Sejarah Polandia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k Hungaria |
||
Baris 49:
=== Masa singkat pemerintahan wangsa Capet Anjou ===
Karena wangsa Piast tidak lagi memiliki ahli waris laki-laki, Raja Kazimierz Agung pun mewariskan takhta Polandia kepada kemenakannya, [[Lajos I dari
== Zaman wangsa Jagiellon (1385–1572) ==
Baris 66:
[[Berkas:Casimir IV Jagiellon.jpg|jmpl|kiri|175 px|Raja [[Kazimierz IV Jagiellon]], tokoh utama dari zaman wangsa Jagiellon]]
Masa pemerintahan penguasa muda [[Władysław III dari Polandia|Władysław III]] (1434–1444),<ref name="playground I xxviii-xxix"/> putra Władysław II yang memerintah sebagai Raja [[Persatuan
Perkembangan-perkembangan besar selama zaman wangsa Jagiellon berpusat pada masa perintahan Kazimierz IV yang berlangsung cukup lama sampai 1492. Pada 1454, [[Prusy Królewskie|Prusia Rajani]] dijadikan daerah swapraja dalam wilayah Polandia, dan pertikaian dengan [[Negara Ordo Teutonik|Negara Ordo Kesatria Teuton]] kembali berkobar dalam [[Perang Tiga Belas Tahun (1454–1466)]].<ref name="playground I xxviii-xxix"/> Pada 1466, kedua belah pihak menyepakati [[Perjanjian Damai Toruń II (1466)|Perjanjian Damai Toruń]] yang mengawali lembaran baru dalam sejarah Polandia. Berdasarkan penjanjian ini, sebagian wilayah Prusia dipisahkan menjadi swapraja [[Prusia Timur]], yang kelak menjadi [[Kadipaten Prusia]], sebuah [[feodum]] yang dikepalai para Kesatria Teuton dalam wilayah Kerajaan Polandia.<ref name="playground I xxviii-xxix"/> Polandia juga berperang melawan Imperium Utsmaniyah dan [[Kekhanan Krimea|orang Tatar Krimea]] di kawasan selatan, dan membantu Lituania melawan [[Keharyapatihan Moskwa|Kadipaten Agung Moskwa]] di kawasan timur. Polandia berkembang menjadi sebuah negara [[feodalisme|feodal]], ekonominya didominasi oleh sektor agraris, dan kaum [[bangsawan tuan tanah]] semakin berkuasa. [[Kraków]], ibu kota kerajaan, dijadikan pusat pendidikan dan kebudayaan, dan pada 1473, [[mesin cetak]] mulai beroperasi di kota itu.<ref name="playground I xxviii-xxix"/> Dengan semakin besarnya kekuasaan ''szlachta'', pada 1493, dewan penasihat raja pun berkembang menjadi [[Sejm Persemakmuran Polandia-Lituania|Sejm Umum]] (parlemen) [[Sistem dua kamar|bikameral]] yang tidak lagi semata-mata mewakili pembesar-pembesar kelas atas saja.<ref name="playground I xxviii-xxix"/><ref>{{Harvnb|Wyrozumski|1986|pp=205–225}}.</ref>
Baris 91:
==== Raja-raja terpilih yang pertama ====
Setelah berakhirnya zaman wangsa Jagiellon pada 1572, Henri de Valois (kelak naik takhta menjadi [[Henri III dari Prancis|Raja Prancis Henri III]]) tampil unggul dalam "[[Pemilihan raja di Polandia|pemilihan bebas]]" yang diselenggarakan oleh kaum bangsawan Polandia pada 1573. Meskipun terpilih menjadi Raja Polandia, ia tetap harus tunduk pada kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan oleh Sejm dalam ''[[pacta conventa]]''.<ref name="playground I xxix"/> Henri kabur dari Polandia pada 1574 setelah menerima kabar tentang kekosongan takhta Prancis, berhubung ia juga termasuk salah seorang [[Pewaris dugaan|waris karib]] atas takhta kerajaan itu. Ia tetap menjadi pemimpin nominal atas Persemakmuran Polandia-Lituania sampai 1575. Sedari awal, kebijakan pemilihan raja di Polandia ini telah menarik minat kekuatan-kekuatan asing yang berusaha memanipulasi kaum bangsawan Polandia agar memilih calon-calon yang kelak dapat dimanfaatkan demi kepentingan-kepentingan mereka.<ref>{{Harvnb|Gierowski|1986a|pp=109–116}}.</ref> Henri de Valois digantikan oleh [[Báthory István|István Báthory]] dari
==== Raja-raja pertama dari wangsa Waza ====
|