Pelabuhan Paotere: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Sejarah |
k →Sejarah: merapikan kalimat |
||
Baris 3:
== Sejarah ==
Pelabuhan Paotere pada abad awal ke-15 silam pernah mencatat sejarah baru, ketika
Teks di dikonfirmasi ke dua karya klasik. Tulisan Stapel (1922) merujuk karya Valentjin (1858), "Dat de koningen van Macasar van oudsher al bekend, vermogend en als zoodanige vorsten onder de koningen van't Oosten beroemd waren, blijkt ons in 1420 daar Crain Samarloeka, koning van Macasar, voorkomt, met 200 vaartuigen naar Malakka gaande, om dien koning te beoorlogen; doch hij werd door den Lacsamana of zeevoogd, des konings van Malakka zoo dapper aangetast, dat hij genoodzaakt was naar de stad Pasi, op't eiland Sumatra, te wijken, waar hij de stad geen kleine schade, door't verwoesten van hunne landerijen, toebragt." "Bahwa raja-raja Makassar dari zaman dahulu sudah terkenal, kaya dan termasyhur seperti pangeran-pangeran di antara raja-raja di Timur, tampak bagi kita pada tahun 1420, ketika Crain Samarloeka, raja Makassar, muncul, pergi dengan 200 kapal ke Malaka untuk merayu itu raja perang; tetapi dia diserang dengan gagah berani oleh Lacsamana, atau penjaga laut, raja Malaka, sehingga dia terpaksa mundur ke kota Pasi, di pulau Sumatra, di mana dia merusak kota itu dengan menghancurkan tanah mereka. . , ditimbulkan."
|