Keraton Kartasura: Perbedaan antara revisi

Pada hari Rebo Pon, tanggal 27 Ruwah, tahun Alip 1603 AJ, bertepatan dengan tanggal [[11 September]] [[1680]] M, Amangkurat II secara resmi menempati Keraton Kartasura dan memindahkan pusat pemerintahannya di sana.

 

[[Geger Pacinan|Peristiwa Geger Pacinan]] dan perubahan sikap Pakubuwana II terhadap para pemberontak Tionghoa yang mengakibatkan kemarahan para pemberontak menjadi awal dari kehancuran Keraton Kartasura. Kekuatan pasukan pemberontak yang kuat berhasil mengalahkan pertahanan pasukan Kartasura di [[Kabupaten Boyolali|Boyolali]], [[Teras, Boyolali|Teras]], [[Mojosongo, Boyolali|Mojosongo]], dan [[Ngasem, Colomadu, Karanganyar|Ngasem]]. Serangan ini membuat Van Hohendroff memberikan saran kepada [[Pakubuwana II]] agar menyelamatkan diri tetapi Tumenggung Wirajaya dan Citrasoma memohon agar Pakubuwana II menunggu apakah pasukan Kartasura dapat meredam serangan para pemberontak.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Sarmino|first=Sarmino|last2=Haikal|first2=Husain|date=2001|title=Segi Kultural relijius Perpindahan Keraton Kartasura ke Surakarta|url=https://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article/view/2081|journal=Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan|language=en|volume=3|issue=4|doi=10.21831/pep.v3i4.2081|issn=2338-6061}}</ref>