Takbir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Siti Halwa (bicara | kontrib)
Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor-alih
Siti Halwa (bicara | kontrib)
Baris 5:
Sesuai dengan maknanya, ''Akbar''-Nya Allah sudah ada pada sifat Pencipta, Pemelihara/Pendidik dan Penghancur{{efn|Rububiyah, [[Surah Al-Fatihah|QS Al-Fatihah ayat 2]]}} juga pada Kekuasaan{{efn|Mulkiyah, QS Al-Fatihah ayat 4}} serta pada Ilahiyah—Yang Diabdi{{efn|QS Al-Fatihah ayat 5}} Allah yang terlaksana pada alam semesta.
 
Menurut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, ungkapan takbir ini sebagai bentuk kesadaran akan fitrah sebagai manusia. Sehebat dan setinggi apa pun derajat manusia, dan sekuat apa pun kekuasaan, sebanyak apa pun harta kekayaan manusia, fitrah kita sebagai manusia adalah hamba [https://madura.santrinews.com/halaqah/makna-takbir Allah].
 
Frasa ini umumnya diucapkan oleh umat Islam saat berada dalam berbagai macam situasi. Misalnya ketika mereka merasa sangat senang, mengungkapkan persetujuan, mencegah seorang Muslim menjadi sombong dengan cara mengingatkannya bahwa Allah adalah sumber kesuksesan mereka, seruan perang, ataupun saat mereka dalam masa stres yang ekstrem.
Baris 32:
{{Notelist}}
 
[https://madura.santrinews.com/halaqah/makna-takbir Makna Takbir]== Referensi==
{{Reflist}}