Tato Dayak Iban: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 10:
Iban termasuk salah satu subsuku Dayak yang mengembangkan budaya tato selain Kenyah, Kayan, Bahau, Sa'ban, Ngaju, dan Bakumpai.<ref name=":0" /><ref name=":3" /> Masyarakat Iban, dalam bahasa ibunya, menyebut tato sebagai "uker" atau "pantang". Dibandingkan tato milik subsuku lain, seperti Dayak Kayan, ''pantang'' Iban cenderung "lebih kasar" atau berukuran lebih besar dan tidak terlalu rumit/detail.<ref name=":5" /><ref name=":0" /><ref name=":7" /><ref name=":1" />
== Motif
Sebagian besar [[Ragam hias|motif]] tato Dayak Iban (''pantang'' Iban) bernuansa natural dan mengambil bentuk tumbuhan (daun, bunga, dan buah) maupun hewan yang ada di alam.<ref name=":5" /><ref name=":4">{{Cite news|url=https://nasional.kompas.com/read/2011/10/08/03395956/Tato.Simbol.Diri.Orang.Dayak.Iban|title=Tato, Simbol Diri Orang Dayak Iban|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-04-18|editor-last=Multimedia|editor-first=Desk}}</ref> Motif tumbuhan, antara lain bunga terung, bunga jantung, buah andu, dan buah ''tengkawang/ngkabang''. Sementara motif hewan, misalnya ''ketam'', ''ketam itit'', ''remaung'', kala, ''gerama'', naba, dan burung lang. Ada juga motif tradisional khas ''pantang'' Iban, seperti ''uker degok'' (ukir ''degug'' atau ukir/''pantang rekong''), ''pantang pah'', ''pala tumpa'', dan ''kelingai''.<ref name=":5" /><ref name=":4" />
|