Telkomsel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Update data perusahaan
k Sejarah: Merapikan
Baris 42:
Pada tahun 1995, perusahaan ini resmi didirikan sebagai sebuah [[joint venture]] antara [[Telkom Indonesia]] dan [[Indosat]],<Ref name=telkom>[https://web.archive.org/web/19970605150637/http://www.vision.net.id/telkomsel/sejarah.html SEJARAH PERUSAHAAN]</ref> dengan masing-masing memegang 51,03% dan 48,97% saham perusahaan ini. Nama perusahaan ini dicetuskan oleh [[Garuda Sugardo]], salah satu petinggi Telkom Indonesia pada saat itu.<ref name=bisnis>[https://teknologi.bisnis.com/read/20170526/101/656934/telkomsel-sebuah-catatan-22-tahun-perjalanan Telkomsel, Sebuah Catatan 22 Tahun Perjalanan]</ref> Pendirian perusahaan ini sebenarnya murni gagasan dari Telkom Indonesia, tetapi karena GSM juga dapat digunakan untuk telekomunikasi internasional dan sebagai "pemanis" menjelang rencana [[IPO]], Indosat akhirnya ikut dilibatkan dalam pendirian perusahaan ini.<ref name=mastel/> Adapun pembagian jumlah saham perusahaan ini yang dipegang oleh Telkom Indonesia dan Indosat baru dapat disepakati setelah negosiasi alot di antara keduanya.<ref name=people>[https://books.google.co.id/books?id=MEHcDwAAQBAJ&pg=PA72&dq=telkomsel+setdco&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiWgO_GwfP9AhVhT2wGHfjtBmQQ6AF6BAgKEAI#v=onepage&q=telkomsel%20setdco&f=false Strongest by Best People: The Telkomsel Way dan Transformasi Human Capital]</ref> Pada tanggal pendiriannya, yakni tanggal 26 Mei 1995, perusahaan ini langsung meluncurkan produk pertamanya, yakni layanan pascabayar [[Telkomsel Halo|kartuHalo]].<ref name="us"/>
 
Pada tahun 1996, untuk mengembangkan jaringannya, perusahaan ini memutuskan untuk menggandeng mitra strategis dan pemegang saham baru. Mitra strategis yang kemudian berminat adalah [[KPN]], [[Telstra]], dan [[Cable & Wireless]]. Mitra strategis yang akhirnya terpilih adalah [[KPN]] (melalui [[anak usaha]]nya, PTT Telecom Netherlands) dengan total investasi sebesar US$ 352 juta dan tambahan US$ 29 juta yang digunakan untuk menguasai 17,28% saham perusahaan ini. Pada saat yang sama, PT [[Setdco Megacell Asia]] milik [[Setiawan Djody]] juga resmi memegang 5% saham perusahaan ini. Masuknya dua perusahaan tersebut pun menyebabkan kepemilikan saham Telkom dan Indosat di perusahaan ini masing-masing turunterdilusi menjadi 42,72% dan 35%. Pada tahun yang sama, perusahaan ini mulai menyediakan layanannya di [[Medan]], [[Surabaya]], [[Bandung]], dan [[Denpasar]], setelah sebelumnya hanya di [[Batam]] dan [[Bintan]] saja. Pada tanggal 26 Mei 1996, perusahaan ini mulai menyediakan layanannya di [[Jakarta]], dan pada tanggal 29 Desember 1996, perusahaan ini telah dapat menyediakan layanannya di semua provinsi di Indonesia. Hingga akhir tahun 1996, perusahaan ini telah memiliki 180.000 pelanggan, sehingga menguasai 31% pangsa pasar telekomunikasi seluler di Indonesia,<Ref name=telkom/><ref name=people/> dengan mengoperasikan 400 unit BTS untuk menjangkau 200 kota di Indonesia.<Ref>[https://web.archive.org/web/19970605150652/http://www.vision.net.id/telkomsel/peralatan.html FASILITAS DAN PERALATAN]</ref>
 
