Rifa'ah al-Tahtawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 14:
|influenced = [[Muhammad Abduh]], [[Rasyid Ridha]]{{Sfn|Quadri|2021|p=113}}{{Sfn|Ahmad|2019|p=71–72}}<ref>{{Cite web|last=Ibrahim|first=Mahmoud A. A.|date=26 April 2018|title=Al-Tahtawi, Rifa’a (1801–1873) - Routledge Encyclopedia of Modernism|url=https://www.rem.routledge.com/articles/al-tahtawi-rifaa-1801-1873|website=www.rem.routledge.com|language=en|access-date=2022-01-29}}</ref>
}}
'''Rifa'ah Rafi' al-Tahtawi''' ({{lang-ar|1=رفاعة رافع الطهطاوي‎|translit=Rifā‘ah Rāfi‘ al-Ṭahṭāwī}}, 15 Oktober 1801 – 27 Mei 1873) adalah seorang [[ulama]], penulis, [[guru]], dan juga intelek [[Mesir]] yang lahir di tahun 1801 di Tahta, Mesir.{{Sfn|Iggers|2013|p=88}} Dia menjadi salah satu pembaru pemikiran Islam kenamaan di Mesir. Gagasan pemikirannya adalah mendialogkan antara gagasan pemikiran barat yang saat itu dipengaruhi pemikiran [[modernisme]] dengan gagasan pemikiran Islam yang sering disebut sebagai [[Modernisme Islam]]. Gagasan tersebut mempengaruhi beberapa ulama pembaru lainnya seperti [[Muhammad Abduh]]. Dia menjadi kepala sekolah di sebuah sekolah kenamaan yang bernama "Sekolah Bahasa" pada tahun 1853 yang kelak akan menjadi bagian dari [[Universitas Ain Shams]].
 
Lahir di kota kecil di sebelah selatan Mesir yang bernama Tahta, [[Kegubernuran Suhaj|Suhaj]] pada tahun 1801, Rifa'ah pada awalnya lahir dari keluarga yang berkecukupan dan terpandang. Namun orang tuanya jatuh miskin karena hartanya diambil oleh [[Muhammad Ali dari Mesir|Muhammad Ali Pasya]], seorang Gubernur Mesir pada saat itu, dikarenakan beban pajak yang sangat tinggi. Hal itu membuat keluarga Rifa'ah berpindah dari Tahta menuju Kota [[Girga]]. Dia kemudian ditinggal sendirian oleh ayahnya dan dititipkan pada paman dari jalur ibunya. Di Girga, dia bisa mengenyam pendidikan umum dan tetap dapat melanjutkan pendidikannya hingga ke [[Universitas Al-Azhar|Al-Azhar]] dengan biaya yang dikeluarkan oleh keluarga ibunya. Selama mengenyam pendidikan di Al-Azhar, dia menjadi anak kesayangan dari salah satu gurunya yaitu Hasan Al-Attar.