Genetika tumbuhan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Sejarah: pembersihan kosmetika dasar
k Hungaria
Baris 15:
 
[[File:Gregor Mendel oval.jpg|thumb|203x203px|Gregor Mendel, "Bapak genetika"]]
Bidang genetika tumbuhan dimulai dengan karya [[Gregor Mendel|Gregor Johann Mendel]], yang sering disebut sebagai "bapak genetika". Ia adalah seorang [[pendeta]] dan [[ilmuwan]] [[Agustinian]] yang lahir pada 20 Juli 1822 di [[Austria-HongariaHungaria]]. Dia bekerja di Biara St. Thomas di Bruno, di mana organisme pilihannya untuk mempelajari [[Hereditas|pewarisan]] dan [[Ciri fenotipe|sifat-sifatnya]] adalah tanaman [[kacang polong]]. Karya Mendel melacak banyak sifat [[fenotipe]] tanaman kacang polong, seperti tinggi, warna [[bunga]], dan karakteristik bijinya. Mendel menunjukkan bahwa pewarisan sifat-sifat ini mengikuti dua [[Hukum Pewarisan Mendel|hukum]] tertentu, yang kemudian dinamai menurut namanya. Karyanya tentang genetika, ''Versuche über Pflanzen-Hybriden'' (Percobaan pada Tanaman Hibrida), diterbitkan pada tahun 1866 tetapi hampir seluruhnya tidak diperhatikan sampai 1900 ketika ahli botani terkemuka di [[Britania Raya]], seperti [[Sir Gavin de Beer]], mengakui pentingnya dan kembali. menerbitkan terjemahan [[bahasa Inggris]].<ref>{{Cite web|url=http://www.bshs.org.uk/bshs-translations/mendel|title=1. Gregor Mendel: Versuche über Pflanzen-Hybriden|website=www.bshs.org.uk|access-date=2018-07-11}}</ref> Mendel meninggal pada tahun 1884. Arti penting karya Mendel tidak diakui sampai pergantian abad ke-20. Penemuannya kembali mendorong perkembangan genetika modern. Penemuannya, pengurangan [[Diagram Punnett|nisbah segregasi]], dan hukum berikutnya tidak hanya digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang genetika tanaman tetapi juga memainkan peran besar dalam [[pemuliaan tanaman]].<ref name=":0" /> Karya Mendel bersama dengan karya [[Charles Darwin]] dan [[Alfred Wallace]] tentang seleksi memberikan dasar bagi banyak genetika sebagai suatu disiplin.
 
Pada awal 1900-an, ahli botani dan ahli statistik mulai meneliti nisbah segregasi yang dikemukakan oleh Mendel. W.E. Castle menemukan bahwa sementara sifat individu dapat memisahkan dan berubah dari waktu ke waktu dengan seleksi ketika seleksi dihentikan dan efek lingkungan diperhitungkan, rasio genetik berhenti berubah dan mencapai semacam stasis, dasar dari [[genetika populasi]].<ref>{{Cite journal|last=Castle|first=W. E.|date=1903|title=The Laws of Heredity of Galton and Mendel, and Some Laws Governing Race Improvement by Selection|journal=Proceedings of the American Academy of Arts and Sciences|volume=39|issue=8|pages=223–242|doi=10.2307/20021870|jstor=20021870|hdl=2027/hvd.32044106445109|hdl-access=free}}</ref> Hal ini ditemukan secara independen oleh G. H. Hardy dan W. Weinberg, yang pada akhirnya memunculkan [[Prinsip Hardy–Weinberg|konsep kesetimbangan Hardy–Weinberg]] yang diterbitkan pada tahun 1908.<ref>{{Cite journal|last=Hardy|first=G. H.|date=1908-07-10|title=Mendelian Proportions in a Mixed Population|journal=Science|volume=28|issue=706|pages=49–50|doi=10.1126/science.28.706.49|issn=0036-8075|pmid=17779291|pmc=2582692|bibcode=1908Sci....28...49H}}</ref>