Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kscentro (bicara | kontrib)
menambah isi
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
Kscentro (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 22:
 
Selama kunjungan ke Tingkok pada 1979, [[Atal Bihari Vajpayee]], yang merupakan Menteri Luar Negeri India pada saat itu dan kemudian menjadi Perdana Menteri, istilah Panchsheel diangkat dalam diskusi dengan pihak Tiongkok.<ref>{{Cite news|last=Trumbull|first=Robert|date=1979-02-18|title='Panchsheel' Is Revived, But . . .|url=https://www.nytimes.com/1979/02/18/archives/more-than-himalayas-still-separate-india-china.html|work=The New York Times|language=en-US|issn=0362-4331|access-date=2020-11-10}}</ref> Pada peringatan 50 tahun perjanjian ini, [[Kementerian Luar Negeri Tiongkok|Kementerian Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok]] menyatakan pentingnya membangun tatanan internasional baru berdasarkan Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai.<ref>{{Cite web|date=1 April 2004|title=Build a new international order on the basis of the Five Principles of Peaceful Coexistence — Ministry of Foreign Affairs of the People's Republic of China|url=http://in.china-embassy.org/eng/ssygd/fiveprinciple/t82103.htm|website=Embassy of China in New Delhi|access-date=25 September 2020}}</ref> Pada tahun 2004, Perdana Menteri [[Wen Jiabao]] juga menyampaikan pernyataan yang mendukung prinsip-prinsip ini:<ref name=":3" />{{Blockquote|text=Lima Prinsip telah menjadi dasar bagi pembentukan dan kemajuan hubungan diplomatik Tiongkok dengan 165 negara. Tiongkok telah secara aktif terlibat dalam pertukaran dan kerja sama perdagangan, ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dengan lebih dari 200 negara dan wilayah, yang semuanya dipandu oleh prinsip-prinsip ini. Selain itu, Tiongkok telah berhasil menyelesaikan perselisihan perbatasan dengan sebagian besar negara tetangga melalui negosiasi damai, sehingga memastikan perdamaian dan stabilitas di wilayah sekitarnya. Selain itu, Tiongkok telah memberikan bantuan ekonomi dan teknis kepada berbagai negara tanpa melampirkan kondisi politik apa pun, menjunjung tinggi prinsip-prinsip non-interferensi dan saling menguntungkan [...]}}Pada Juni 2014, Tiongkok memberikan sambutan hangat kepada Wakil Presiden India, [[Hamid Ansari]], ketika ia memasuki Aula Besar Rakyat di [[Beijing]] untuk memperingati ulang tahun ke-60 penandatanganan Perjanjian Panchsheel.<ref name=":1">{{Cite news|last=Krishnan|first=Ananth|date=2014-06-24|title=In China's new diplomacy, a revival of 'Panchsheel'|url=https://www.thehindu.com/news/international/world/In-China%E2%80%99s-new-diplomacy-a-revival-of-%E2%80%98Panchsheel%E2%80%99/article11625142.ece|work=The Hindu|language=en-IN|issn=0971-751X|access-date=2020-09-25}}</ref> Pada 2017, pemimpin Tiongkok, [[Xi Jinping]] menyatakan kesiapan Tiongkok untuk berkolaborasi dengan India, menekankan pentingnya mencari panduan dari lima prinsip Panchsheel.<ref>{{Cite web|date=2017-09-05|title=Modi China visit: Xi Jinping hails JL Nehru in meet with PM Modi, says willing to work with India on principles of Panchsheel|url=https://www.financialexpress.com/world-news/modi-china-visit-xi-jinping-hails-jl-nehru-in-meet-with-pm-modi-says-willing-to-work-with-india-on-principles-of-panchsheel/841705/|website=The Financial Express|language=en-US|access-date=2020-11-10}}</ref>
 
== Konteks lain ==
 
== Komentar dan kritik ==
Di [[Rajya Sabha]], [[Bhimrao Ramji Ambedkar|Bhimrao Ambedkar]] menyatakan keterkejutannya atas keseriusan Perdana Menteri yang mulia dalam memperlakukan perjanjian Panchsheel. Ambedkar menunjukkan bahwa Panchsheel memiliki arti penting dalam ajaran Buddha Dharma. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa jika [[Mao Zedong]] benar-benar percaya pada Panchsheel, ia akan memperlakukan umat Buddha di negaranya secara berbeda. Pada 1958, Acharya Kriplani mengatakan bahwa Panchsheel "lahir dalam dosa" karena hubungannya dengan kehancuran sebuah bangsa, mengacu pada pengakuan India atas kehancuran Tibet kuno.<ref name=":0">LL Mehrotra (2000). [https://tibet.net/wp-content/uploads/2017/05/Inidas-Tibet-Policy.pdf India’s Tibet Policy: An Appraisal And Options]. pp 25, 26. Tibetan Parliamentary and Policy Research Centre. Third edition. New Delhi.</ref>
 
Menurut Zhao Gancheng, seorang cendekiawan Tiongkok, meskipun Panchsheel mungkin awalnya terlihat dangkal, Panchsheel telah mendapatkan kembali relevansinya di bawah pemerintahan Xi Jinping.<ref name=":1" /> Pada 2014, [[Ram Madhvani|Ram Madhav]] menulis sebuah artikel berjudul "Bergerak melampaui penipuan Panchsheel" di Indian Express, menyarankan bahwa jika India dan Tiongkok memilih untuk menjauh dari kerangka kerja Panchsheel, hal ini akan bermanfaat bagi kedua negara.<ref>{{Cite web|last=Madhav|first=Ram|authorlink=Ram Madhav|date=2014-06-28|title=Moving beyond the Panchsheel deception|url=https://indianexpress.com/article/opinion/columns/moving-beyond-the-panchsheel-deception/|website=The Indian Express|language=en|access-date=2020-09-25}}</ref>
 
== Referensi ==