Zbigniew dari Polandia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
k Hungaria
Baris 39:
Pada tahun 1079 setelah kakandanya [[Bolesław II]] dipecat,<ref>According to [[Wincenty Kadłubek]] on 11 April 1079 Bolesław II killed Bishop [[Stanislaus of Szczepanów|Stanislaus of Kraków]]. For several months the Prince struggled with the growing opposition. In the end he had to go into exile. A. Gieysztor: ''Bolesław II Szczodry'' [in:] A. Garlicki (ed.): ''Poczet królów i książąt polskich'', pp.&nbsp;59–61.</ref> Władysław I menjadi penguasa di Polandia. Di saat ini ia mungkin telah memiliki [[Masovia]] sebagai kabupatennya sendiri yang terpisah.<ref>M.K. Barański pointed that Władysław I could be only governor of Masovia instead of a independent ruler. M.K. Barański: ''Dynastia Piastów w Polsce'', pp.&nbsp;173–174.</ref> Menurut para sejarawan, penguasa baru dengan cepat tercatat sebagai penguasa yang tidak kompeten, dan penduduk mulai kehilangan prestasi pangeran yang dieksil.<ref>M.K. Barański: ''Dynastia Piastów w Polsce'', p. 172.</ref> Pada tahun 1080, Władysław I menikahi Putri [[Judith dari Bohemia|Judith]], putri Adipati [[Vratislav II]]; Przecława, istrinya yang pertama (namun tidak diakui oleh Gereja<ref name="Grodecki, p. 130">[[Roman Grodecki|R. Grodecki]], S. Zachorowski, J. Dąbrowski: ''Dzieje Polski średniowiecznej'', vol. I, p. 130.</ref>) yang kemudian dibuang dari istana.<ref name="M. Spórna, P. Wierzbicki p. 499"/> Elevasi ayahandanya ke gelar Pangeran, kepergian ibundanya, yang dikirim ke keluarganya<ref>She probably took the veil later and died about 1092.[http://www.wladcy.myslenice.net.pl/Polska/opisy/Krystyna.htm Krystyna Przecława Prawdzic]</ref> berarti untuk Zbigniew muda pemindahannya dari urutan pertama ke dalam suksesi.<ref name="Trawkowski, p. 72"/> Pada sekitar tahun 1086 pemerintahan Władysław I di Polandia diancam oleh penobatan ayah mertuanya Vratislav II sebagai Raja Bohemia dan Polandia, yang pada saat yang sama menyimpulkan aliansi dengan Raja [[László I]].<ref>O. Balzer concluded that Vratislaus II's coronation took place on 15 June 1086, following the reports of Cosmas of Prague. O. Balzer: ''Genealogia Piastów'', p. 108. W. Mischke, like many other medievalists, pointed that the coronation of Vratislaus II was on 15 June 1085. W. Mischke: [http://www.mediewistyka.pl/wihoda.pdf ''Polska korona królów czeskich'' (in Polish)] [retrieved 30 July 2014], p. 11-12, 27-29.</ref><ref>The reports of Cosmas of Prague about the coronation of Vratislaus II as King of Poland are disputed by many historians. Medievalists consider this a mistake of the chronicler. See G. Labuda: ''Korona i infuła. Od monarchii do poliarchii'', p. 13. A detailed argument who favored Vratislaus II's coronation is presented by W. Mischke. See W. Mischke: [http://www.mediewistyka.pl/wihoda.pdf ''Polska korona królów czeskich'' (in Polish)] [retrieved 30 July 2014], pp. 11-29. M. Spórna and P. Wierzbicki believes that the reports of Cosmas are authentic. The title of King of Poland was probably received from the Emperor, who claimed feudal sovereignty over this country. M. Spórna, P. Wierzbicki: ''Słownik władców Polski i pretendentów do tronu polskiego'', p. 496.</ref>
 
