Partai Arab Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fatih cfte (bicara | kontrib) k ada typo di alinea 3 bagian Sejarah |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 6:
Dipengaruhi oleh Sumpah Pemuda 1928, pada tanggal 4 Oktober 1934 di Semarang, sejumlah kaum muda keturunan Arab mendukung gagasan tanah air Indonesia -dan tidak lagi mengaitkan dengan asal-usulnya yaitu Hadramaut, Yaman.
Dimotori oleh pemuda idealis Abdurrahman (AR) Baswedan, kaum muda ini melakukan "Sumpah Pemuda keturunan Arab" dengan tiga butir pernyataan: "Pertama, Tanah air peranakan Arab adalah Indonesia; Kedua, peranakan Arab harus meninggalkan kehidupan menyendiri (mengisolasi diri); Ketiga, Peranakan Arab memenuhi kewajibannya terhadap tanah air dan bangsa Indonesia". Dengan sumpah ini, maka Baswedan dan gerakannya sekaligus menafikkan ''privilege'' perlakuan hukum (kelas Timur Asing) yang diberikan oleh penguasa penjajah kepada etnik Arab. Selanjutnya dengan melebur kedalam cita-cita bersama bangsa Indonesia, untuk turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, maka mereka mendirikan Persatuan Arab Indonesia (PAI), yang karena kegiatan politiknya dikenal sebagai Partai Arab Indonesia (PAI).
Pada 1937, PAI berhasil mengirimkan wakilnya ke Volksraad, Sayyid Abdullah bin Salim al-Attas. Pada sebuah kongres PAI di [[Surabaya]], Sayyid Abdullah menyampaikan pidato, "PAI hanya bisa memperjuangkan kepentingan orang-orang Indonesia melalui jalan politik."<ref>https://books.google.co.id/books?id=c45Xvsq2q4UC&printsec=frontcover&dq=mobini+kesheh&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjXjYzCgNzjAhWVXCsKHe6QD4QQ6AEIKjAA#v=snippet&q=Volksraad&f=false</ref> Pada 1939 PAI juga tergabung ke dalam [[Gabungan Politik Indonesia|GAPI]].
|