Dosa besar dalam Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Dosa terhadap Allah: Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 21:
 
=== Meminum khamar ===
Meminum [[khamar]] termasuk dalam dosa besar karena menghilangkan akal manusia dan memabukkan. Kehilangan akal berakibat kepada kehilangan kesadaran yang baik sehingga dapat bertindak secara tidak baik. Khamar juga termasuk minuman yang memabukkan, sehingga hukumnya menjadi [[haram]] untuk diminum. Keharaman meminum khamar berlaku dalam jumlah sedikit maupun banyak. Dalilnya adalah hadisthadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa semua yang sifatnya memabukkan adalah [[haram]]. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Nasa'i dan Abu Dawud ditambahkan bahwa segala sesuatu yang jumlahnya banyak dapat membuat mabuk, saat jumlahnya sedikit tetap [[haram]].<ref>{{Cite book|last=Abror|first=Khoirul|date=2019|url=http://repository.radenintan.ac.id/12664/1/Fiqh%20Ibadah.pdf|title=Fiqh Ibadah|location=Yogyakarta|publisher=Phoenix Publisher|isbn=978-602-0713-81-6|pages=26|url-status=live}}</ref>
 
Meminum khamar termasuk dalam dosa besar sesuai dengan firman Allah dalam [[Surah Al-Baqarah]] ayat 219. Dalam ayat ini disebutkan dua jenis dosa besar, yaitu meminum khamar dan berjudi. Ayat ini membandingkan antara manfaat dan dosa yang ditimbulkan akibat meminum khamar dan berjudi. Disebutkan bahwa dosanya lebih besar dibandingkan dengan manfaatnya.{{Sfn|Sholihah, dkk.|2020|p=117}}
 
=== Bersumpah palsu dan bersaksi palsu ===
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Bakar Ash-Shiddiq, disebutkan bahwa Nabi Muhammad menyebutkan beberapa dosa-dosa yang paling besar. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad menyebutkan dua dosa pertama hanya sekali, yaitu syirik kepada Allah dan durhaka kepada [[orang tua]]. Sedangkan dosa ketiga diulangnya beberapa kali. Dosa ini yaitu bersumpah palsu dan bersaksi palsu. Bersumpah dengan adanya dusta di dalam sumpah hukumnya [[haram]].{{Sfn|Sholihah, dkk.|2020|p=108}}
 
=== Berbohong ===
Berbohong merupakan dosa besar secara umum. Dalam ajaran Islam, berbohong merupakan perbuatan yang tercela. Dalam [[Surah An-Nahl]] ayat 105, disebutkan bahwa Allah menyatakan kedudukan seseorang yang sering berdusta sebagai orang yang tidak beriman. Orang yang sering berbohong diebut sebagai pendusta oleh Allah.{{Sfn|Sholihah, dkk.|2020|p=119-120}}
 
=== Meninggalkan salatSalat ===
Meninggalkan [[salatSalat]] yang masuk dalam kategori dosa besar adalah yang disebabkan oleh kemalasan. Salat ini ditinggalkan, tetapi pelakunya masih meyakini bahwa salatSalat adalah ibadah yang wajib dilaksanakan. Terdapat dua pendapat mengenai status [[Keimanan dalam Islam|keimanan]] dari seorang muslim yang meninggalkan salatSalat akibat kemalasan. Sebagian ulama berpendapat bahwa pelakunya belum kafir. Sedangkan sebagian ulama lainnya meyakini bahwa pelakunya telah kafir, tetapi dalam kategori kafir yang kecil.{{Sfn|Sholihah, dkk.|2020|p=27}}
 
=== Bunuh diri ===
Bunuh diri termasuk dalam dosa besar. Dalam kondisi ini, Allah menghendaki seseorang bunuh diri, tetapi bunuh diri tidak dikehendaki oleh Allah. Perihal bunuh diri disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim. Dalam hadits ini disebutkan bahwa pelaku bunuh diri akan dimasukkan ke dalam neraka [[Jahanam|jahannamJahannam]]. Di dalam neraka jahannamJahannam, pelaku bunuh diri akan memperoleh siksaan seperti caranya bunuh diri. Tiga kondisi   bunuh diri di dalam hadist ini yaitu bunuh diri dengan tikaman besi ke perut, meminum racun, dan menjatuhkan diri dari atas gunung.{{Sfn|Sholihah, dkk.|2020|p=60}}
 
=== Riya' ===
Baris 42:
Dalam [[Surah Al-Ma'un]] ayat 1–7 disebutkan mengenai ciri-ciri orang yang mendustakan agama. Salah satu diantaranya adalah orang yang berbuat riya'.<ref>{{Cite book|last=Rohmansyah|date=2018|url=http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/25550/Buku%20Ajar%20Kemuhammadiyahan-ok.pdf|title=Kuliah Kemuhammadiyahan|location=Bantul|publisher=Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta|isbn=978-602-5450-06-8|pages=96-97|url-status=live}}</ref> Riya' termasuk dalam jenis syirik kecil. Dalilnya pada ''[[Musnad Ahmad]]'' yang diriwayatkan oleh [[Ahmad bin Hanbal|Imam Ahmad]].{{Sfn|Bakhtiar|2018|p=76}} Riya' menghapuskan amalan yang telah dikerjakan oleh pelakunya. Penghapusan amal ini terjadi karena perbuatan baik itu dilakukan tidak secara ikhlas kepada Allah.{{Sfn|Bakhtiar|2018|p=77}}
 
