Asnawi Bahar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 30:
Asnawi Bahar dilahirkan pada 3 April 1961 sebagai putra dari seorang [[jaksa]] Baharudin Labai dan Nuraini dalam keluarga yang sederhana. Ia adalah anak dari sepuluh bersaudara. Ia mengaku sering diusir sekolah karena sering terlambat membayar uang sekolah ketika SMP dan SMA. Setelah ibunya meninggal dunia pada 1977, keluarganya pindah ke [[Jakarta]], tetapi ia memutuskan tetap tinggal di [[Padang]] menyelesaikan sekolahnya yang hampir selesai.<ref name=haluan>https://issuu.com/haluan/docs/hln261013/19</ref>
== Kuliah dan
Setamat dari [[SMA Don Bosco Padang]], ia diterima berkuliah di Fakultas Ekonomi [[Universitas Bung Hatta]], [[Kota Padang]] pada 1981. Ia mengaku harus mencicil uang masuk kuliah karena orang tuanya tidak mampu membiayainya dan mencari pinjaman uang. Ia lalu memulai beberapa usaha bisnis agar dapat meneruskan kuliahnya. Karena sibuk berbisnis dan lebih banyak bermain domino bersama teman-teman, kuliahnya sempat terganggu karena jarang menghadiri kuliah. Pada 1986, ia diajak teman kuliahnya, Wardi Asmawi untuk bekerja sama berbisnis dalam usaha pengadaan alat tulis dan cetak.<ref name=haluan/>
Asnawi banyak menjalankan usaha proyek dari [[Perusahaan Listrik Negara]] dan [[Perusahaan Daerah Air Minum]]. Pasca [[reformasi Indonesia]], ia dituduh melakukan korupsi dan didesak mundur dari jabatan Ketua [[Komite Nasional Pemuda Indonesia]] Sumatra Barat. Ia juga sempat diperiksa oleh kejaksaan. Pada 1999, ia memindahkan usahanya ke [[Riau]] karena merasa tidak nyaman dengan tuduhan yang menderanya. Ia mendapat kontrak puluhan miliar rupiah dengan PT [[Caltex]] di Riau. Kemudian ia kembali pulang ke Padang.<ref name=haluan/>
Asnawi Bahar meraih gelar Magister Sains Manajemen Pasca Sarjana dari [[Universitas Bung Hatta]] (UBH), [[Padang]] pada tahun 2007.
|