Negara-negara Tentara Salib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 73:
Pada bulan Agustus 1099, Godefridus mengalahkan angkatan perang Mesir yang dipimpin [[Al-Afdhal Syahansyah|Malikul Afdal Syahansyah]], [[Wazir (Fatimid Caliphate)|wazir Khilafah Bani Fatimah]], di [[Pertempuran Ascalon|Askelon]]. Ketika [[Dagobert dari Pisa|Daimbertus, Uskup Agung Pisa]], tiba di Levans selaku utusan paus, membawa 120 kapal dari Pisa, Godefridus mendapatkan dukungan angkatan laut yang sangat ia butuhkan. Sebagai balas jasa, Godefridus mendukung Daimbertus menjadi [[Patriarkat Latin Yerusalem|Batrik Yerusalem]], menyerahkan sebagian kawasan kota Yerusalem kepadanya, dan menganugerahkan lingkungan khusus kepada orang-orang Pisa di bandar [[Jaffa|Yafo]]. Daimbertus menghidupkan kembali gagasan untuk membentuk sebuah negara agama, dan berhasil meyakinkan Godefrridus maupun Boamundus untuk berprasetia kepadanya.
 
Ketika Godefridus tutup usia pada tahun 1100, anak buahnya menduduki [[Menara Daud]] demi mengamankan hak waris adiknya, Balduinus. Daimbertus dan Tankredius meminta bantuan Boamundus untuk menghadapi orang-orang Lotharingen, tetapi Boamundus ditawan pasukan wangsa Danisymend di bawah pimpinan [[Gazi Gümüshtigin|Gazi Gümüstigin]] saat berusaha mengamankan daerah perbatasan utara wilayah Kepangeranan Antiokhia. Sebelum berangkat ke Yerusalem, Balduinus menyerahkan pemerintahan Edesa kepada saudara misannya, [[Baudouin II dari Yerusalem|Balduinus bangsawan Bourcq]]. Kedatangannya Balduinus ke Yerusalem mengugurkan cita-cita Daimbertus, yang akhirnya memahkotai Balduinus sebagai raja Latin pertama atas Yerusalem pada hari Natal tahun 1100. Dengan melaksanakan upacara penobatan tersebut, sang batrik melepaskan klaimnya untuk memerintah Tanah Suci.{{sfn|Barber|2012|pp=56–64}}{{sfn|Asbridge|2012|pp=116–120}}
 
Tankredius tetap memusuhi Balduinus, sampai sebuah rombongan caraka Kepangeranan Antiokhia datang menawarinya jabatan pemangku pada bulan Maret 1101. Ia menyerahkan [[Kepangeranan Galilea]] kepada raja, dengan syarat dijamin haknya untuk mengklaim kembali daerah itu sebagai bumi lungguh apabila ia kembali dari Antiokhia dalam jangka waktu lima belas bulan. Tankredius memerintah Antiokhia selama dua tahun berikutnya. Ia menaklukkan Kilikia yang dikuasai Romawi Timur dan beberapa daerah di Suriah.{{sfn|Barber|2012|pp=65, 78–81}} Khilafah Bani Fatimah menyerbu Yerusalem pada tahun [[Pertempuran Ramla (1101)|1101]], [[Pertempuran Ramla (1102)|1102]], dan pada tahun [[Pertempuran Ramla (1105)|1105]] bersama-sama Togtekin. Raja Balduinus mematahkan serbuan-serbuan tersebut dengan kekuatan armada Genova, Venesia, dan Norwegia, serta menundukkan semua kota di pesisir Palestina kecuali Tirus dan [[Ashkelon|Askelon]].{{sfn|Asbridge|2012|pp=118–136}}