Legitimasi Władysław I dipertanyakan oleh pendukung Bolesław II yang diasingkan, putra tunggal dan satu-satunya ahli waris, [[Mieszko Bolesławowic]]. Khawatir akan kehilangan posisinya, pada tahun 1086 Władysław I teringat akan keponakannya (dan ibundanya)<ref>[[Roman Grodecki|R. Grodecki]], S. Zachorowski, J. Dąbrowski: ''Dzieje Polski średniowiecznej'', vol I. pp. 127-128.</ref> dari eksil mereka di HongariaHungaria. Mieszko menerima kabupaten [[Kraków]] dan kemudian menikah (1088) dengan seorang putri [[Dinasti Rurik]].<ref>This arrangement was designed to keep the status quo. M. Spórna, P. Wierzbicki: ''Słownik władców Polski i pretendentów do tronu polskiego'', p. 353.</ref><ref>M. K. Barański: ''Dynastia Piastów w Polsce'', p.&nbsp;178.</ref> Langkah-langkah ini menimbulkan oposisi untuk menghentikan keraguan legalitas pemerintahan Władysław I.<ref>M. K. Barański: ''Dynastia Piastów w Polsce'', p. 175.</ref> Situasi ini semakin rumit oleh sang pangeran karena ia tidak memiliki seorang putra yang sah. Zbigniew, putra pertamanya, tidak dapat dianggap sebagai ahli waris, karena ia adalah keturunan dari suatu ikatan yang tidak diakui oleh Gereja.<ref name="Grodecki, p. 130"/>
 
=== Kehilangan [[Primogenitur]] ===
Pada tahun 1086, Judith dari Bohemia akhirnya melahirkan seorang putra, calon [[Bolesław III]],<ref>O. Balzer and K. Jasiński advocated for 1086 as Bolesław's year of birth. O. Balzer: ''Genealogia Piastów'', p. 119; K. Jasiński: ''Rodowód pierwszych Piastów'', pp. 185-187.</ref> dan dengan ini situasi Zbigniew berubah drastis. Pada tahun itu, ia ditempatkan sebagai [[Kanon (imam)|Kanon]] di Kraków, meskipun ia terlalu muda untuk ditahbiskan sebagai imam. Posisi ini mungkin diatur oleh Judith dari Bohemia untuk mencegah Zbigniew dari suksesi.<ref name="M. Spórna, P. Wierzbicki p. 499"/> [[Maria Dobroniega dari Kiev|Maria Dobroniega]], nenek Zbigniew dari pihak ayahandanya, memandu studi gerejawinya.<ref name="Maleczyński, pp. 22-23">K. Maleczyński, ''Bolesław III Krzywousty'' pp 22-23.</ref><ref>S. Trawkowski: ''Władysław I Herman [in]: Poczet królów i książąt polskich'', Warsaw 1978, p. 67.</ref> Diketahui bahwa guru pertama Zbigniew adalah [[Otto dari Bamberg|Otto]], yang kemudian menjadi Uskup Bamberg. Selain pelajaran [[agama]], ia mengajarkannya [[dialektik]], [[tata bahasa]] dan karya-karya [[Isidorus dari Sevilla]].<ref>M. K. Barański: ''Dynastia Piastów w Polsce'', p. 275.</ref> Karena usianya yang masih muda, Zbigniew tidak menerima perjalanan adat imamat.<ref>S. Trawkowski: ''Władysław I Herman'' [in:] A. Garlicki (ed.): ''Poczet królów i książąt polskich'', p. 67. The ''Encyklopedia Historia'' provides the information that Zbigniew was ordained only after ended his studies in Kraków. A. Nawrot (ed.): ''Encyklopedia Historia'', p. 738.</ref>
 
Beberapa bulan setelah kelahiran putranya, Judith dari Bohemia meninggal. Pada tahun 1089 Władysław I menikah lagi. Mempelai yang terpilih adalah [[Judith dari Swabia|Judith Maria]],<ref name="Spórna, p. 229">M. Spórna, P. Wierzbicki: ''Słownik władców Polski i pretendentów do tronu polskiego'', p. 229.</ref><ref>O. Blazer placed the marriage in 1088. O. Balzer: ''Genealogia Piastów'', p. 115.</ref> adik perempuan [[Heinrich IV, Kaisar Romawi Suci]] dan janda mantan Raja [[Salamon dari HongariaHungaria]]; ia berganti nama menjadi ''Sophia'', mungkin untuk membedakan dirinya dari istri pertama Władysław I. Hubungan Zbigniew dengannya tidak rukun.
 
