Suku Aceh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
|related=[[Suku Melayu]] & [[Gayo]].
}}
'''Suku Aceh''' adalah nama sebuah suku yang mendiami ujung utara[[Sumatra]] pulauyang berbatasan langsung dengan Benua [[SumatraAfrica]], [[Colombo]], [[India]], [[Thailand]] dan [[Malaysia]]. Mereka beragama [[Islam]]. Bahasa yang dipertuturkan oleh mereka adalah [[bahasa Aceh]] yang masih berkerabat dengan bahasa Mon Khmer (wilayah Champa)
 
== Riwayat Nama Aceh ==
 
Dari segi umum: Tentang [[nama]] aceh, Nama aceh adalah merupakan sebuah nama gabungan etnis yang biasa berada di jalur lintas perdagangan terpadat di dunia [[Selat Malaka]] yakni bangsa ARAB, CHINA, EROPA & HINDUSTAN ([[Aceh]]) walau pun secara geografis Aceh berdekatan dengan dengan india tapi dari segi religius lebih di pengaruhi oleh [[Islam]] bukan [[Hindu]], Pada dasar nya suku aceh lebih di dominasi oleh pendatang dari [[HINDUSTAN]] ([[India]]), Contoh orang aceh keturunan [[Hindustan]]: [[Muzakir Manaf]] Pimpinan [[Partai Aceh]] Partai terbesar di [[Aceh]] yang memenang kan hampir 50% kursi Parlemen di [[Aceh]].
Tentang [[nama]] aceh, sebuah [[dongeng]]an yang sudah banyak diketahui oleh umum menceritakan sebagai berikut:
 
Dari segi makanan: Masakan [[Aceh]] sama dengan masakan india.
Sekali peristiwa ada seorang puteri [[Hindustan]] hilang dicari-cari oleh saudaranya hingga sampai ke pulau [[Sumatera]]. Sesampainya di Aceh tiba-tiba si saudara menjumpai puteri itu. Kepada penduduk lalu dijelaskannya bahwa puteri tersebut adalah “aci”-nya yaitu adiknya.
 
Dari segi religius: Islam adalah agama yang di anut oleh orang [[Aceh]] asli dan mereka sangat taat beribadah kepada ALLAH.
Karena puteri itu berkelakuan baik dan terhormat, penduduk meyakininya keturunan [[bangsawan]] juga. Atas mufakat [[penduduk]], puteri ini diangkat menjadi [[ratu]] ([[raja]]) mereka. Untuk menamai [[negeri]] yang baru dibangun ini disebut sajalah “Aci”, diambil dari perkataan yang mula-mula terdengar diucapkan oleh saudaranya. Demikian selanjutnya sebutan “Aci” itu lama kelamaan berubah menjadi “Aceh”.
Lain [[kisah]], menurut Valentijn (1688), Aceh asalnya dari “Acai”, juga istilah Hindustani, yang artinya cantik. Menurut dongeng itu istilah ini acap kali diucapkan oleh pengunjung-pengunjung [[India]] dari Hindustani. Ketika mereka tiba di Aceh, mereka menyaksikan indahnya pemandangan dari [[kapal]]. Dengan kekaguman mereka terhamburlah ucapan “Acai”, “Acai”. Karenanya mereka menyebut negeri itu Acai, [[tanah]] Acai dan akirnya menjadi tanah Aceh, artinya tanah indah.
 
Dari segi budaya: Budaya [[Aceh]] lebih di dominasi oleh [[Melayu]].
Lain lagi ada pula yang menyebut bahwa Aceh asalnya “Acas”, disebut menurut [[lidah]] [[Minangkabau]].
 
Dari segi Ekonomi: Nanggroe Aceh Darusalam, Suku [[Aceh]] kebanyakan [[Bertani]], [[Berdagang]] & [[Nelayan]].
Veltman ketika membicarakan asal nama Aceh dari “Aci” (adik) mencari kemungkinan dari petunjuk [[sejarah]]. Ma‘ruf Syah (raja [[Pidie]]) setelah mengalahkan [[Lamuri]] (Daru’l-Kamal) mengizinkan kakaknya menjadi [[raja]] atas namanya, tapi hanya dalam nama saja. Menurut katanya moyang Ma‘ruf Syah berasal dari [[India]]. Berhubung karena kepada [[perempuan]] tidak bisa diserahi tampil menjalankan pemerintahan, itulah sebabnya si kakak hanya memerintah dalam nama saja, sedangkan yang menjalankan sehari-hari adalah putera kakaknya itu sendiri, Syamsu Syah. Dari sini timbul sebutan “Aci”. Syamsu syah adalah [[anak]] Munawar Syah.
 
Dari segi politik: Suku [[Aceh]] pada dasar nya suka berpolitik, bergaul dan berpendapat maka seringkali dianggap membahayakan kelompok tertentu.
Tapi sebagai ternyata dari cerita di atas, mengenai soal nama itu adalah hanya cerita-cerita. Kepastiannya tidak ada. Begitupun tentu tidak janggal untuk membenarkan terjadinya nama “Aci” seperti yang diceritakan di atas, yakni “adik”, atau tidak pula janggal jika hendak disebut bahwa asal nama “Aci” adalah indah, mengingat indahnya [[pantai]] Aceh bila ditatap dari [[laut]]. Banyak nama-nama negeri, [[desa]], [[pulau]] dan lain-lain di negeri kita terjadi karena suatu peristiwa kebetulan. Hanya sedikit nama-nama yang secara bersungguh dipikirkan dan dicari.<ref>Muhammad Said. 1961. Atjeh Sepandjang Abad. Medan: Diterbitkan oleh penerbit sendiri.</ref>
 
Dari segi pendidikan: Suku [[Aceh]] ada yang tidak sekolah, ada yang tidak tamat sekolah, ada yang tamat SLTP, ada tamat SLTA, ada tamat Strata I, ada tamat Strata II, ada tamat Strata SIII, baik tamatan dalam negeri maupun tamatan luar negeri, Contoh orang tidak sekolah [[Irwandi Yusuf]], Contoh orang tamatan luar negeri [[Hasan Tiro]] (DR.Muhammad Hasan)
 
Dari segi bahasa: [[Bahasa Aceh]] adalah bahasa standar yang di mengerti oleh semua suku aceh, hanya pada kosa kata-kata tertentu saja yang mengalami perbedaan pengucapan. Contoh Luwe(Aceh Utara) dan leuweue(Pidie) tapi pada dasar nya suku aceh pasti mengerti maksud dari lawan bicara nya.
</ref>
== Tokoh-tokoh dari Suku Aceh ==
* [[Sheikh Hamzah al-Fansuri]]
Baris 40 ⟶ 42:
* [[Tun Sri Lanang]]
* [[Ismail al-Asyi]]
* [[Mr TeukuTengku Mohammad Hasan]]
* [[Mohamad Kasim Arifin]]
* [[Teungku Hasan Muhammad di Tiro]]
* [[P.Ramlee]] atau [[Teuku Zakaria Teuku Nyak Puteh]]
* [[Tan Sri Sanusi Juned]]
Baris 49 ⟶ 50:
* [[Cut Nyak Dhien]]
* [[Cut Nyak Meutia]]
* [[Panglima PolimPolem]]
* [[DR.Muhammad Hasan ([[Hasan Di Tiroe)Tiro]]
* [[Sultan Iskandar Muda]]
* [[Teuku Nyak Arief]]