Integritas akademik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariandi Lie (bicara | kontrib) Tag: halaman dengan galat kutipan |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) ed Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 5:
Selama akhir abad ke-18, integritas akademik berkorelasi erat dengan [[kode kehormatan akademik]] (Amerika Serikat). Ini dipantau terutama oleh siswa dan budaya sekitar saat itu. Kode kehormatan berfokus pada tugas, kebanggaan, kekuasaan, dan harga diri.<nowiki><ref name=RtP></nowiki>{{citation|author=Tricia Gallant|chapter=Meninjau Masa Lalu: Konteks Historis Integritas Akademik|title=Integritas Akademik dalam Abad Dua Puluh Satu|pages=13–31}}</ref> Tindakan apa pun yang mempromosikan pemberontakan atau pembangunan salah satu dari ini dalam diri seseorang adalah tujuannya. Dengan demikian, integritas akademik hanya terikat pada status dan penampilan karakter individu yang terhormat. Setiap tindakan [[ketidakjujuran akademik]] yang dilakukan untuk menjaga nama baik mereka dipandang sebagai sarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Baru pada akhir abad ke-19 ketika tujuan universitas berubah, konsep integritas akademik berubah. Akademisi era ini dituntut untuk mengajar dan menghasilkan penelitian asli. Tekanan untuk memperoleh [[masa jabatan]] dan menerbitkan menambah tekanan ekstra pada pekerjaan mereka, meskipun tindakan ketidakjujuran akademik dipandang sebagai tindakan kebodohan. Namun, konsep kode kehormatan integritas akademik berkembang menjadi konsep yang lebih kontemporer. Integritas akademik sekarang mulai menggantikan kehormatan individu menjadi universitas sebagai institusi.
Karena pentingnya penelitian asli tumbuh di kalangan anggota fakultas, pertanyaan tentang integritas penelitian juga tumbuh. Dengan begitu banyak tekanan yang terkait dengan status profesional mereka, profesor berada di bawah pengawasan ketat oleh masyarakat sekitar. Hal ini pasti mengarah pada pemisahan cita-cita integritas akademik untuk mahasiswa dan fakultas.
Perbaikan dalam [[teknologi informasi]] telah menciptakan tantangan dalam integritas akademik, terutama sehubungan dengan meningkatnya [[plagiarisme]] dan penggunaan sumber berkualitas rendah yang ditemukan di internet.<ref><nowiki>{{cite web|url=http:/ /www.vsnu.nl/files/documenten/Domeinen/Onderzoek/The_Netherlands_Code%20of_Conduct_for_Academic_Practice_2004_(version2014).pdf|title=The Netherlands Code of Conduct for Academic Practice |year=2014|publisher=[[Asosiasi Universitas di Belanda] ] (VSNU)}}</nowiki></ref> Teknologi juga telah meningkatkan peluang untuk penulisan kolaboratif, mengangkat masalah atribusi kepenulisan yang tepat.<ref>{{citation|author=Tricia Gallant|chapter=Kekuatan Abad Dua Puluh Membentuk Integritas Akademik|title=Integritas Akademik di Abad Dua Puluh Satu|pages=65–78}}</ref> Ada juga masalah dengan hyperauthorship,<ref>{{Cite journal|last=Nogrady|first=Bianca|date=2023-02 -27|title=Hyperauthorship: tantangan penerbitan untuk sains 'tim besar'|url=https://www.nature.com/articles/d41586-023-00575-3|journal=Nature|language=id|volume=615|issue=7950|pages=175–177|doi=10.1038/d41586-023-00575-3}}</ref> menjual kepenulisan,<ref>{{Cite journal|last=Else|first=Holly|date=2023 -01-18|title=Perdagangan jutaan dolar dalam kepenulisan kertas memperingatkan penerbit|url=https://www.nature.com/articles/d41586-023-00062-9|journal=Nature|language=en|volume=613|issue=7945|pages=617–618|doi=10.1038/d41586-023-00062-9}}</ref> dan kepenulisan yang belum diperoleh.<ref>{{Cite journal|last=Singh Chawla|first=Dalmeet|date=2023-01-05|title=Kepenulisan yang belum diperoleh meliputi sains|url=https://www.nature.com/articles/d41586-023-00016-1|journal=Nature|language=id|doi=10.1038/d41586- 023-00016-1}}</ref>
|