Dalam ''[[Shahih Muslim]]'', disebutkan bahwa riya' menjadi penyebab berkobarnya api [[neraka]]. Jenis riya' ini dilakukan oleh tiga golongan, yaitu pembaca Al-Qur'an, mujahid dan orang dermawan. Ketiganya menjadi makhluk ciptaan Allah yang pertama kali membuat api neraka berkobar. Ini terjadi kepada mereka yang berbuat riya'. Mereka hanya ingin dipuji karena bacaan AL[[Al-Qur'an]], jihad dan kedermawanan yang mereka lakukan.{{Sfn|Jauzi|2020|p=33}}
 
=== Durhaka terhadap orang tua ===
Durhaka terhadap [[orang tua]] adalah salah satu dari dosa besar. Diriwayatkan bahwa Allah melaknat siapapun yang menyakiti hati orang tuanya. termasuk orang tua kandung baik dari istri ataupun suami. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Durhaka adalah Ingkar terhadap perintah Tuhan, Orang Tua. Sebagaimana dalam firman Allah pada Surah [[Surah Al-AhkafAhqaf]] ayat 15 yang memerintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada ibu bapaknya. Karena ibunya mengandungnya dengan susah payah memeliharanya dan melahirkannya dengan susah payah pula dalam rentang masa tiga puluh bulan. Sehingga bilamana ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa "Ya tuhanku (Allah) tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang sesungguhnya aku [[Pertobatan dalam Islam|bertaubat]] kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".<ref>https://telisik.id/news/jangan-coba-coba-durhaka-pada-ibu-ini-balasan-dari-allah#:~:text=KENDARI%2C%20TELISIK.ID%20%2D%20Durhaka,orang%20tua%2C%20dan%20sebagainya).</ref>
 
=== Zina ===
[[Zina]] adalah suatu perbuatan yang dilarang keras oleh Allah. Zina tidak sebatas melakukan hubungan persetubuhan lelaki dengan perempuan atau sebaliknya, tetapi juga perbuatan-perbuatan yang membangkitkan syahwat lawan jenis yang bukan mahram juga termasuk zina. Allah berfirman dalam [[Surah Al-Isra']] ayat 32 bahwa mendekati zina adalah perbuatan [[Haram|terlarang]], karena sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh oleh seseorang).<ref>https://www.merdeka.com/jatim/3-macam-zina-dalam-islam-ketahui-bahaya-dan-balasannya-kln.html</ref>
 
=== Harta Haram RizkiRezeki Haram ===
Harta Haram. Seorang manusia yang hidup di masa modern saat ini, di tuntut untuk mengumpulkan, dan menumpuk harta sebanyak-banyaknya agar bisa hidup layak serta memiliki ketenangan dalam menghadapi masa depan diri sendiri, Anak dan cucu. Saat ini sebagian orang-orang tidak lagi memperdulikan dari mana dengan cara apa harta itu di dapatkan. Apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram, Seperti yang terdapat dalam H.R Al-BukhoriBukhari<ref>https://www.republika.co.id/berita/qcbgnp320/akan-datang-masa-kala-harta-haram-dianggap-biasabiasa-saja</ref>.
 
=== Memutuskan Tali Silaturahim ===
Silaturahmi adalah jalinan kasih sayang dan [[persaudaraan]], baik dengan kerabat maupun orang lain.<ref>{{Cite journal|last=Busro|first=Busro|date=2022|title=Takhrij Hadith the Importance of Silaturahmi in the Islamic World|url=https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jth/article/view/19890|journal=Journal of Takhrij Al-Hadith|volume=1|issue=1|pages=29-36|doi=10.15575/jth.v1i1.19890}}</ref> Di dalam Islam sangat dianjurkan bersilaturahmibersilaturahim, Sebagaimana perintah Allah yang dicantumkan dalam [[Surah An-Nisa']] ayat 1 yang artinya "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya; dan dari pada keduanya, [[Allah (Islam)|Allah]] memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah mengawasi kamu".<ref>https://kumparan.com/berita-hari-ini/hukum-memutuskan-tali-silaturahmi-dan-ancamannya-dalam-agama-islam-1xVFmhxjTOq/1</ref>
 
=== Bergunjing ===
Bergunjing adalah menyebut sesuatu yang terdapat dalam [[saudara]] sedarahnya ketika dengan sesuatu yang benar akan tetapi tidak disukainya. [[Surah Al-Hujurat]] ayat 12 menyatakan perintah kepada orang-orang yang beriman untuk menjauhi kebanyakan prasangka karena sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa. Janganlah kamu sekalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sekalian berghibah (menggunjing) satu sama lain. Dosa akibat bergunjing disamakan dengan kondisi menjijikkan dimana seseorang yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati. Perumpaan ini diberikan agar manusia bertakwalah kepada Allah yang maha penerima taubat lagi maha penyayang.<ref>https://muhammadiyah.or.id/dilarang-bergunjing-ghibah/</ref>
 
== Dosa terhadap orang lain ==