Kabupaten Gunungkidul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: gambar rusak kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor
Baris 15:
|image1=Sunset di Pantai Wediombo.jpg
|image2=JOMBLANG CAVE , GUNUNGKIDUL - panoramio.jpg
|image3=CURUG KLUWIHAN - SAMPANG (GUNUNG KIDULGUNUNGKIDUL).jpg
|image4=Beautiful Sunset at Kesirat Beach.jpg}}
| caption = Searah jarum jam: [[Goa Jomblang]], Pantai Kesirat, Curug Kluwihan, dan [[Pantai Wediombo]]
Baris 76:
 
=== Topografi ===
Berdasarkan kondisi [[topografi]] '''''Kabupaten Gunungkidul''''' dibagi menjadi 3 (tiga) zona pengembangan, yaitu:
* '''Zona Utara''' disebut wilayah Batur Agung dengan ketinggian 200 m–700 m di atas permukaan laut. Keadaannya berbukit-bukit, terdapat sumber-sumber air tanah kedalaman 6m-12m dari permukaan tanah. Jenis tanah didominasi latosol dengan bataunbatuan induk vulkanik dan sedimen taufan. Wilayah ini meliputi KecamatanKapanewon Patuk, Kapanewon Gedangsari, Kapanewon Nglipar, Kapanewon Ngawen, Kapanewon Semin, dan KecamatanKapanewon Ponjong bagian utara.
* '''Zona Tengah''' disebut wilayah pengembangan Ledok Wonosari, dengan ketinggian 150 m–200 mdpl. Jenis tanah didominasi oleh asosiasi mediteran merah dan grumosol hitam dengan bahan induk batu kapur. Sehingga meskipun musim kemarau panjang, partikel-partikel air masih mampu bertahan. Terdapat sungai di atas tanah, akan tetapi dimusimdisaat musim kemarau kering. Kedalaman air tanah berkisar antara 60 m–120 m di bawah permukaan tanah. Wilayah ini meliputi KecamatanKapanewon Playen, Kapanewon Wonosari, Kapanewon Karangmojo, Kapanewon Ponjong bagian tengah dan KecamatanKapanewon Semanu bagian utara.
* '''Zona Selatan''' disebut wilayah pengembangan Gunung Seribu ('''Duizon gebergton''' atau '''Zuider gebergton'''), dengan ketinggian 0 m–300 mdpl. Batuan dasar pembentuknya adalah batu kapur dengan ciri khas bukit-bukit kerucut ('''''Conical limestone''''') dan merupakan kawasan karst. Pada wilayah ini banyak dijumpai sungai bawah tanah. ZoneZona Selatan ini meliputi KecamatanKapanewon Saptosari, Kapanewon Paliyan, Kapanewon Girisubo, Kapanewon Tanjungsari, Kapanewon Tepus, Kapanewon Rongkop, Kapanewon Purwosari, Kapanewon Panggang, Kapanewon Ponjong bagian selatan, dan KecamatanKapanewon Semanu bagian selatan.
 
=== Klimatologi ===
Wilayah Kabupaten Gunungkidul termasuk daerah beriklim [[muson tropis|'''''muson tropis''''']] (''Am''), dengan topografi wilayah yang didominasi dengan daerah kawasan perbukitan karst. Wilayah selatan didominasi oleh kawasan perbukitan karst yang banyak terdapat goa-goa alam dan juga sungai bawah tanah yang mengalir. Dengan kondisi tersebut menyebabkan kondisi lahan di kawasan selatan kurang subur yang berakibat budidaya pertanian di kawasan ini kurang optimal.
 
Kondisi [[klimatologi]] Kabupaten Gunungkidul secara umum menunjukkan kondisi sebagai berikut:
Baris 105:
R. Suromejo tidak mau, dan akhirnya terjadilah peperangan yang mengakibatkan dia tewas. Begitu juga 2 anak dan menantunya. Ki Pontjodirjo yang merupakan anak R Suromejo akhirnya menyerahkan diri, oleh Pangeran Sambernyowo diangkat menjadi Bupati Gunungkidul I. Namun Bupati Mas Tumenggung Pontjodirjo tidak lama menjabat karena adanya penentuan batas-batas daerah Gunungkidul antara Sultan dan Mangkunegaran II pada tanggal 13 Mei 1831. Gunungkidul (selain Ngawen sebagai daerah enclave Mangkunegaran) menjadi kabupaten di bawah kekuasaan Kasultanan Yogyakarta.
 
Mas Tumenggung Pontjodirjo diganti Mas Tumenggung Prawirosetiko, yang mengalihkan kedudukan kota kabupaten dari Kapanewon Ponjong ke Kapanewon Wonosari ('''''Kota Wonosari''''').
 
Menurut Mr. R.M Suryodiningrat dalam bukunya ”Peprentahan Praja Kejawen” yang dikuatkan buku de Vorstenlanden terbitan 1931 tulisan [[G.P. Rouffaer]], dan pendapat B.M.Mr. [[A.K. Pringgodigdo]] dalam bukunya ''Onstaan En Groei van het Mangkoenegorosche Rijk'', berdirinya Gunungkidul (daerah administrasi) tahun 1831 setahun seusai Perang Diponegoro, bersamaan dengan terbentuknya kabupaten lain di Yogyakarta. Disebutkan bahwa ''”Goenoengkidoel, wewengkon pareden wetan lepen opak. Poeniko siti maosan dalem sami kaliyan Montjanagari ing zaman kino, dados bawah ipun Pepatih Dalem. Ing tahoen 1831 Nagoragung sarta Mantjanagari-nipoen Ngajogjakarta sampoen dipoen perang-perang, Mataram dados 3 wewengkon, dene Pangagengipoen wewengkon satoenggal-satoenggalipoen dipoen wastani Boepati Wadono Distrik kaparingan sesebatan Toemenggoeng, inggih poeniko Sleman (Roemijin Denggong), Kalasan serta Bantoel. Siti maosan dalem ing Pengasih dipoen koewaosi dening Boepati Wedono Distrik Pamadjegan Dalem. Makanten oegi ing Sentolo wonten pengageng distrik ingkang kaparingan sesebatan Riya. Goenoengkidoel ingkang nyepeng siti maosan dalem sesebatan nipoen Riya.”''
Baris 163:
[[Berkas:Pantai_seruni.jpg|jmpl|280px|Pantai Seruni]]
[[Berkas:Pantai Gesing.jpg|jmpl|280px|Pantai Gesing]]
Gunungkidul memiliki puluhan pantai indah nan eksotis di pesisir selatan. Tak kurang dari lima puluhan pantai berjajar dari ujung barattimur hingga ujung timurbarat. Beberapa pantai dan tebing atau bukit pantai yang menjadi tujuan wisata utama antara lain:
 
* [[Kapanewon Girisubo]]:
Baris 172:
3). Desa Thileng: [[Tebing Tutup]].
 
4). Desa Pucung: Tebing [[Pantai Ngungap|Ngungap]], [[Pantai Srakung]], dan [[Tebing Menyer Fishing Zone]].
 
5). Desa Songbanyu: [[TPI Sadeng]], [[Pantai Baronan]], [[Pantai Brumbun]], [[Pantai Mbongosan]], dan [[Pantai Krokoh]].