Airlangga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Viscountgrave (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Viscountgrave (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 29:
Hingga saat ini nama raja '''Airlangga''' masih dikenang di dalam ingatan masyarakat [[suku Jawa|Jawa]] dan di berbagai cerita rakyat, juga sering diabadikan di berbagai tempat di [[Indonesia]]. Airlangga bermakna "''air yang melompat''", dikisahkan Airlangga berhasil lolos dari bencana ''Mahapralaya'' ("bencana besar") yang dianggap bagai air bah, sehingga Airlangga juga adalah julukan bermakna sebagai ''air yang melompat''.{{Facts}} Ia lahir tahun [[1000]]. Ayahnya bernama [[Udayana]], raja [[Kerajaan Bedahulu]] dari [[wangsa Warmadewa]]. Ibunya bernama [[Mahendradatta]], seorang putri [[wangsa Isyana]] dari [[Kerajaan Medang]]. Waktu itu Medang menjadi kerajaan yang cukup kuat, bahkan mengadakan penaklukan ke [[Bali]], mendirikan koloni di [[Kalimantan Barat]], serta mengadakan serangan ke [[Sriwijaya]].
 
Airlangga memiliki dua orang adik, yaitu [[Marakata Pangkaja|Marakata]] (menjadi raja [[Bali]] sepeninggal ayah mereka) dan [[Anak Wungsu]] (naik takhta sepeninggal Marakata). Dalam berbagai prasasti yang dikeluarkannya, Airlangga mengakui sebagai keturunan dari raja [[Mpu Sindok]] dari [[wangsa Isyana]] yang memindahkan pusat kekuasaan [[Medang|Kerajaan Medang]] dari '''bhumi Mataram''' di [[Jawa Tengah]] ke [[Jawa timur]], atau lazim disebut Medang ''periode Jawa Timur''.
 
== Masa pelarian ==