Posisi Bolesław sebagai ahli waris yang sah masih terancam oleh Mieszko Bolesławowic, yang populer dengan aristokrasi Polandia. Ini mungkin yang menjadi penyebab kematiannya pada tahun 1089, yang diduga diracuni atas perintah Sieciech dan Judith Maria.<ref>M. Spórna, P. Wierzbicki: ''Słownik władców Polski i pretendentów do tronu polskiego'', p. 353.</ref> Pada tahun itu, Zbigniew dikirim ke [[Sachsen]], berkat intrik ibu tirinya yang baru.<ref name="Maleczyński, pp. 22-23"/> Sesampainya disana ia ditempatkan di [[Biara Quedlinburg]],<ref name="Trawkowski, p. 72"/> dimana saudari Judith Maria [[Adelheid II]] menjadi ketua.<ref name="Spórna, p. 229"/> Mungkin akhirnya ia ditahbiskan sebagai seorang pastor.<ref>According to medievalists, Zbigniew was incarcelated in Quedlinburg and never accepted the ordination. M. K. Barański: ''Dynastia Piastów w Polsce'', p. 180.</ref> Dengan ini Władysław I ingin menyingkirkan Zbigniew: jika ia menjadi seorang biarawan, ia tidak memenuhi syarat di dalam suksesi.<ref>P. Ksyk-Gąsiorowska: ''Zbigniew'' [in]: ''Piastowie. Leksykon biograficzny'' Kraków 1999, p. 72. ISBN 83-08-02829-2.</ref><ref>R. Grodecki believes that the Count Palatine [[Sieciech]], supporter of Władysław I, and Judith Maria were responsible for Zbigniew's placement at the Abbey. R. Grodecki, S. Zachorowski, J. Dąbrowski: ''Dzieje Polski średniowiecznej'', vol I, p. 129.</ref> Dengan tindakan ini, Władysław I menyingkirkan dua penuntut utama takhta, dan menjamin warisan putranya yang sah, Bolesław dan melemahkan oposisi yang tumbuh terhadap dirinya.<ref>The opposition, who supported the rights of Mieszko Bolesławowic and Zbigniew, demanded the legal recognition of the two princes as pretenders to the throne. S. Szczur: ''Historia Polski – średniowiecze'', p. 117.</ref>
Baris 60:
== Legitimasi dan divisi negara Polandia ==
=== Hukum Legitimasi ===
Konsekuensi tindakan Sieciech ini merupakan oposisi yang tumbuh terhadap pemerintahannya. Pada tahun 1093, sekelompok bangsawan Silesia menculik Zbigniew dan mengembalikannya ke Polandia.<ref name="R. Grodecki, S. Zachorowski, p. 129"/><ref>In Zbigniew's return was also involved [[Bretislaus II of Bohemia]]. M. K. Barański: ''Dynastia Piastów w Polsce'', pp 182-183.</ref> Awalnya, Zbigniew dilindungi oleh Magnus, [[Kastelan]] [[Wrocław]].<ref>Zbigniew at first had no impact on the Silesian opposition politics. M. K. Barański: ''Dynastia Piastów w Polsce'', p. 182.</ref> Władysław I menganggap tindakan tersebut sebagai pemberontakan terhadapnya. Para ksatria yang mendukung Zbigniew, mematahkan seluruh negosiasi dengan Sieciech dan Władysław I ketika mendengar kabar mengenai tindakan yang tidak setia beberapa ksatria HongariaHungaria, yang menculik baik Sieciech dan Bolesław. Hal ini memaksa Władysław I mengeluarkan Hukum Legitimasi yang mengakui Zbigniew sebagai putranya, anggota keluarga [[Wangsa Piast]] dan ahli waris yang sah.<ref name="R. Grodecki, S. Zachorowski, p. 129"/>
 
Pada tahun 1096, Sieciech dan Bolesław melarikan diri dari HongariaHungaria dan meluncurkan sebuah ekspedisi melawan Silesia dan [[Kuyavia]] untuk memusnahkan Hukum Legitimasi. Dengan tekad yang bulat, Zbigniew menghalangi kemajuan pasukan Władysław I dan Sieciech.<ref>M. K. Barański: ''Dynastia Piastów w Polsce'', p. 183.</ref> Meskipun dengan bantuan pasukan Pommern, Zbigniew dikalahkan di [[Pertempuran Goplo]]. Ia ditangkap dan ditawan sampai Gereja campur tangan untuk membebaskannya pada tanggal 1 Mei 1097<ref>This date was placed by Jan Długosz in his Chronicles. However, Jan Powierski refuted this and placed the release and consecration of Gniezno Cathedral on 1 May 1099. J. Powierski: ''Data konsekracji katedry gnieźnieńskiej (1 maja 1099) na tle sytuacji politycznej Polski, Rusi i krajów sąsiednich'', "Roczniki historyczne", p. 67 and seq., 1994.</ref> pada konsekrasi [[Katedral Gniezno]] yang dibangun kembali.<ref>L. Korczak: ''Władysław I Herman [in]: Piastowie. Leksykon biograficzny'', Kraków 1999, p. 65. ISBN 83-08-02829-2.</ref><ref name="R. Grodecki, S. Zachorowski p. 131">R. Grodecki, S. Zachorowski, J. Dąbrowski: ''Dzieje Polski średniowiecznej'', vol. I, p. 131.</ref> Pada saat yang sama Hukum Legitimasi dipulihkan.<ref name="R. Grodecki, S. Zachorowski p. 131"/>
 
