Dinasti Zankiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Vëantur07 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Vëantur07 (bicara | kontrib)
k Menambah Pranala, memperbaiki typo Odessa menjadi Edessa, merubah translit
Baris 1:
{{terjemahan|en|Zengid dynasty}}
{{referensi}}
{{Infobox Former Country
Baris 44 ⟶ 43:
| s2 = Dinasti Ayyubiyah
}}
'''Zengid''' (atau Zangid) adalah sebuah dinasti muslim yang berasal dari Oghuz Turk yang memerintah sebagian daerah Syria dan utara Irak di bawah kekaisaran Seljuk.<ref name=a>Kirk H. Sowell, ''The Arab world: An Illustrated History'', (Hippocrene Books, Inc., 2002), 102.</ref> Dinasti ini awalnya didirikan oleh Imad ad-Din Zengi. Dinasti Zengid akhirnya menguasai Mesir pada tahun 1169. Pada tahun 1174 negara Zengid meluas dari kota Tripoli ke Hamadan dan dari Yaman ke Sivas.
 
== Sejarah ==
Dinasti tersebut didirikan oleh [[Imaduddin Zengi|Imad ad-Din Zengi]] (atau Zangi), yang juga seorang Atabeg (pemerintahgubernur) di Seljuk Mosul pada tahun 1127.<ref name="a" /> Secara singkat dia menjadi "raja" [[Turk]] di bagian utara Syria dan Irak, dan merebut Aleppo dari pertengkaranEmir Ortoqid emirArtuqid pada tahun 1128. Selain itu dia juga merebut [[County Edessa|daerah OdessaEdessa]] dari para[[Perang tentaraSalib|pasukan salib]] pada tahun 1144.<ref name="b" /> Hal ini kemudian menjadikan Zengi sebagau pahlawan di dunia Muslim, tetapi halkondisi ituini tidak bertahan lama, setelahkarena dia terbunuhdibunuh oleh seorang budak dua tahun setelahnya pada tahun 1146.<ref name="b">''Islam and the Crusades 1096-1699'', Robert Irwin, '''The Oxford History of the Crusades''', Ed. Jonathan Riley-Smith, (Oxford University Press, 1999), 227.</ref>
 
Saat kematian Zengi, daerah teritorialnya terpisah-pisah,. Kota [[Mosul]] dan wilayah sekitarnya di Irak dipegang oleh anak sulungnya [[Sayf al-Din Ghazi I|Saif ad-Din Ghazi I]], dan [[Aleppo da Odessa|Aleppo dan Odessa]]Edessa dipegang oleh anak keduanya [[Nuruddin Zanki|Nur ad-Din Mahmud, atabeg Aleppo]]. Nur ad-Din ternyata terbukti sekompeten ayahnya.<ref name="c" /> Pada tahun 1149 dia mengalahkan [[Pangeran Raymond]] dari Antioch dalam perang[[Pertempuran InnabInab]], dan pada tahun setelahnya daidia menaklukan sisa-sisa daerah OdessaEdessa sekitar sungai Eufrat.<ref name="c" /> Lalu, pada tahun 1154 dia menyempurnakan kekuasaannya dengan mengambil Damaskus dari para Emir [[Dinasti burid|dinasti Burid]].<ref name="c">Hunyadi, Zsolt and József Laszlovszky, ''The Crusades and the Military Orders'', (Central European University, 2001), 28.</ref>
 
Kini berkuasa dari Damaskus, kesuksesan Nur ad-Din berlanjut. Pangeran Antiokhia lainnya, Raynald dari Châtillon ditangkap, dan wilayah [[Kepangeranan Antiokhia]] sangat berkurang. Pada tahun 1160-an, perhatian Nuruddin sebagian besar tertuju pada persaingan dengan Raja Yerusalem, [[Amaury I dari Yerusalem|Amalric dari Yerusalem]], untuk menguasai Kekhalifahan Fatimiyah. Dari tahun 1163 hingga 1169, jenderal Zengi, Shirkuh mengambil bagian dalam serangkaian kampanye melawan Mesirdinasti Fatimiyah, padaMesir. Pada tahun 1169 dia membujuk wazir untuk menyergap dan membunuhnya setelah itu dia merebut Mesir atas nama tuannya Nur ad-Din, sehingga membawa Mesir di bawah kekuasaan resmi Zengid .
 
Keponakan Shirkuh, Saladin[[Salahuddin Ayyubi|Salahuddin]] diangkat sebagai wazir oleh [[khalifah Fatimiyah]] al-Adid dan Gubernur Mesir, pada tahun 1169. Al-Adid meninggal pada tahun 1171, dan Saladin memanfaatkan kekosongan kekuasaan ini, secara efektif mengambil kendali negara. Setelah merebut kekuasaan, dia mengalihkan kesetiaan Mesir ke Kekhalifahan Abbasiyah yang berbasis di Bagdad yang menganut [[Sunni|Islam Sunni]], daripada praktik tradisional Syiah Fatimiyah. Tripoli, Yaman dan Hijaz ditambahkan ke negara bagian Nur ad-Din. Nur ad-Din telah merebut tanah Anatolia hingga Sivas, negaranya terbentang dari Tripoli hingga Hamadan dan dari Yaman hingga Sivas.
 
Nur ad-Din sedang bersiap untuk menginvasi Yerusalem ketika dia tiba-tiba meninggal pada tahun 1174. Putra dan penerusnya [[As-Salih Ismail al-Malik]] masih kecil, dan terpaksa melarikan diri ke Aleppo, yang dia kuasai sampai tahun 1181, ketika dia meninggal karena sakit dan digantikan oleh sepupunya [[Imad al-Din Zengi II]]. Saladin menaklukkan Aleppo dua tahun kemudian, mengakhiri kekuasaan Zengid di Suriah.
 
Pangeran-pangeran Zengid terus memerintah di Irak bagian Utara sebagai Emir Mosul hingga abad ke-13,. Disana mereka memerintah Mosul dan Sinjar hingga 1234; dimana kekuasaan mereka tidak berakhir sampai tahun 1250.
 
== Penguasa Zankiyah ==