Tahun Gajah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 7:
Menurut sejarawan Islam awal seperti [[Ibnu Ishaq]], untuk menghormati sekutunya, Abrahah membangun [[Gereja (bangunan)|gereja]] besar di [[Sana'a]] yang dikenal sebagai ''[[Gereja al-Qalis, Sana'a|al-Qullays]]'', sebuah [[kata pinjaman]] dipinjam dari [[Wiktionary:εκκλησία|εκκλησία]] "gereja".
 
Al-Qullays mendapatkan ketenaran yang meluas, bahkan mendapat perhatian dari [[Kekaisaran Bizantium]].<ref name="Hajjah" /> Sementara [[Orangorang-orang [[Arabia pra-Islam|Arab pra-Islam]] pada masa itu memiliki pusat ibadah dan [[Haji|ziarah]] mereka sendiri di Makkah, yaitu [[Ka'bah]].<ref name="Hajjah" /> AbrahaAbrahah berusaha mengalihkan ziarah mereka ke al-Qullays dan menunjuk seorang pria bernama Ibnu Khuza'i ke MekkahMakkah dan [[Tihamah]] sebagai raja dengan pesan bahwa al-Qullays jauh lebih baik daripada rumah ibadah lainnya dan lebih murni, karena tidak dikotori oleh perumahan berhala.<ref name="Hajjah" /><ref name=":0">{{Cite book |last=b. Ishaq |title=The Life of Muhammad |publisher=Oxford University Press |year= 1967|isbn=0-19-636033-1 |editor-last=Guillaume |location=New York |pages=22 |language=English}}</ref>
 
Ibnu Ishaq menyatakan dalam [[Sirah]]-nya,<ref name=":0" />
Baris 16:
Kemudian dia menobatkan Ibnu Khuza'i, dan menjadikannya [[amir]] dari [[Bani Adnan|Mudhar]], dan memerintahkannya untuk pergi ke antara orang-orang untuk mengundang mereka berziarah ke katedralnya yang telah dia bangun. Ketika Ibnu Khuza'i sampai di tanah [[Bani Kinanah|Kinanah]], orang-orang di dataran rendah mengetahui tujuannya. Mereka mengirim seorang pria dari [[Bani Hudzail|Hudzail]] bernama ʿUrwa bin Hayyad al-Milasi, yang menembaknya dengan panah, membunuhnya. Saudaranya Qais yang bersamanya melarikan diri menuju Abrahah dan memberitahunya berita itu, yang meningkatkan kemarahan dan amarahnya dan dia bersumpah untuk menyerang suku Kinanah dan menghancurkan kuil tersebut.}}
 
Abrahah yang marah, melancarkan ekspedisi enam puluh ribu orang melawan Ka'bah di MekahMakkah, dipimpin oleh seekor gajah putih bernama "Mahmud"<ref>{{cite book|last=Kistler|first=John M. ; foreword by Richard Lair|title=War elephants|year=2007|publisher=University of Nebraska Press|location=Lincoln|isbn=978-0803260047|page=177|chapter-url=https://books.google.com/books?id=-5RHK4Ol15QC&pg=PA177|chapter=The Year of The Elephant|quote=The lead elephant, named [[WhiteGajah elephantputih|'''Mahmud''']], stopped and knelt down, refusing to go further.|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20160109135635/https://books.google.com/books?id=-5RHK4Ol15QC&lpg=PA177&pg=PA177|archive-date=2016-01-09}}</ref> (dan mungkin dengan gajah lain - beberapa akun menyatakan ada beberapa gajah, atau bahkan sebanyak delapan gajah) untuk menghancurkan Ka'bah. Beberapa suku Arab berusaha melawannya di jalan, tetapi dikalahkan.<ref name="Hajjah" /><ref name="Watt">William Montgomery Watt (1961). [https://archive.org/details/in.gov.ignca.29762 ''Muhammad: Prophet and Statesman''], Oxford: Oxford University Press, p.&nbsp;7.</ref> [[Ibnu Katsir]] melaporkan bahwa saat sampai di daerah al-Mughammas, sebelah timur Makkah, Abrahah dan pasukannya merampok harta milik penduduk Makkah.{{sfn|Mubarakfuri|2006|page=711}}
 
Ketika berita kemajuan pasukan Abrahah datang, suku-suku Arab Quraisy, Bani Kinanah, [[Bani Khuza'ah]] dan Bani Hudzail bersatu mempertahankan Ka'bah. Seorang pria dari [[Kerajaan Himyar|Himyar]] dikirim oleh Abrahah untuk memberi tahu mereka bahwa Abrahah hanya ingin menghancurkan Ka'bah dan jika mereka melawan, mereka akan dihancurkan. [[Abdul Muthalib]] menyuruh orang-orang Makkah untuk berlindung di perbukitan sementara dia bersama beberapa anggota terkemuka Quraisy tetap berada di dalam lingkungan Ka'bah.{{sfn|Mubarakfuri|2006|page=712}} Abrahah mengirim utusan mengundang Abdul Muthalib untuk bertemu dengan Abrahah dan mendiskusikan berbagai hal.{{sfn|Mubarakfuri|2006|page=711}}