Kabupaten Lebak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Makescience (bicara | kontrib)
Museum Multatuli
Makescience (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 71:
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, nomor 15 tanggal 17 Januari 1849, Ibukota Kabupaten Lebak yang saat itu berada di [[Warunggunung, Lebak|Warunggunung]] harus dipindahkan. Kemudian Raden Tumenggung Adipati Karta Natanagara (Bupati Lebak) memerintahkan Wakilnya yaitu Patih Jahar (Patih Lebak) untuk menemukan lokasi strategis untuk dijadikan Ibukota Pusat Pemerintahan Lebak, maka ditemukanlah daerah hutan bambu belantara yang kemudian setelah hutan dibuka dinamai [[Rangkasbitung]], dimulailah pembangunan berbagai macam sarana pusat pemerintahan, dan Pelaksanaan pemindahan ibukotanya secara resmi baru dilaksanakan pada tahun 1851 dengan diresmikan pada tanggal 31 Maret 1851.
 
Kabupaten Lebak juga dikenal sebagai kabupaten tempat [[Eduard Douwes Dekker]], lebih dikenal dengan nama samaran (Multatuli), diangkat pada tahun 1856 sebagai Asisten Residen. Dia mengundurkan diri setelah tiga bulan bertugas di Lebak. Dia menerbitkan buku empat tahun kemudian, yaitu [[Max Havelaar]]. Tulisan itu berupa novel satirisnya yang berisi kritik atas perlakuan buruk para penjajah terhadap orang-orang [[Inlander|pribumi]] di [[Hindia Belanda]].
 
== Geografi ==