Nicolas Steno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
k →‎top: clean up
k Hungaria
Baris 47:
Pikiran Steno yang bertanya-tanya juga mempengaruhi pandangan keagamaannya. Setelah dibesarkan dalam kepercayaan [[Lutheran]], ia langsung mempertanyaakn ajaran-ajarannya, sesuatu yang kelak menjadi masalah besar ketika berkonfrontasi dengan [[Katolik Roma]] ketika belajar di [[Firenze]]. Setelah melakukan studi teologi komparatif, termasuk membaca Bapa Gereja dan menggunakan kemampuan pengamatan alaminya, ia memutuskan bahwa Katolik memberikan nafkah yang lebih baik untuk keingintahuannya yang konstan. Steno pindah ke agama Katolik pada [[Hari Para Mendiang]] ketika dipaksa Lavinia Cenami Arnolfini.
 
Steno berangkat ke HongariaHungaria, Austria, dan pada musim semi 1670 ia tiba di Amsterdam. Di sana ia bertemu kawan lamanya, [[Jan Swammerdam]] dan [[Reinier de Graaf]]. Bersama [[Anna Maria van Schurman]] dan [[Antoinette Bourignon]], ia membicarakan topik-topik ilmiah dan religius. Kutipan berikut berasal dari sebuah pidato tahun 1673:
:''Adil adalah apa yang kita lihat, Lebih adil adalah apa yang kita rasakan, Paling adil adalah apa yang masih tertutup''.<ref>{{cite web |url=http://www.stenomuseet.dk/engelsk/mellem.htm |title=Pulchra sunt, quae videntur pulchriora quae sciuntur longe pulcherrima quae ignorantur. From a 1673 speech for the Copenhagen Anatomical Theatre |publisher=Stenomuseet.dk |date= |accessdate=2012-01-11 |archive-date=2012-03-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120320180636/http://www.stenomuseet.dk/engelsk/mellem.htm |dead-url=yes }}</ref>