Peutron Aneuk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Hysocc memindahkan halaman ChilTalk - Ceritakan Kisahmu & Mengulik Informasi. ke Peutron Aneuk dengan menimpa pengalihan lama: revert
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
Baris 16:
Bahkan untuk wilayah tertentu tradisi ini disepakati bersama dituangkan secara tertulis dalam hukum adat di daerah tersebut. Contoh untuk wilayah Kemukiman Cot [[Jeumpa, Bireuen|Jeumpa]] {{Sfn|Majelis Duek Pakat Kemukiman Cot Jeumpa & Imuem Mukim Cot Jeumpa|(2009)|p=26 : “Kenduri peutron aneuk: a. peutron aneuk sekalian syukuran; b. dilaksanakan saat usia anak tiga bulan atau lima bulan; c. boleh dilakukan pada usia anak sudah sampai tujuh bulan; ..."}} di Kabupaten Pidie, Kemukiman Glee Bruek{{Sfn|Majelis Duek Pakat Kemukiman Glee Bruek & Imuem Mukim Glee Bruek|(2009)|p=27 : “b. dilaksanakan saat usia anak tiga bulan atau lima bulan; c. boleh dilakukan pada usia anak sudah sampai tujuh bulan; ..."}} atau di Mukim Lhoong{{Sfn|Majelis Duek Pakat Kemukiman Lhoong & Imuem Mukim Lhoong|(2009)|p=30 : “a. peutron aneuk sekalian syukuran; b. dilaksanakan saat usia anak tiga bulan atau lima bulan; c. boleh dilakukan pada usia anak sudah sampai tujuh bulan; ..."}} tradisi ini dilakukan ketika bayi sudah berusia tiga bulan, lima bulan dan boleh dilakukan pada usia anak sudah sampai tujuh bulan. Pada [[Blang Me, Simpang Ulim, Aceh Timur|Kemukiman Blang Me]] ketentuan usia sama dengan Kemukiman (Gampong) Cot Jeumpa, bedanya Peutron Aneuk berlaku hanya untuk anak pertama saja{{Sfn|Majelis Duek Pakat Kemukiman Blang Me & Imuem Mukim Blang Me|(20XX)|p=40 : “Kenduri peutron aneuk: a. dilaksanakan saat usia anak tiga bulan atau lima bulan; b. boleh dilakukan pada usia anak sudah sampai tujuh bulan; c. dilakukan dengan membawa si anak turun dari rumah ke suatu tempat yang dianggap suci; d. peutron aneuk atau pengenalan dunia luar wajib dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan hanya berlaku pada anak pertama; ..."}}.
 
Hal berbeda soal umur berlaku pada Masyarakat Gampong Sawang. Mereka melakukannya di kala bayi berumur 44 hari{{Sfn|Maulida|(2017)|p=62 : “Dari hasil penelitian bahwa, “proses adat peutreun aneuk di Gampong Sawang diadakan setelah bayi berumur 44 hari dimana acara ini merupakan adat kebiasaan masyarakat yang diwariskan oleh nenek moyang terdahulu menjadi teadisi bagi para orang tua untuk mengenal anak tercintanya kepada seluruh masyarakat sekelilingnya ..."}}, Ketentuan tersebut berlaku juga untuk Gampong Kunyet{{Sfn|Majelis Duek Pakat Kemukiman Kunyet & Imuem Mukim Kunyet|(2013)|p=36 : “Kenduri peutron aneuk; a. Dilaksanakan saat usia anak 44 hari ..."}}. Sedangkan pada [[Suku Gayo|Masyarakat Gayo]], Peutron Aneuk dilakukan pada hari ke-7 setelah bayi lahir, berbarengan dengan tradisi Cuko’ok, Geuboh Nan dan Aqiqah. Dahulu bahkan dilaksanakan saat bayi berusia satu sampai dua tahun, apalagi jika bayi adalah anak sulung. Hal ini karena upacara Peutron Aneuk untuk anak pertama pasti lebih besar.<ref name=":7">{{Cite web|url=http://www.netralnews.com/news/rsn/read/113722/upacara-kelahiran-bayi-adat-aceh-sungguh-unik-tak-ada-bandingan|title=Upacara Kelahiran Bayi Adat Aceh, Sungguh Unik, Tak Ada Bandingan|last=Koten|first=Thomas|date=14 November 2017|website=netralnews|publisher=|access-date=25 Maret 2019|archive-date=2019-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20190325073900/http://www.netralnews.com/news/rsn/read/113722/upacara-kelahiran-bayi-adat-aceh-sungguh-unik-tak-ada-bandingan|dead-url=yes}}</ref>
 
Penerapan prosesi berbeda pada saat dituruntanahkan bergantung pula pada jenis kelamin. Jika bayi itu perempuan, para anggota keluarga menyapu dan menampi beras sebagai simbol dari kerajinan. DIharapkan kelak sang bayi perempuan itu menjadi anak yang rajin. Sebaliknya, jika bayi berjenis kelamin laki-laki, maka akan dilakukan prosesi mencangkul tanah dan mencincang batang pisang, keladi atau batang tebu. Harapannya agar kelak si anak menjadi seorang lelaki yang senantiasa bekerja keras dan berjiwa ksatria.<ref name=":0" />