Kidangbang, Wajak, Malang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor
Membalikkan revisi 23398715 oleh 125.163.141.161 (bicara) spam pranala
 
Baris 16:
'''Lokasi:''' -8.1008322,112.6801938
 
== Sejarah Desa ==
== [https://www.ikidangbang.com/2023/03/babad-tanah-kidangbang-sejarah-singkat.html Sejarah Desa] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190530011617/http://desa-kidangbang.malangkab.go.id/read/detail/1296/sejarah-desa.html |date=2019-05-30 }} ==
Sejarah Desa [https://www.ikidangbang.com/2023/03/babad-tanah-kidangbang-sejarah-singkat.html Kidangbang] sudah ada sejak zaman dahulu dan tidak terlepas dari sejarah [[Kerajaan Mataram Islam|Kerajaan Mataram]]   [[Jawa Tengah]]/[[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yokyakarta]], desa ini berawal kedatangan Priyayi yang bernama '''KI SARNADI''' dari [[Kerajaan Mataram Islam|Kerajaan Mataram]]. Ki Sarnadi inilah yang babat alas untuk membuka area yang sekarang bernama Desa Kidangbang. Nama Kidangbang sendiri diambil dari nama hewan peliharaan Ki Sarnadi, yaitu seekor kijang (bahasa jawa: [[Kijang|kidang]]) yang berwarna merah (bahasa jawa:[[Merah|abang]])
 
Selain Kidangbang sendiri ada cerita pula bahwa tembentuknya Dusun Kidangberik yang mana ada tokoh perempuan yang ikut berjasa membuka (bedah kerawang) hutan (jawa: alas) yang saat ini menjadi Dusun Kidangberik. Tokoh perempuan tersebut bernama '''NYAI SARINTEN''', dan sekaligus sebagai bedah kerawang Dusun Kidangberik. Beliau yang turut serta memperjuangkan sosial budaya, serta adat istiadat di Dusun Kidangberik.