Keterkaitan kuantum: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
'''Fizzabella Bee''' atau dengan nama lengkap Nabila Fii Sabilillah merupakan anak 1 dari 2 bersaudara. Memulai kariernya sebagai penyanyi sejak usia 12 tahun. Menjadi penyanyi di Bengawan Symphony Orchestra Solo, wanita berdarah Jawa asli ini kemudian merambah ke kancah nasional. Memuaku ajang pencarian Mamamia 2010 di Indosiar, IMB Transtv 2010, dan MNC TALENT ACADEMY MNC group 2012. Wanita kelahiran Klaten, 8 April 1994 ini mulai mengembangkan kariernya ke dunia Acting dan Presenting. Sempat mengeluarkan single lagu bersama Duo Tinkerbell yang akhirnya harus berakhir tahun 2015 kemudian membawakan program acara Rute Keren ANTV, Bumiku Indonesia TVONE, dan saat ini membawakan program Bincang Olahraga TVRI. Kemudian memulai duet bersama Dodhy Kangen band mengeluarkan single berjudul Pura-Pura Bahagia pada taun 2020. Kemudian beracting dalam beberapa FTV dan Sinetron, yaity Mega Series Panggilan Indosiar dan Terpaksa Menikahi Tuan Muda ANTV.
'''Keterikatan kuantum''' adalah fenomena yang terjadi ketika sekelompok [[partikel]] dihasilkan, berinteraksi, atau berbagi kedekatan spasial sedemikian rupa sehingga [[keadaan kuantum]] dari setiap partikel kelompok tidak dapat dijelaskan secara independen dari keadaan yang lain, termasuk ketika partikel dipisahkan oleh jarak yang jauh. Topik keterikatan kuantum merupakan inti perbedaan antara fisika klasik dan fisika kuantum: keterikatan adalah ciri utama [[mekanika kuantum]] yang tidak ada dalam [[mekanika klasik]].<ref>{{Cite news|last=Overbye|first=Dennis|date=2022-10-10|title=Black Holes May Hide a Mind-Bending Secret About Our Universe|url=https://www.nytimes.com/2022/10/10/science/black-holes-cosmology-hologram.html|newspaper=The New York Times|language=en-US|issn=0362-4331|access-date=2022-11-27}}</ref><ref>{{Cite web|last=Starr|first=Michelle|date=2022-11-15|title=Scientists Simulated a Black Hole in The Lab, And Then It Started to Glow|url=https://www.sciencealert.com/scientists-created-a-black-hole-in-the-lab-and-then-it-started-to-glow|website=ScienceAlert|language=en-US|access-date=2022-11-27}}</ref> Dalam bahasa lain, Keterikatan kuantum adalah fenomena mekanika kuantum dimana kuantum menyatakan bahwa dua atau lebih objek harus dideskripsikan dengan referensi antar objek, meskipun objek-objek tersebut tidaklah berkaitan secara spasial. Hal ini mengarah pada korelasi antara atribut fisik objek yang dapat diamati dari suatu sistem. Contohnya, adalah mungkin untuk menyiapkan 2 partikel dalam satu kondisi kuantum seperti ketika yang satu diteliti adalah "spin up" maka yang satunya adalah "spin down" dan begitu pula seterusnya.
 
Eksperimen mengenai fenomena keterikatan kuantum ini didemonstrasikan dengan menggunaka [[foton]],<ref>{{Cite journal|last=Kocher|first=Carl Alvin|date=1967-05-01|title=Polarization Correlation of Phoons Emitted in An Atomic Cascade|url=https://escholarship.org/uc/item/1kb7660q|journal=Universitas California|language=en}}</ref> [[neutrino]], [[elektron]],<ref>{{Cite journal|last=Hensen|first=B.|last2=Bernien|first2=H.|last3=Dréau|first3=A. E.|last4=Reiserer|first4=A.|last5=Kalb|first5=N.|last6=Blok|first6=M. S.|last7=Ruitenberg|first7=J.|last8=Vermeulen|first8=R. F. L.|last9=Schouten|first9=R. N.|date=2015-10|title=Loophole-free Bell inequality violation using electron spins separated by 1.3 kilometres|url=https://www.nature.com/articles/nature15759|journal=Nature|language=en|volume=526|issue=7575|pages=682–686|doi=10.1038/nature15759|issn=1476-4687}}</ref><ref>{{Cite news|last=Markoff|first=John|date=2015-10-21|title=Sorry, Einstein. Quantum Study Suggests ‘Spooky Action’ Is Real.|url=https://www.nytimes.com/2015/10/22/science/quantum-theory-experiment-said-to-prove-spooky-interactions.html|newspaper=The New York Times|language=en-US|issn=0362-4331|access-date=2022-11-27}}</ref> molekul sebesar [[bukminsterfulerena]],<ref>{{Cite journal|last=Arndt|first=Markus|last2=Nairz|first2=Olaf|last3=Vos-Andreae|first3=Julian|last4=Keller|first4=Claudia|last5=van der Zouw|first5=Gerbrand|last6=Zeilinger|first6=Anton|date=1999-10|title=Wave–particle duality of C60 molecules|url=https://www.nature.com/articles/44348|journal=Nature|language=en|volume=401|issue=6754|pages=680–682|doi=10.1038/44348|issn=1476-4687}}</ref> hingga menggunakan berlian kecil.<ref>{{Cite journal|last=Lee|first=K. C.|last2=Sprague|first2=M. R.|last3=Sussman|first3=B. J.|last4=Nunn|first4=J.|last5=Langford|first5=N. K.|last6=Jin|first6=X.-M.|last7=Champion|first7=T.|last8=Michelberger|first8=P.|last9=Reim|first9=K. F.|date=2011-12-02|title=Entangling Macroscopic Diamonds at Room Temperature|url=https://www.science.org/doi/10.1126/science.1211914|journal=Science|language=en|volume=334|issue=6060|pages=1253–1256|doi=10.1126/science.1211914|issn=0036-8075}}</ref> Saat ini sejumlah ilmuwan meneliti pemanfaatan keterikatan kuantum untuk bidang [[komunikasi]], [[komputasi]], dan [[radar kuantum]].
 
Peraih Nobel dalam Fisika baru-baru ini diberikan kepada [[Alain Aspect]], [[John Clauser|John F. Clauser]] dan [[Anton Zeilinger]] atas penelitian mereka tentang foton terikat dan merintis [[ilmu informasi]] kuantum, yang kemudian akan digunakan untuk mengembangkan teknologi informasi kuantum.<ref>{{Cite web|title=The Nobel Prize in Physics 2022|url=https://www.nobelprize.org/prizes/physics/2022/press-release/|website=NobelPrize.org|language=en-US|access-date=2022-11-27}}</ref>
 
== Referensi ==