Geologi rekayasa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
||
Baris 4:
[[Peta geologis|Pemetaan geologi]] pada geologi rekayasa menggunakan peralatan utama yang meliputi [[peta topografi]], [[kompas]] geologi, palu geologi ([[batuan sedimen]] dan [[batuan beku]]), [[Teleskop|teropong]], larutan [[asam klorida]], [[altimeter]], [[Sistem Pemosisi Global]] dan [[kamera]]. Proses pemetaannya diawali dengan pengadaan peta topografi yang kemudian dianalisis untuk memperoleh rencana kerja bagi unit pemetaan. Setelah itu diadakan kunjungan ke lokasi yang akan dipetakan untuk pengamatan. Setelah peralatan disiapkan, dilakukan pemetaan yang terperinci. Hasil pemetaan kemudian diperiksa kembali untuk mengadakan deduksi analisis laboratorium. Setelah hasil deduksi diterima, maka pemetaan geologi diberi finalisasi akhir.{{Sfn|Kurniawan dan Hadimuljono|2020|p=68}}
Pemetaan geologi rekayasa memiliki perbedaan dengan pemetaan geologi pada umumnya. Hasil pemetaan geologirekayasa hanya digunakan pada penerapan rekayasa [[teknik sipil]], bencana geologi dan geologi lingkungan. Pada penerapan teknik sipil, penyebaran litologi pada peta geologi rekayasa diberi batasan yang jelas terhadap [[batuan]] dan kelapukannya.{{Sfn|Kurniawan dan Hadimuljono|2020|p=68}} Pemetaan geologi rekayasa juga menggunakan standar tertentu. Standar yang digunakan untuk klasifikasi massa batuan yaitu Biro Reklamasi Amerika Serikat atau Asosiasi Jalan Raya [[Negara bagian Amerika Serikat|Negara Bagian Amerika Serikat]] dan Pejabat Transportasi. Sedangkan untuk klasifikasi batuan menggunakan sistem klasifikasi peringkat massa batuan, indeks kekuatan geologi, atau standar Institut Geoteknikal Norwegia. Pemetaan geologi rekayasa juga mengutamakan sistem kekar vertikal. Sedangkan pada penerapan teknik sipil, pemetaan geologi rekayasa memerlukan beberapa informasi seperti [[mata air]] dan muka [[air tanah]], potensi [[longsor]] dan [[banjir]], [[mitigasi bencana]] rayapan tanah serta sumber [[erosi]] dan [[pelapukan]] tanah.{{Sfn|Kurniawan dan Hadimuljono|2020|p=69}}
[[Standardisasi]] terhadap simbol-simbol peta geologi teknik diajukan pada tahun 1980 oleh Divisi Geologi Teknik dari organisi Masyarakat Geologi Amerika dan Asosiasi Internasional untuk Teknik Geologi. Penetapan simbol-simbol ini kemudian merupakan hasil gabungan dari pengembangan teknik pemetaan [[geomorfologi]] dan simbol dari unit-unit peta geologi teknik yang umum. Kelompok [[rekayasawan]] dari Masyarakat Geologi London kemudian juga menetapkan pemasukan data geomorfologi ke dalam peta geologi teknik untuk mengadakan pekerjaan-pekerjaan geologi teknik.{{Sfn|Mulyaningsih|2018|p=25}}
Baris 13:
Peta geologi yang digunakan pada geologi rekayasa adalah peta geologi tematik.{{Sfn|Noor|2012|p=316}} Pembuatan peta geologi tematik dilakukan dengan mengadakan [[survei geologi]]. Hasil survei digunakan sebagai acuan pembuatan peta sekaligus sebagai basis data bagi peta geologi rekayasa. Kepentingan yang ada pada peta geologi berkaitan dengan hubungan antara objek-obejk geologi dengan konsep 3 dimensi.{{Sfn|Noor|2012|p=328}} Peta geologi rekayasa yang dihasilkan menampilkan data-data geologi.{{Sfn|Noor|2012|p=330}} Fungsi dari peta geologi tematik adalah sebagai peta rekomendasi penggunaan lahan bagi peta geologi rekayasa.{{Sfn|Memed, dkk.|2019|p=7}}
Peta geologi rekayasa oleh [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa]] dibagi menjadi tiga jenis, yaitu peta rekayasa, peta litologi dan peta formasi rekayasa. Masing-masing jenis peta ini memiliki skala tertentu. Peta rekayasa memiliki skala 1:5.000 dan memberikan informasi yang sangat terperinci. Informasi yang dimuat meliputi sifat fisika dan sifat mekanika dari bencana geologi. Peta litologi memiliki skala 1:5.000 hingga 1:10.000. Informasi yang dimilikinya meliputi informasi geologi yang berkaitan dengan uji [[geofisika]] pengeboran, pengambilan sampel dan uji laboratorium. Sedangkan peta formasi rekayasa dibuat dengan skala antara 1:10.000 hingga 1:20.000. Peta formasi rekayasa memuat informasi mengenai hasil analisis formasi batuan melalui petrografi, geofisika maupun pengeboran.{{Sfn|Zakaria|2005|p=107-108}}
== Pengembangan keilmuan ==
Geologi rekayasa merupakan salah satu disiplin ilmiah yang mengembangkan disiplin ilmiah lainnya, yaitu [[geologi lingkungan]]. Pembentukan geologi lingkungan merupakan hasil interaksi keilmuan antara geologi rakayasa, [[geomorfologi]] terapan dan [[geologi ekonomi]].{{Sfn|Memed, dkk.|2019|p=3-4}} Ketiga keilmuan ini kemudian memunculkan tiga kecenderungan kajian penataan lingkungan yaitu [[pembangunan berkelanjutan]], pertentangan proses geologi pada alam, dan pergeseran dari keterlibatan manusia terhadap penataan lingkungan dari reaktif menjadi proaktif.{{Sfn|Memed, dkk.|2019|p=4}}
== Pemanfaatan ==
|