Koryo Ilbo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan |
Tag: halaman dengan galat kutipan |
||
Baris 67:
Pada Agustus 1978, surat kabar tersebut pindah ke Almaty. Disana, surat kabar tersebut menetap hingga kini.{{Sfnp|Shin|2022}}''{{Sfnp|Kim|2013}}'' Surat kabar tersebut sebenarnya ingin berpindah tempat sejak 1954, namun kesempatan ini ditahan dalam birokrasi sampai 1978.{{Sfnp|Shin|2022}} Surat tersebut menerbitkan edisi pertamanya dari Almaty pada 2 September 1978.''{{Sfnp|Kim|2018|pp=49}}'' Selain kesuksesan terkininya, di Almaty, surat terebut memperjuangkan teknologi cetak, yang menandai bahwa surat kabar tersebut hanya menerbitkan surat kabar empat halaman sebanyak dua hari dan surat kabar dua halaman sebnyak tiga kali sepekan.''{{Sfnp|Kim|2018|pp=48}}'' Setelah meminta peralatan yang terbarukan, surat kabar tersebut beralih dari [[huruf lepas]] ke alat cetak [[fotolitografi]].''{{Sfnp|Kim|2018|pp=49}}''
=== ''Koryo Ilbo'' dan penurunan ===
Namun, surat kabar tersebut mulai mengalami penurunan pada tahun-tahun terakhir Uni Soviet.''{{Sfnp|Kim|2018|pp=51-54}}{{Sfnp|Kim|2013}}'' Salah satu masalah signifikan dan masih relevan adalah penurunan jumlah pemakai bahasa Korea.''{{Sfnp|Kim|2013}}'' Setelah bahasa-bahasa regional ditekan di Uni Soviet pada 1930an dan minoritas diberi kebebasan pergerakan lebih setelah Stalin wafat pada 1950-an, makin sedikit ''Koryo-saram'' yang memakai bahasa Korea.''{{Sfn|Kim|2018|p=51-52|ps=; Soviet society was given a considerable amount of freedom of expression after Stalin's death [...] The mother tongue was gradually disappearing. This had begun right after the forced migration. [...] From 1954 to 1957, when the status of Koreans was improved and freedom of relocation granted, many Koryo-saram began to actively leave the countryside. [...] It is [because of economic opportunities] that Koryo-saram flowed out of their native-language schools and moved to Russian language schools.}}'' Surat kabar tersebut dimanfaatkan dari personil yang dikerahkan dari Sakhalin dan Korea Utara sampai akhir 1960-an, namun ini tak menghalangi penurunannya.''{{Sfnp|Kim|2018|pp=52-54}}'' Bermula pada Maret 1989, halaman-halaman berbahasa Rusia mulai menempati seperempat dari setiap edisi.{{Sfnp|Encyclopedia Leninist|}} Setiap Sabtu, surat kabar tersebut sepenuhnya diterbitkan dalam bahasa Rusia dengan nama ''Kore''{{NoteTag|{{Korean|hangul=고려|hanja=高麗}}}}{{Sfnp|Encyclopedia Kore|}}''{{Sfnp|Kim|2018|pp=54}}'', namun ditutup usai 84 edisi karena masalah keuangan.''{{Sfnp|Kim|2018|pp=54}}''
Surat kabar tersebut mengubah namanya menjadi ''Koryo Ilbo'' (artinya "''Harian [[Goryeo]]''") pada 31 Desember 1990{{Sfnp|Encyclopedia Leninist|}} dan menerbitkan edisi pertamanya dengan nama baru tersebut pada 2 Januari 1991''{{Sfnp|Database}}'', menjelang waktu pembubaran Uni Soviet.''{{Sfnp|Kim|2018|pp=54}}'' Meskipun namanya menyiratkan oplah harian, surat kabar tersebut menurunkan oplah mula-mula lima kali sepekan, kemudian tiga kali sepekan.''{{Sfnp|Kim|2018|pp=54}}'' Surat kabar tersebut sangat jarang menerbitkan kesusastraan.''{{Sfnp|Kim|2018|pp=56}}'' Karena ketidakstabilan ekonomi, perubahan mata uang, dan perubahan sistem surat, surat kaabr tersebut kehilangan para pelanggan dari seluruh belahan Uni Soviet. Pada akhir 1993, surat kabar tersebut memiliki sekitar 400 pelanggan .''{{Sfnp|Kim|2018|pp=55}}''
Liberalisasi pasar mendadak dan kebebasan bergerak juga menyebabkan ketidakstabilan ekonomi.''{{Sfnp|Kim Sang-wook|2023}}'' Peralihan kepemimpinan menjadi makin sering''{{Sfnp|Lee Jin-hae|2019|pp=12-13}}'', dan kebanyakan karyawan hengkang untuk mengambil kesempatan di luar negeri, khususnya di Korea Selatan. Sepanjang masa ini, surat kabar tersebut mulai menyekutukan dirinya sendiri dengan Korea Se;atan, dan bahkan mengganti jenis dan pengucapannya dari standar Korea Utara ke Korea Selatan.''{{Sfnp|Lee Jin-hae|2019|pp=12-13}}'' Perubahan ini adalah kepentingan untuk para cendekiawan Korea Selatan dalam mengkaji standarisasi penulisan Korea pada abad ke-20.''{{Sfnp|Lee Jin-hae|2019|pp=12-13}}'' Bekas cabang regional ''Lenin Kichi'' memisahkan diri dan membuat surat kabar regionalnya sendiri.''{{Sfnp|Kim|2018|pp=57}}'' Pada 1994, oplah sempat pulih ke sekitar 4.500 cetakan''{{Sfnp|Kim|2018|pp=55}}{{Sfnp|Kim Sang-wook|2023}}'', namun penerbitan makin menurun menjadi sekali sepekan, yang masih bertahan pada {{As of|2023|April|lc=y}}.''{{Sfnp|Kim Sang-wook|2023}}{{Sfnp|Kim|2013}}'' Dari enam belas halaman, empat berbahasa Korea dan dua belas berbahasa Rusia.{{Sfnp|Shin|2022}}''{{Sfnp|Lee Jin-hae|2019|pp=13}}'' Pada akhir 1999, pemerintah Kazakhstan memprivatisasi seluruh surat kabar yang didukung negara, berujung pada Asosiasi Korea di Kazakhstan mengambil kepemilikannya pada 1 Maret 2000{{Sfnp|Encyclopedia Kore|}}''{{Sfnp|Kim Sang-wook|2023}}{{Sfnp|Lee Jin-hae|2019|pp=13}}'', dan mengurangi dukungannya terhadap ''Koryo Ilbo'' sampai sekitar 30%.''{{Sfnp|Kim|2018|pp=55}}''
Surat kabar tersebut mulai memakai komputer pada pertengahan 1990-an, dan menerbitkan artikel-artikel daring sejak akhir 2000-an. Hal ini duduga mendukung tingkat pembacaan mancanegara dari artikel-artikelnya.{{Sfnp|Shin|2022}}{{Sfnp|Konstantin Kim|2023}}''{{Sfnp|Nam|2023}}'' Edisi-edisi lamanya juga didigitalisasi dan tersedia gratis pada sekitar tahun 2003.{{Sfnp|Kim|2003}} Pada akhir 2000-an, surat kabar tersebut berhenti menerbitkan kesusastraan, khususnya usai salah satu pengarang ''Koryo-saram'' besar terakhir pensiun, [[Chŏng Sang-chin]].''{{Sfnp|Kim|2018}}''
== Status saat ini ==
|