[[Berkas:Kain Timor Papua.jpg|jmpl|Kain timor di Papua]]
[[Kain timor]] atau kain timur adalah [[menenun|kain tenun]] yang dibawa oleh pedagangdari [[Nusa Tenggara]] yang dibawa pedagang sebagai alat tukar dengan masyarakat di ujung barat Papua. Sebelumnya alat tukar yang dipakai antara lain kerang dan peralatan batu. Salah satu komoditas yang ditukarkan dengan kain timor di zaman dahulu adalah cenderawasih. Sekarang masyarakat Papua Barat Daya mampu menenun kain timor sendiri dan penggunaannya meluas menjadi simbol status, [[mahar]] perkawinan, denda adat, dan prosesi adat. Beberapa suku yang masih menggunakan kain timor sampai sekarang seperti Suku Moi dan Maybrat. Semakin tua usia kain timor maka nilainya menjadi semakin tinggi dan menjadi pusaka turun temurun dalam suatu keluarga.<ref>{{Cite journal|title=Alat Tukar Lokal dan Impor Di Papua|journal=Jurnal Arkeologi Papua|url=https://jurnalarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/amerta/article/view/170|last=Mahmud|first=M. Irfan|date=2014-10-05|publisher=Balai Arkeologi Papua|publication-place=Jayapura}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://terasmaluku.com/headline/2022/02/19/kain-timur-tenunan-martabat-orang-maybrat-oleh-pdt-jacky-manuputty-pekerja-perdamaian/|title=‘Kain Timur’ Tenunan Martabat Orang Maybrat Oleh : Pdt Jacky Manuputty, pekerja Perdamaian|date=2022-02-19|access-date=2023-04-29|website=terasmaluku.com|last=Manuputty|first=Jacky}}</ref>