Dosa besar dalam Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan pranala Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
→Dosa terhadap Allah: Penambahan pranala Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 7:
=== Syirik menyekutukan Allah===
[[Syirik]] merupakan dosa besar yang paling besar di antara dosa-dosa besar lainnya. Dosa akibat perbuatan syirik ini tidak memperoleh ampunan dari [[Allah (Islam)|Allah]]. Tidak terampuninya dosa syirik disebutkan di dalam [[Surah An-
Salah satu penyebab terjadinya kesyirikan adalah [[syirik|menjadikan tokoh-tokoh tertentu sebagai pelindung selain Allah]]. Praktik ini umumnya terjadi pada para tokoh ulama yang telah meninggal dunia. Pelaku syirik mendatangi kuburan para tokoh ini untuk melakukan penyembahan. Tujuan kedatangan mereka untuk meminta ampunan atau memohonkan agar segala keinginan yang mereka pinta dapat dikabulkan oleh kuburan tersebut. Kegiatan syirik ini biasanya terjadi pada tokoh yang kuburannya dianggap keramat oleh pelaku syirik.{{Sfn|Jauzi|2020|p=24}}
Penyebab perbuatan syirik ini disebutkan dalam [[Surah An-Najm]] ayat 53. Dalam ayat ini, Allah melarang orang-orang [[musyrik]] untuk menyembah Lata dan Uzza. Dalam riwayat Abdullah bin Abbas, Mujahid dan Abu Shalih diketahui bahwa Lata merupakan orang saleh yang sering membagi-bagikan tepung pada musim haji kepada para jemaah. Banyak orang yang datang ke kuburannya untuk menyembah kuburan Lata setelah ia meninggal dunia.{{Sfn|Jauzi|2020|p=24-25}} Sedangkan Uzza merupakan nama sebuah pohon yang disembah oleh masyarakat Arab pada masa jahiliah. Informasi penyembahan pohon ini berasal dari hadits yang diriwayatkan dari Mujahid. Nabi Muhammad akhirnya memerintahkan pohon ini untuk ditebang oleh [[Khalid bin Walid]].{{Sfn|Jauzi|2020|p=25}}
=== Sihir ===
Sihir dalam Islam merupakan salah satu [[dosa]] besar. Ini dikarenakan perbuatan penyihir sama dengan orang yang [[kafir]].{{Sfn|Jauzi|2020|p=46}} Dalil tentang sihir terdapat pada [[Surah Al-Baqarah]] ayat 102. Dalam ayat ini disebutkan bahwa sihir merupakan perbuatan [[setan]]. Manusia mengetahui tentang sihir karena diajarkan oleh setan. Tujuan setan mengajarkan sihir kepada manusia untuk membuat manusia melakukan syirik. Praktik sihir telah ada sejak masa pewahyuan kitab Taurat. Informasi ini disampaikan dalam [[Surah An-Nisa']] ayat 51. Pada masa ini, sihir dilakukan oleh peramal yang disebut Jibt dan penyihir yang disebut Thagut.{{Sfn|Jauzi|2020|p=46-47}}
Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa sihir termasuk salah satu dari tujuh perbuatan yang merusak. Hukuman bagi para pelaku sihir adalah hukuman mati. Pemberian hukuman mati dilakukan karena sihir merupakan bentuk kekafiran kepada [[Allah]].{{Sfn|Jauzi|2020|p=48}} Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa jenis hukuman mati yang diberikan atas penyihir adalah pemenggalan dengan memakai pedang.{{Sfn|Jauzi|2020|p=49}}
|