Kabupaten Kraksaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Perlu dirapikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
{{rapikan}}
'''Kabupaten Kraksaan''', adalah bekas [[kabupaten]] yang pernah dibentuk oleh Pemerintah [[Hindia Belanda,]]. MerupakanKabupaten ini merupakan pecahan dari [[Kabupaten Probolinggo]], namun hanya berumur pendek, yakni hanya 6 (enam) tahun saja. Berlaku secara resmi sejak 1 Januari 1929, kemudian dibubarkan dan digabungkan lagi dengan Kabupaten Probolinggo, yang berlaku secara resmi per 1 Januari 1935.
 
 
== Sejarah ==
'''SEJARAH'''
KRAKSAANKraksaan, disebut juga KRAKSANKraksan atau KAREKSANKareksan. Terletak di sebelah timur [[kota Probolinggo]] (luas 917,76 KM2.km²), terbagi menjadi empat distrik, yaitu distrik Kraksaan, Paiton dan Gënding dan Gading. Sebelah Utara berbatasan dengan selat Madura, Sebelah Timur dengan Karesidenan Besuki, Sebelah Selatan dengan Lumajang dan sebelah Barat dengan Kabupaten Probolinggo. Bagian utara terdiri dari dataran yang dibatasi dengan laut, di sebelah selatan oleh pegunungan Lamongan dan Yang; garis pantai sebagian besar berawa dan karenanya tidak sehat; kolam ikan air tawar besar (tambak) ditemukan di sana. Bagian selatan wilayah ini bergunung-gunung dan ditutupi oleh pegunungan dan kaki bukit Jang dan Lamongan, gunung berapi yang terakhir muncul di perbatasan Lumajang. Pada wilayah ini 7 pabrik gula ditemukan dan 3 perusahaan bibit tebu dan 3 lahan sewa. Candi Jabung adalah peninggalan arkeologi penting di antara barang antik Hindu di bagian tersebut. Pemimpin pemerintahan pribumi bukanlah seorang bupati, melainkan seorang patih, bawahan bupati Probolinggo. Pada akhir tahun 1905 bagian ini berpenduduk 244.000 jiwa, termasuk 300 orang Eropa, 660 orang CinaTionghoa, dan 80 orang Arab.
 
KRAKSAAN, disebut juga KRAKSAN atau KAREKSAN. Terletak di sebelah timur kota Probolinggo (luas 917,76 KM2.), terbagi menjadi empat distrik, yaitu distrik Kraksaan, Paiton dan Gënding dan Gading. Sebelah Utara berbatasan dengan selat Madura, Sebelah Timur dengan Karesidenan Besuki, Sebelah Selatan dengan Lumajang dan sebelah Barat dengan Kabupaten Probolinggo. Bagian utara terdiri dari dataran yang dibatasi dengan laut, di sebelah selatan oleh pegunungan Lamongan dan Yang; garis pantai sebagian besar berawa dan karenanya tidak sehat; kolam ikan air tawar besar (tambak) ditemukan di sana. Bagian selatan wilayah ini bergunung-gunung dan ditutupi oleh pegunungan dan kaki bukit Jang dan Lamongan, gunung berapi yang terakhir muncul di perbatasan Lumajang. Pada wilayah ini 7 pabrik gula ditemukan dan 3 perusahaan bibit tebu dan 3 lahan sewa. Candi Jabung adalah peninggalan arkeologi penting di antara barang antik Hindu di bagian tersebut. Pemimpin pemerintahan pribumi bukanlah seorang bupati, melainkan seorang patih, bawahan bupati Probolinggo. Pada akhir tahun 1905 bagian ini berpenduduk 244.000 jiwa, termasuk 300 orang Eropa, 660 orang Cina, dan 80 orang Arab.
[[Berkas:REFORMASI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN JAWA TIMUR 1928.jpg|jmpl|218x218px]]
Reformasi secara besar-besaran yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda, khususnya di wilayah Jawa Timur, dilaksanakan pada tahun 1928. Sesuai dengan keputusan resmi pemerintah Hindia Belanda, dengan Staatsblad 1925 No. 622, tentang Organisasi Administrasi (bestuursorganisatie). Dengan merujuk staatsblad itu, pada tanggal 25 Mei 1928, pemerintah mengeluarkan Staatsblad 1928 No. 145, tentang Reformasi Administrasi Pemerintahan di Jawa Timur (BESTUURSHERVORMING. OOST-JAVA), yang berlaku sejak 1 Juli 1928. Isi pokok dari Staatsblad ini, adalah pembagian atau pemecahan wilayah karesidenan dan kabupaten di Jawa Timur, serta tindakan-tindakan terkait lainnya, antara lain :
Baris 23:
2. Kabupaten Jember, meliputi distrik Jember, Kalisat, Mayang, Rambipuji, Tanggul, Puger dan Wuluhan.
 
'''''- 3 (tiga)Tiga orang bupati baru, akan diangkat untuk pertama kalinya masing-masing untuk kabupaten Krakasaan, Lumajang dan Jember.'''''
 
Dengan mengacu pada staatsblad ini, maka kemudian lahirlah 3 kabupaten dan 3 bupati baru di Jawa Timur, yang belum pernah dibentuk sebelumnya, terdiri dari kabupaten, bupati pertama, dan tanggal pengangkatan :
 
1. Kabupaten KRAKSAANKraksaan, Raden Tumenggung Djojodiprodjo, 1 Juli 1928.
 
2. Kabupaten LUMAJANGLumajang, Raden Tumenggung Kartoadiredjo, 1 Juli 1928.
 
3. Kabupaten JEMBERJember, Raden Tumenggung Wirjodinoto, 17 September 1928.