Bantargebang, Bekasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Herryz (bicara | kontrib)
k Pengembalian suntingan oleh Anthony.stevenson (bicara) ke revisi terakhir oleh Adnan Chaldun
Tag: Pengembalian
No visi misi
Baris 19:
* Kelurahan [[Ciketing Udik, Bantar Gebang, Bekasi|Ciketing Udik]]: luas 568,955 Ha
* Kelurahan [[Sumur Batu, Bantar Gebang, Bekasi|Sumur Batu]]: luas 343,340 Ha<ref name="be">[http://bekasikota.go.id/read/152/kecamatan-bantargebang Kecamatan Bantargebang], 5/10/2011. Bagian Telematika Sekretariat Daerah Kota Bekasi</ref>
Kecamatan ini sendiri dimekarkan dari kecamatan Setu pada tanggal 24 Desember 1981 melalui Peraturan Pemerintah (PP) nomor 53 tahun 1981.
 
Visi dari kecamatan ini adalah ''Unggul dalam bidang [[agribisnis]], [[industri]], dan [[pengolahan limbah]] yang bernuansa ikhsan''. Sumber mata pencaharian masyarakat Bantar Gebang terdiri dari bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan termasuk perdagangan.<ref name="bek">[http://bekasikota.go.id/readotherskpd/152/140/visi-dan-misi Visi dan misi kecamatan Bantar Gebang], Bagian Telematika Sekretariat Daerah Kota Bekasi.</ref> Mayoritas masyarakat Bantar Gebang berprofesi sebagai [[buruh]], kecuali di kelurahan Sumur Batu yang didominasi oleh petani karena banyaknya sawah.<ref name="test">[http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43440/Bab%20IV.%20Kondisi%20Umum2009hdj.pdf?sequence=7 Kondisi Umum Bantar Gebang], Institut Pertanian Bogor (IPB).</ref>
 
Di kecamatan ini terdapat tempat penampungan sampah akhir yang menjadi tempat utama pembuangan sekitar 6.500 ton sampah per hari dari seluruh wilayah Jakarta.<ref name="kp1">[http://www.thejakartapost.com/news/2013/05/29/new-bylaw-regulate-waste-management-endorsed.html New bylaw to regulate waste management endorsed ], Indah Setiawati dan Sita W. Dewi. The Jakarta Post. May 29 2013.</ref> Sebanyak 2.000 ton sampah per hari dimanfaatkan untuk [[pembangkit listrik]] dan [[kompos]], sedangkan 2.000 ton lainnya akan dimanfaatkan untuk proyek bersama [[Pertamina]] dan Solena.<ref name="de"/> Pada tahun 2013, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang mendapatkan plakat [[Adipura]] dengan kategori tempat pemrosesan akhir sampah terbaik dari Presiden [[Susilo Bambang Yudoyono]].<ref name="oke">[http://jakarta.okezone.com/read/2013/06/11/500/819965/redirect TPS Bantar Gebang Raih Penghargaan Pengelolaan Sampah Terbaik]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }},A ngkasa Yudhistira - Okezone. 11 Juni 2013.</ref> Tempat pembuangan sampah tersebut dikelola oleh PT Godang Tua Jaya.<ref name="de">[http://finance.detik.com/read/2013/03/01/170414/2183539/1034/di-bantar-gebang-akan-dibangun-pembangkit-listrik-sampah-terbesar-dunia Di Bantar Gebang akan Dibangun Pembangkit Listrik Sampah Terbesar Dunia], Rista Rama Dhany. 01/03/2013. Detik.com</ref> Rencananya, pembangkit listrik tersebut akan terus dibangun hingga berkapasitas 138 Megawatt dan menjadi PLTSA terbesar di dunia.<ref name="de"/>