Pandangan agama tentang masturbasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Illchy memindahkan halaman Pandangan religius tentang masturbasi ke Pandangan agama tentang masturbasi dengan menimpa pengalihan lama Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
→Agama Abrahamik: Penambahan kalimat Tag: Menghilangkan referensi Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 83:
{{main article|Islam dan masturbasi}}
Dalam [[Islam]], [[masturbasi]] ({{lang-ar-at|استمناء|istimnā’}}) dilarang, menurut pendapat mayoritas ulama. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an :
Dalam [[Islam]], [[masturbasi]] ({{lang-ar-at|استمناء|istimnā’}}) dilarang, menurut pendapat mayoritas ulama. Namun, sudut pandang minoritas dalam beberapa aliran pemikiran Islam mengizinkan masturbasi sebagai alternatif dari [[zina]] (percabulan), atau jika seseorang tidak dapat [[Pernikahan dalam Islam|menikah]].<ref>The Lawful And The Prohibited In Islam, Yusuf Al-Qardawi - 1997</ref><ref>The New Arab Man: Emergent Masculinities, Technologies, and Islam in the Middle East, p 168, Marcia C. Inhorn - 2012</ref> [[Mandi wajib]] (''ghusl'') adalah wajib setelah keluarnya air mani apa pun baik melalui [[persetubuhan|hubungan seksual]], masturbasi, atau emisi malam hari ([[mimpi basah]]).<ref>{{Cite web|url=http://oxfordislamicstudies.com/article/opr/t125/e1187?_hi=0&_pos=4207|title=Janabah - Oxford Islamic Studies Online|website=oxfordislamicstudies.com|language=en|access-date=2018-07-24}}</ref>▼
{{quote|Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, Kecuali terhadap istri-istri atau hamba sahaya yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa yang mencari di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. |[[Al-Ma-'ārij: 29-31]]|}}
▲
=== Yudaisme ===
| |||