Kredo Para Rasul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Baris 19:
::''"Bila engkau tidak memuji ajaran-ajaran para imam ... biarlah pujian itu setidak-tidaknya diberikan kepada '''Symbolum Apostolorum''' yang selalu dilestarikan oleh Gereja Roma dan akan tetap dipertahankan agar tidak dilanggar."''
 
Kredo ini paling banyak digunakan dalam ibadah orang-orang Kristen di Barat. ''Catholic Encyclopedia'' memuat [http://www.newadvent.org/cathen/01629a.htm pembahasan terinci] tentang asal usul '''Pengakuan Iman RasulRasuli''' ini.
 
Kredo ini adalah rumusan ajaran dasar Gereja perdana, yang dibuat berdasarkan amanat agung Yesus untuk menjadikan segala bangsa muridnya, membaptiskan mereka dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus ({{Alkitab|Matius 28:18-20}}). Karena itu, dari kredo ini kelihatan bahwa doktrin sentralnya adalah [[Tritunggal]] dan Allah sang Pencipta.
Baris 25:
Pada masa ketika kebanyakan umat Kristen masih buta huruf, pengulangan secara lisan Pengakuan Iman Rasuli ini seiring dengan [[Doa Bapa Kami]] dan [[Sepuluh Perintah Tuhan]] (Dasa Titah) membantu melestarikan dan menyebarkan iman Kristiani dari [[Kekristenan Barat|gereja-gereja Barat]]. Pengakuan Iman Rasuli tidak memiliki peran di [[Gereja Ortodoks Timur]].
 
Versi tertulis yang paling awal kemungkinan adalah [['Kredo Tanya Jawab Hipolitus'' (sekitar 215 M)]]. Versi yang sekarang pertama kali ditemukan di dalam tulisan-tulisan [[Caesarius dari Arles]] (wafat 542). Pengakuan Iman Rasuli ini rupanya digunakan sebagai ringkasan ajaran Kristen untuk calon-calon baptisan di gereja-gereja Roma. Oleh karena itu dikenal juga sebagai ''Symbolum Romanum'' (Roman Symbol). Dalam versi [[Hipolitus dari Roma|Hipolitus]], Pengakuan Iman ini diberikan dalam bentuk tanya jawab dengan calon baptisan yang kemudian mengakui bahwa mereka percaya tiap pernyataan.
 
== Kritik ==
Pada masa modern ada sejarawan yang berpendapat bahwa kredo ini sebenarnya berasal dari [[:en:Gaul|GaulGalia]], [[Prancis]], pada [[abad ke-5]], tetapi tidak didukung alasan yang kuat.
 
== Teks Indonesia ==
Baris 68:
Aku percaya kepada Allah Bapa, Yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi,
 
Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang Tunggal, Tuhan kita, yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria, yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, Turunturun dalam kerajaan maut, pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati, naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang Maha Kuasa. Dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
 
Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang Kudus dan Am, Persekutuan orang Kudus, Pengampunan dosa, Kebangkitan daging/badan/orang mati, Dan hidup yang kekal.
Baris 76:
Rumusan ini disebut Pengakuan karena berbentuk suatu pernyataan “Aku” dan disebut Pengakuan Iman karena si “Aku” ini menyatakan “Percaya” (Beriman).
 
Bentuk dari Pengakuan Iman ini dapat kita katakan sebagai bentuk pengakuan yang ber-pola-kanberpolakan Tritunggal, yaitu:
 
# Butir 1 mengenai Allah Bapa dan Karya-Nya.
# Butir 2-7 mengenai Yesus Kristus (Firman Allah) dan Karya-Nya.
# Butir 8 -12 mengenai Roh Kudus (Roh Allah) dan Karya-Nya.
 
Dengan demikian Pengakuan Iman ini adalah Pengakuan kepada: Allah Yang Esa (Bapa), Firman-Nya yang kekal (Putra), dan RohNya sendiri yang berada di dalam diri Allah (Roh Kudus). Keyakinan akan Tritunggal Maha Kudus (Allah Yang Esa memiliki Firman dan Roh Yang Kekal) itu menjadi kesimpulan dari semua akidah Iman Kristen, salah mengerti makna Tritunggal Maha Kudus itu akan mengacaukan pengertian kita akan akidah kebenaran itu sendiri.
 
Dari kedua belas butir Pengakuan Iman ini, butir-butir mengenai Yesus Kristus jauh lebih banyak dibanding dengan butir-butir yang lain, yaitu 6 butir (dari butir 2 s/d butir -7), disusul oleh butir-2butir mengenai Roh Kudus; 5 butir (dari butir 8 s/d -12). Ini menunjukkan sentralitas Yesus Kristus dalam Iman Kristen, dan pentingnya Roh Kudus dalam pengalaman kehidupan Kristen. Dikatakan pengalaman, karena karya Roh Kudus bertalian langsung dengan eksistensi Kristen yaitu: Sakramen (Baptisan), Gereja dan Kebangkitan, serta Kehidupan Kekal.
 
Dalam Yesus Kristuslah secara obyektifobjektif manusisamanusia diselamatkan: Turunturun dari Sorgasorga, Menjelmamenjelma, Disalibkandisalibkan, Dikuburkanmati, Bangkitdikuburkan, Naikbangkit, naik ke Sorgasorga, dan Datangdatang untuk kali yang kedua.
 
Namun, dalam Roh Kuduslah keselamatan yang bersifat historis (di bawah pemerintahan [[Pontius PolitusPilatus]]) dan realistis (telah turun, telah disalibkan, telah bangkit, telah naik ke sorga) itu menjadi pengalaman subyektifsubjektif manusia melalui menyatu dengan kematian dangdan kebangkitan Kristus dalam Baptisanbaptisan dan menghayati makna kehidupan baru itu dalam Gereja. sehinggaSehingga, oleh Roh Kudus yang sama itu, manusia manunggal dengan kehidupan, kebangkitan Kristus (“kebangkitan orang-orang mati”) untuk akhirnya masuk dalam kehidupan Ilahi yang dinyatakan dalam langit baru dan bumi baru (“kehidupan zaman yang akan datang”).
 
¹Sebagian versi hanya mengatakan "Yang menderita", tanpa "sengsara", dengan pertimbangan bahwa sengsara dengan sendirinya mengandung arti penderitaan.
Baris 94:
²'''[[Katolik]]''' di sini berarti semesta dan [[universal]], arti yang sama dengan kata '''am''' yang digunakan dalam versi Protestan.
 
³Versi [[Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia|Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI)]], yang merupakan terjemahan harafiahharfiah dari "''carnis resurrectionem''" ([[bahasa Latin]]) atau "σαρκος ανάστασιν" (''sarkos anastasin'') ([[bahasa Yunani]]). Sebagian gereja menggunakan terjemahan "kebangkitan tubuh" atau "kebangkitan orang mati" (versi [[Gereja Kristen Indonesia]]/[[GKI]]). Versi ini berdasarkan Pengakuan Iman Rasuli di [[Kidung Jemaat]] terbitan [[Yamuger]] [[PGI]].
 
== Lihat pula ==