Pada tahun 1997, perusahaan ini menjadi yang pertama di Asia untuk meluncurkan layanan seluler prabayar, yakni dengan nama [[Simpati (produk)|simPATI Nusantara]]. Pada tahun 1998, untuk pertama kalinya, perusahaan ini berhasil menguasai lebih dari 50% pangsa pasar telekomunikasi seluler di Indonesia.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=5DpVlT_ypBkC&pg=PA153&dq=satelindo+telkomsel+pangsa+1996&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjMzKGQoYP-AhW0xDgGHbPHD2AQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=satelindo%20telkomsel%20pangsa%201996&f=false Indonesian customer satisfaction: membedah strategi kepuasan pelanggan merek ...]</ref> Pada tahun 2001, perusahaan ini memperkenalkan layanan [[Global System for Mobile Communications|GSM]] ''dual band'' yang beroperasi di [[frekuensi]] 900 dan 1800&nbsp;MHz. Perusahaan ini dapat menyelenggarakan layanan tersebut setelah Telkom Indonesia mengalihkan izinnya untuk mengelola jaringan 1800 MHz ke perusahaan ini<ref>[https://books.google.co.id/books?id=bdG2AAAAIAAJ&q=TELKOM+DCS&dq=TELKOM+DCS&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjCz7Tg6Z_vAhWdILcAHX1LB48Q6AEwB3oECAgQAg Asiamoney, Volume 13,Masalah 6-8]</ref> dalam rangka efisiensi.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=3MXsAAAAMAAJ&q=TelkomObile+1800+dcs+Telkomsel&dq=TelkomObile+1800+dcs+Telkomsel&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwiW2PW70fn9AhVzUWwGHcVwBWkQ6AF6BAgFEAM#Telkomobile Warta ekonomi]</ref> Izin tersebut didapat oleh Telkom Indonesia pada tanggal 16 Agustus 2000 dan awalnya akan diluncurkan dengan merek TelkoMOBILE,<ref>[https://books.google.co.id/books?id=0aUTAQAAMAAJ&q=TELKOM+DCS&dq=TELKOM+DCS&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjCz7Tg6Z_vAhWdILcAHX1LB48Q6AEwBXoECAYQAg Tempo: Indonesia's Weekly News Magazine, Volume 1,Masalah 21-30]</ref> tetapi kemudian dibatalkan. Pada tahun yang sama, Indosat melepas semua saham perusahaan ini yang mereka pegang ke Telkom Indonesia, sehingga Telkom Indonesia resmi memegang 77,72% saham perusahaan ini. KPN dan Setdco juga melepas semua saham perusahaan ini yang mereka pegang ke [[SingTel]].<ref name=people/>
Baris 48:
Pada tahun 2002, perusahaan ini meluncurkan layanan [[Wireless Application Protocol|WAP]], web, dan layanan data melalui [[SMS]] untuk berselancar daring melalui ponsel. Singtel juga membeli 12,7% saham perusahaan ini yang dipegang oleh Telkom Indonesia, sehingga SingTel resmi memegang 35% saham perusahaan ini.<ref name=people/> Pada tahun 2003, perusahaan ini menjadi yang pertama di Indonesia untuk meluncurkan layanan [[roaming]] internasional untuk pengguna layanan seluler prabayar. Pada tahun 2004, perusahaan ini meluncurkan layanan seluler prabayar dengan nama [[Kartu As]]. Perusahaan ini juga bergabung ke [[Bridge Alliance]] dan memperkenalkan teknologi [[Enhanced Data Rates for GSM Evolution|EDGE]] dengan kecepatan jaringan melebihi [[GPRS]]. Pada tahun 2006, perusahaan ini meluncurkan layanan [[3G]].
 
Pada tahun 2007, Setdco Megacell Asia menyatakan bahwa mereka ingin membeli 35% saham perusahaan ini,<Ref>[https://bisnis.tempo.co/read/100289/setdco-akan-beli-kembali-telkomsel Setdco Akan Beli Kembali Telkomsel]</ref> tetapi kemudian gagal. Pada tahun 2007 juga, perusahaan ini meluncurkan layanan [[HSDPA]] dan Telkomsel Flash, serta meluncurkan [[TCASH]] untuk memfasilitasi transaksi keuangan seluler. Pada tahun 2008, perusahaan ini menjadi yang pertama di dunia untuk menyediakan layanan seluler di atas kapal, yakni di atas kapal milik [[Pelni]]. Pada tahun 2009, perusahaan ini meluncurkan layanan [[HSUPA]] dengan kecepatan hingga 21 Mbps. Pada tahun 2010, perusahaan ini meluncurkan layanan periklanan seluler. Pada tahun 2011, perusahaan ini meluncurkan [[TapIzy]], sistem pembayaran nirkontak seluler pertama di Indonesia. Pada tahun 2013, perusahaan ini meluncurkan 450 unit [[Base Transceiver Station|BTS]] bergerak.
 
Pada tahun 2014, perusahaan ini menjadi yang pertama di Indonesia untuk meluncurkan layanan [[4G LTE]]. Perusahaan ini juga meluncurkan layanan seluler prabayar untuk kalangan muda dengan nama [[Telkomsel LOOP|LOOP]]. Perusahaan ini kemudian juga mengakuisisi layanan [[Flexi]] dan memindahkan pelanggannya menjadi pelanggan Kartu As. Tiga tahun kemudian, perusahaan ini telah dapat menyediakan layanan 4G LTE di 490 kota di Indonesia. Pada tahun 2018, perusahaan ini meluncurkan portal video [[MAXstream]] dan permainan [[Shellfire]]. Perusahaan ini lalu juga memungkinkan TCASH untuk digunakan oleh pengguna dari operator seluler lain. Pada tahun 2019, bersama sejumlah BUMN Indonesia, perusahaan ini mentransformasi TCASH menjadi [[LinkAja]] dan meluncurkan layanan seluler digital pertama di Indonesia dengan nama [[by.U]].