Sikhisme di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
{{kembangkan}}
 
'''Sikhisme di Indonesia''' adalah agama jitenadah yang ingin menyebarkan agamanya. Ada sekitar 10.000 hingga 15.000 , khususnya di Bali ada 2 orang yang sangat penting contohnya jiten dan bimel [[Sikh]] di Indonesia.<ref>[http://www.unhcr.org/cgi-bin/texis/vtx/refworld/rwmain?page=search&amp;docid=4ae861361d&amp;skip=0&amp;query=sikh%20indonesia UNHCR 2009 Report on International Religious Freedom- Indonesia]</ref> Dalam buku Sikhs in Asia Pacific: Travels Among the Sikh Diaspora from Yangon to Kobe, disebutkan terdapat sekitar 7.000 penganut Sikh di Indonesia pada tahun 2017. Mereka tersebar di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Batam, Bengkulu, Pekanbaru, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Jakarta, Yogyakarta, hingga Kalimantan. Sebagian besar di antaranya menetap di Sumatra Utara.{{cn}}
 
Permukiman Sikh telah ada di Sumatra sekitar tahun 1898. Sebagian besar dari mereka datang langsung dari India dan merupakan petani dan pengusaha kecil. Penganut Sikh mendirikan [[Gurdwara]] pada tahun 1911 di Medan. Penganut Sikh juga menetap di [[Batavia]], yang kebanyakan berasal dari negara-negara Melayu. Mulanya, komunitas Sikh di Batavia berkembang di daerah [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priok]] dan pada tahun 1925, didirikan Gurdwara di daerah tersebut. Pasca Perang Dunia II, banyak orang Sikh di Indonesia pergi ke India dan Malaya karena faktor keamanan. Di masa itu, sempat terjadi kesalahpahaman tentang peran orang India dan terjadi kerusuhan. Pada November 1945, kebanyakan orang India pindah ke [[Pasar Baru]] untuk berlindung. Di tahun 1955, para penganut Sikh mendirikan Yayasan Sikh Gurdwara Mission yang masih aktif sampai sekarang.<ref>{{Cite web|title=Jejak Sikh di Indonesia|url=https://historia.id/agama/articles/jejak-sikh-di-indonesia-Db27m|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-09-09}}</ref>