Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kscentro (bicara | kontrib)
Kscentro (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
# Kedua belah pihak harus berusaha untuk hidup berdampingan secara damai.
 
Prinsip-prinsip ini sangat sesuai dengan prinsip-prinsip tradisional [[Kedaulatan Westfalen|Westfalen]] yang menekankan kedaulatan negara.<ref name=":6">{{Cite book|last=Murphy|first=Dawn C.|date=2022|url=https://www.worldcat.org/oclc/1249712936|title=China's rise in the Global South : the Middle East, Africa, and Beijing's alternative world order|location=Stanford, California|isbn=978-1-5036-3060-4|pages=59|oclc=1249712936}}</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 28:
Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai juga telah memainkan peran penting dalam membentuk [[Hubungan Pakistan dengan Tiongkok|hubungan Tiongkok-Pakistan]].<ref name=":4" /> Dalam pidatonya di parlemen Pakistan pada 1999, [[Li Peng]], Ketua Komite Tetap [[Kongres Rakyat Nasional]] Tiongkok, menekankan bahwa Tiongkok secara konsisten mengejar kebijakan luar negeri independen berdasarkan perdamaian, membangun dan membina hubungan dengan negara-negara lain di atas fondasi Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai.<ref name=":5">{{Cite book|date=2016|url=https://www.worldcat.org/oclc/939553543|title=The new great game : China and South and Central Asia in the era of reform|location=Stanford, California|publisher=[[Stanford University Press]]|isbn=978-0-8047-9764-1|pages=133|others=Thomas Fingar|oclc=939553543}}</ref> Prinsip-prinsip ini kemudian diformalkan lebih lanjut dalam Perjanjian Persahabatan, Kerja Sama, dan Hubungan Bertetangga yang Baik pada April 2005, yang ditandatangani dalam kunjungan Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao ke Pakistan.<ref name=":5" />
 
Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai berfungsi sebagai norma-norma politik mendasar yang mendukung Forum Kerja Sama Tiongkok-Arab (CACF) dan Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika (FOCAC).<ref>{{Cite book|lastname=Murphy|first=Dawn C.|date=2022|url=https"://www.worldcat.org/oclc/1249712936|title=China's6" rise in the Global South : the Middle East, Africa, and Beijing's alternative world order|location=Stanford, California|isbn=978-1-5036-3060-4|pages=59|oclc=1249712936}}</ref>
 
Setelah [[Intervensi militer di Libya 2011|intervensi NATO di Libya]] pada 2011, Tiongkok telah meningkatkan penekanan pada advokasi untuk Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai.<ref>{{Cite book|lastname=Murphy|first=Dawn C.|date=2022|url=https"://www.worldcat.org/oclc/1249712936|title=China's6" rise in the Global South : the Middle East, Africa, and Beijing's alternative world order|location=Stanford, California|isbn=978-1-5036-3060-4|pages=60|oclc=1249712936}}</ref>
 
Perilaku pemungutan suara [[Tiongkok dan Perserikatan Bangsa-Bangsa|Tiongkok di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa]] merupakan cerminan dari komitmennya terhadap Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai.<ref name=":026">{{Cite book|last=Murphy|first=Dawn C.|date=2022|url=https://www.worldcat.org/oclc/1249712936|title=China's rise in the Global South : the Middle East, Africa, and Beijing's alternative world order|location=Stanford, California|isbn=978-1-5036-3060-4|pages=193|oclc=1249712936}}</ref> Antara tahun 1991 dan 2020, keputusan abstain dan veto Tiongkok sebagian besar terkait dengan masalah yang menyangkut integritas teritorial, terutama sanksi dan yurisdiksi Mahkamah Pidana Internasional. Profesor Dawn C. Murphy, dalam analisisnya mengenai pola pemungutan suara Tiongkok di Dewan Keamanan, menyimpulkan bahwa pemungutan suara ini selaras secara langsung dengan promosi Prinsip-Prinsip Lima yang diusung Tiongkok, terutama menekankan prinsip saling menghormati wilayah dan kedaulatan, serta tidak saling mencampuri urusan internal negara lain.<ref name=":026" />
 
== Komentar dan kritik ==