Coca-Cola: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Dani1603 (bicara | kontrib)
Baris 111:
Di India, ada sebuah kontroversi besar apakah ada pestisida dan bahan kimia berbahaya lain terdapat di dalam produk kemasan, termasuk Coca-Cola. Pada tahun 2003, Pusat Sains dan Lingkungan (CSE), sebuah organisasi non-pemerintah di New Delhi, mengatakan air soda yang diproduksi oleh produsen minuman ringan di India, termasuk raksasa multinasional PepsiCo dan Coca-Cola, mengandung racun termasuk lindan, DDT, yang dapat berkontribusi terhadap kanker dan gangguan sistem kekebalan tubuh. CSE menemukan bahwa India menghasilkan produk minuman ringan Pepsi telah 36 kali tingkat residu pestisida diperbolehkan sesuai dengan peraturan Uni Eropa; minuman ringan Coca-Cola ditemukan memiliki 30 kali jumlah yang diizinkan. CSE mengatakan telah menguji produk yang sama dijual di Amerika Serikat dan tidak menemukan residu seperti. Setelah tuduhan pestisida dilakukan pada tahun 2003, penjualan Coca-Cola di India mengalami penurunan sebesar 15 persen. Pada tahun 2004, sebuah komite parlemen India didukung temuan CSE dan sebuah komite yang ditunjuk pemerintah bertugas dengan mengembangkan standar pertama di dunia pestisida untuk minuman ringan. The Coca-Cola Company telah menjawab bahwa pabrik filter air untuk menghilangkan kontaminan potensial dan yang produknya diuji untuk pestisida dan harus memenuhi standar kesehatan minimum yang sebelum Coca-Cola didistribusikan. Di negara bagian India Kerala penjualan dan produksi Coca-Cola, bersama dengan minuman ringan lainnya, pada awalnya dilarang setelah tuduhan, sampai Pengadilan Tinggi di Kerala terbalik hanya memutuskan bahwa pemerintah federal bisa melarang produk makanan. Coca-Cola juga telah dituduh penggunaan air yang berlebihan di India.
 
Kritik lain yang mengemuka adalah isu [[pencemaran lingkungan]] oleh produk Coca-Cola dan "saudara"-nya (seperti Fanta, PepsiSprite, dll) yang diutarakan kelompok pecinta lingkungan.<ref>{{Cite news |last1=Delshad |first1=Irani |title=Is Coca-Cola an easy target? Or are its critics right? |url=https://economictimes.indiatimes.com/magazines/brand-equity/is-coca-cola-an-easy-target-or-are-its-critics-right/articleshow/51106125.cms |newspaper=The Economic Times |access-date=July 31, 2018 |date=February 24, 2016 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180801034412/https://economictimes.indiatimes.com/magazines/brand-equity/is-coca-cola-an-easy-target-or-are-its-critics-right/articleshow/51106125.cms |archive-date=August 1, 2018 |url-status=live }}</ref> Coca-Cola disebutkan suatu organisasi sebagai "polutan plastik No. 1 di dunia" selama bertahun-tahun.<ref>{{Cite web|url=https://www.fastcompany.com/90425011/coca-cola-nestle-and-pepsico-are-the-worlds-biggest-plastic-polluters-again|title=Coca-Cola, Nestlé, and PepsiCo are the world's biggest plastic polluters—again|last=Segran|first=Elizabeth|date=November 1, 2019|website=Fast Company|language=en-US|access-date=February 17, 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200208145659/https://www.fastcompany.com/90425011/coca-cola-nestle-and-pepsico-are-the-worlds-biggest-plastic-polluters-again|archive-date=February 8, 2020|url-status=live}}</ref> Merespon hal ini, Coca-Cola mengklaim pada Februari 2022 akan membuat 25% kemasannya dapat digunakan kembali di tahun 2030,<ref>{{Cite web|date=February 16, 2022|title=Coca-Cola Pledges 25% Reusable Packaging by 2030 - February 16, 2022|url=https://dailynewsbrief.com/2022/02/16/coca-cola-pledges-25-reusable-packaging-by-2030/|access-date=February 16, 2022|website=The Daily NewsBrief|language=en-US|archive-date=March 19, 2022|archive-url=https://web.archive.org/web/20220319192200/https://dailynewsbrief.com/subscribe/monthly/?mepr-unauth-page=15342&redirect_to=%2F2022%2F02%2F16%2Fcoca-cola-pledges-25-reusable-packaging-by-2030%2F|url-status=live}}</ref> meskipun dalam gelaran [[Forum Ekonomi Dunia]] di [[Davos]], [[Swiss]] 2020, justru Coca-Cola mengklaim mereka tetap akan menggunakan botol plastik karena "sesuai dengan kepentingan konsumen yang menyukai kepraktisan".<ref>{{Cite news|last=Thomas|first=Daniel|url=https://www.bbc.com/news/business-51197463|title=People still want plastic bottles, says Coca-Cola|date=January 21, 2020|work=BBC News|access-date=February 17, 2020|language=en-GB|archive-url=https://web.archive.org/web/20200130025249/https://www.bbc.com/news/business-51197463|archive-date=January 30, 2020|url-status=live}}</ref>
 
== Lihat pula ==