Pembunuhan Joanna Yeates: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
|||
Baris 31:
Tanggal 27 Desember 2010 polisi mengeluarkan peringatan resmi kepada para warga, terutama perempuan dan anak-anak, agar tidak keluar rumah sendirian di malam hari. Kepolisian Avon-Somerset Inggris sampai membentuk tim investigasi yang dinamai Operation Braid. Tim yang dipimpin oleh detektif kawakan Phil Jones ini menjadi salah satu tim investigasi terbesar yang pernah dibentuk oleh kepolisian Inggris, melibatkan 80 orang detektif dan investigator.
Kepolisian juga membuat kampanye besar-besaran lewat televisi, Facebook, dan [[YouTube|Youtube]], mengajak semua warga inggris membantu investigasi. "Ini masalah keamanan negara. Kami berharap semua warga sipil ikut terlibat membantu investigasi ini lewat Crime Stoppers," kata Phil Jones dalam pernyataan resmi.
Crime Stoppers adalah layanan publik lewat telepon yang memberi kesempatan siapa saja untuk memberi informasi yang membantu investigasi kriminalitas. Mereka bisa memberikan informasi tanpa menyebutkan identitas diri alias anonim. Ada imbalan sebesar 10.000 poundsterling (sekitar Rp 140 juta) buat pelapor yang bisa memberi petunjuk mengungkap pembunuhan ini.
Koran berita The Sun milik konglomerat [[Rupert Murdoch]] bahkan ikut membuat sayembara serupa hadiah lebih tinggi, 50.000 poundsterling (sekitar Rp 700 juta).
Sayembara ini membuat polisi kewalahan menerima laporan warga. Seorang laki-laki mengaku telah menemukan pizza yang dibeli oleh Yeates. Seorang kakek mengaku menemukan kaus kaki yang dicari polisi. Total terkumpul 300 ton barang-barang yang diharapkan memberi petunjuk investigasi. Tapi pemeriksaan lanjutan membuktikan bahwa benda-benda itu bukan barang bukti yang mereka cari. Para pelapor itu hanya tergiur oleh hadiah yang ditawarkan.
Baris 69:
Di malam pembunuhan Yeates, Tabak mencari informasi lewat Google tentang lamanya jasad manusia terurai di alam terbuka. Ia juga tercatat berkali-kali membuka Google Maps dan melihat koordinat di mana jasad Yeates ditemukan polisi. Pada tanggal ketika polisi mengumumkan bahwa Yeates tidak makan pizza yang ia beli, Tabak juga mencari informasi tentang segala hal mengenai pizza. Di luar itu, Tabak tercatat sering sekali membuka situs-situs porno.
Berbekal data internet ini, investigator kembali membawa Tabak kembali ke kantor polisi. Sekalipun bertetangga satu blok, Tabak dan Yeates ternyata tidak saling mengenal secara pribadi. Keduanya juga bukan teman di internet, baik di Facebook maupun [[Twitter]].
Saat polisi memeriksa laptop milik Tabak, mereka menemukan folder tersembunyi yang berisi materi pornografi. Sebagian di antaranya berupa gambar dan video porno dengan kekerasan. Video-video itu menggambarkan laki-laki melakukan hubungan seksual sambil menyiksa si wanita.
|