Islam di Singapura: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ade Sunarta (bicara | kontrib) C Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi |
Ade Sunarta (bicara | kontrib) B Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 4:
[[Berkas:Masjid Sultan 7.JPG|jmpl|250px|ka|[[Masjid Sultan]] di [[Singapura]] yang dibangun pada 1824 dan dideklarasikan menjadi monumen nasional pada 1973. Bangunan tersebut sangat terkenal bagi beberapa pengunjung di Singapura serta komunitas [[Melayu Singapura|Melayu]] lokal.]]
'''Islam di Singapura''' merupakan sebuah [[agama]] [[Kaum minoritas|minoritas]] dengan [[persentase]] [[muslim]]
Singapura pernah menjadi salah satu pusat penyebaran Islam yang paling penting di [[Asia Tenggara]]. Lokasi Singapura sebagai pintu masuk bagi [[perdagangan internasional]] antara [[Eropa]], [[Timur Tengah]], [[Australia]], dan [[Timur Jauh]] membuat [[dakwah]] Islam semakin pesat. Penyebaran Islam di Singapura berawal dari masa [[Kesultanan Melaka]] dan diteruskan hingga masa [[kolonialisme]] sampai pada awal abad ke-20 Masehi.{{Sfn|Helmiati|2014|p=188-189}} Islam di Singapura mengalami penurunan pengaruh sejak masa kolonial hingga pemisahan Singapura dari [[Federasi Malaya]] pada tahun 1965. Umat Islam di Singapura menjadi sebuah kaum minoritas dengan kelompok etnis tionghoa sebagai kaum mayoritas.{{Sfn|Helmiati|2014|p=189}}
|