Setelah memergoki intrik Sieciech dan Judith Maria untuk merebut kekuasaan, Zbigniew dan Bolesław bersekutu. Pada tahun 1098, kedua pangeran tersebut mendesak Władysław I untuk memberi mereka provinsi-provinsi terpisah. Władysław I mengalah dan meresmikan pembagian tanah-tanahnya.<ref>The decision to give lands to Zbigniew and Bolesław was first mooted in 1093. K. Maleczyński: ''Bolesław III Krzywousty'', pp. 34-35.</ref>
Baris 80:
Zbigniew tidak pernah mengakui kekuasaan adik tirinya; hal tersebut dicatat ketika ia tidak memenuhi tugas-tugasnya sebagai seorang pengikut dengan menolak untuk membakar benteng [[Kurów]] di [[Puławy]]<ref>K. Maleczyński: ''Bolesław III Krzywousty'', p. 68.</ref> dan menyediakan bantuan militer kepada Bolesław III di dalam kampanyenya melawan suku Pommern pada musim dingin tahun 1107-1108.
 
Bolesław III, dengan bantuan sekutu Kiev dan HongarianyaHungarianya, melakukan sebuah kampanye terakhir untuk menyingkirkan Zbigniew. Pasukan mereka menyerang Mazovia, dan dengan cepat memaksa Zbigniew untuk menyerah. Sebagai hukumannya, Adipati yang dipecat itu disingkirkan dari negara tersebut. Sejak saat itu Bolesław III adalah penguasa tunggal di Polandia.<ref>M. Spórna, P. Wierzbicki: ''Słownik władców Polski i pretendentów do tronu polskiego'', p. 63.</ref> Akan tetapi, kelihatannya bahwa pemindahan kekuasaan ke Bolesław III terjadi pada awal tahun 1107, ketika Zbigniew masih berada di Mazovia sebagai seorang pengikut.
 
=== Kembali untuk yang kedua kalinya ke Polandia ===
Baris 87:
Zbigniew mengungsi pertama-tama di [[Pommern]] dan [[Bohemia]]; kemudian, ia pergi ke istana [[Kaisar Romawi Suci]] [[Heinrich IV, Kaisar Romawi Suci|Heinrich V]].
 
Sementara itu, Bolesław III menyerang Bohemia (1108); berkat ekspedisi ini, rencana serangan Jerman-Bohemia melawan HongariaHungaria gagal. Sebagai jawaban atas politik agresif penguasa Polandia, Kaisar melakukan suatu ekspedisi balasan terhadap Polandia dengan bantuan para pejuang Bohemia ([[Pertempuran Polandia-Jerman (1109)|Pertempuran Polandia-Jerman]]). Sebagai preteks dari tindakan tersebut, Heinrich V mengumumkan dukungannya untuk mengeksil Zbigniew, yang tidak pernah menyerah dan ingin mendapatkan kembali wilayahnya yang hilang. Penguasa Jerman mengatur sebuah keputusan akhir kepada Bolesław III, di mana ia meminta pertukaran untuk mengabaikan ekspedisi setengah dari negara Polandia kepada Zbigniew, pengakuan kekuasaan [[Kekaisaran Romawi Suci]], dan iuran sebesar 300 perak tipis per tahun sebagai upeti, atau menyediakan 300 orang ksatria untuk ekspedisi militer.
 
Kebencian mulai terjadi di dalam wilayah Silesia. Pasukan kerajaan menghadapi halangan kuat dari para pembela [[Bytom Odrzański]], [[Głogów]], dan [[Wrocław]], yang puncaknya adalah pertahanan heroik [[Głogów]] ([[Pertempuran Głogów]], 14 Agustus 1109). Berkat pertahanan heroik kastil-kastil Silesia tersebut, Heinrich V dikalahkan. Bolesław III terus bertahan dan perlahan-lahan mulai menunjukkan hasil yang positif. Akhirnya, Raja Heinrich V mundur ke Silesia ([[Pertempuran Hundsfeld]], 24 Agustus 1109), meskipun keberadaan pertarungan ini diragukan oleh sejarahwan karena pertama kali tercatat sekitar satu abad kemudian. Sumber tidak memberikan informasi jika Zbigniew ambil bagian langsung dalam ekspedisi tersebut.