Bahasa Pamona Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
'''Bahasa Pamona Timur''' atau '''dialek Timur''' ({{lang-en|Eastern dialect}}) adalah salah satu dialek dalam [[bahasa Pamona]]. Dialek ini —yang menggunakan [[negasi]] ''taa''— dituturkan di sepanjang [[Teluk Tomini]] bagian timur laut di [[Tojo, Tojo Una-Una|Tojo]], di pedalaman sepanjang [[Sungai Bongka]], dan dari sana ke selatan hingga ke [[Teluk Tolo]]. Dialek ini juga dituturkan di [[Kepulauan Togean]]. Dialek ini dapat dibagi menjadi dua wilayah subdialek: di daratan, [[Dialekdialek Ampana]], termasuk Wana (yang memiliki ''tare'e'' 'tidak ada' sebagai negasi untuk eksistensi); dan di kepulauan, [[Dialekdialek Togean]] (yang menggunakan ''tanjo'u'' 'tidak ada'). [[To Wana]] dikenal sebagai salah satu dari sedikit suku bangsa Sulawesi yang menolak mengadopsi cara-cara modern, dan dalam beberapa tahun terakhir bahkan telah menjadi daya tarik bagi pengunjung [[Cagar Alam Morowali]].{{sfn|Adriani|2012|p=4}}
 
[[Ahli bahasa]] dari [[Belanda]], [[Nicolaus Adriani]], tidak melihat alasan untuk membedakan dialek Ampana dan Wana secara [[linguistik]], dengan menuliskan bahwa Ampana, yang diberi nama sesuai dengan negasinya, juga diucapkan oleh To Wana ("penghuni hutan"), yang tinggal di jalur atas Sungai Bongka. Dialek Togean dan Ampana, di sisi lain sangat berbeda. Dari empat dialek utama Pamona yang dikemukakan Adriani, Ampana adalah yang paling berbeda, dan dalam konsepsi asli dipandang sebagai bahasa yang terpisah:{{sfn|Adriani|2012|p=4}}