Raden Patah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Raden Salman (bicara | kontrib)
k Infobox sesuai Biografi sebagai Sultan sekaligus Ulama'Membalikkan revisi 23441240 oleh Inayubhagya (bicara)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Inayubhagya (bicara | kontrib)
Dikembalikan ke revisi 23441240 oleh Inayubhagya (bicara): Infobox tidak tepat. Tokoh yang bersangkutan adalah seorang sultan Demak bukan ulama (TW)
Tag: Pembatalan
Baris 1:
{{Infobox royalty
{{Infobox religious biography|honorific-prefix=|name=Raden Fatah<br>( Sultan Syah Alam Akbar al-Fatah )|image=Illustration of Raden Patah.jpg|alt=|caption=Ilustrasi imajiner Raden Patah|religion=[[Islam]]|denomination=[[Sunni]]|known_for=[[Wali Songo]]|birth_name=Hasan|birth_date=1455|birth_place=[[Palembang]], [[Kerajaan Majapahit|Majapahit]]|death_date=1518|death_place=[[Bintoro, Demak, Demak|Bintoro]], [[Kerajaan Demak|Demak]]| children = {{collapsible list|title=Pernikahan dengan Dewi Murthasimah :
| name = Raden Patah<br>靳文
|[[Pati Unus]]
| image = Illustration of Raden Patah.jpg
|[[Trenggana]]
| caption = Ilustrasi imajiner Raden Patah
| title = Panembahan Jimbun<br>Sultan Syah Alam Akbar al-Fatah
| succession = [[Sultan]] [[Kesultanan Demak|Demak]] ke-1
| reign = 1478–1518
| successor = [[Pati Unus]]
| birth_name = Raden Bagus Kasan<br>Jin Bun
| birth_date = 1455
| birth_place = [[Palembang]], [[Kerajaan Majapahit|Majapahit]]
| death_date = 1518
| death_place = [[Bintoro, Demak, Demak|Bintoro]], [[Kerajaan Demak|Demak]]
| spouses = {{plainlist|
* Dewi Murthasimah binti [[Sunan Ampel]]
* Solekha binti PangeranRandu WironegoroSanga}}
| spouse-type =
| issue = {{plainlist|
* Raden Kikin
|* Ratu Mas Nyawa
|* Ratu Pembayun
|* Dewi Ratih
|* Raden Kanduruwan}}
| full name = Sultan Syah Alam Akbar al-Fatah
| regnal name = Senapati Jimbun Ningrat Abdurrahman Panembahan Palembang Sayyidin Panatagama
| father = [[Bhre Kertabhumi]] ([[Brawijaya]])
| mother = [[Siu Ban Ci]]
| religion = [[Islam]]
}}
> Panembahan Palembang Sayyidin Panatagama}}{{Keluarga kerajaan Majapahit}}
{{collapsible list|title=Pernikahan dengan Solekha :
|[[Pangeran Surowiyoto]]
|Ratu Mas Nyawa
|Ratu Pembayun
|Dewi Ratih
}}
{{collapsible list|title=Pernikahan dengan Putri dari Randu Sanga :
|Raden Kanduruwan
}}|father=[[Kertabhumi]]|mother=[[Siu Ban Ci]]|spouse={{plainlist|
* Dewi Murthasimah binti [[Sunan Ampel]]
* Solekha binti Pangeran Wironegoro
* Putri dari Randu Sanga}}|predecessor=[[Maulana Ahmad Jumadil Qubro]]|successor=[[Sultan Trenggana]]|office1=[[Sultan]] [[Kesultanan Demak|Demak]] ke-1|term_start1=1478|term_end1=1518|predecessor1=Jabatan Baru|successor1=[[Pati Unus]]|title=|region=|other names=|alias=> Senapati Jimbun Ningrat Abdurrahman
> Panembahan Palembang Sayyidin Panatagama}}{{Keluarga kerajaan Majapahit}}
'''Raden Patah''' alias '''Jin Bun''' ([[Aksara Jawa|Jawa]] : {{lang|jav|ꦫꦢꦺꦤ꧀ꦦꦠꦃ}}, [[Hanzi Tradisional|Hanzi]] : {{lang|zh-hans|靳文}}, [[Pinyin]] : ''Jìn Wén'') bergelar '''Panembahan Jimbun''' (lahir: [[Palembang]], [[1455]]; wafat: [[Demak]], [[1518]]) adalah pendiri dan sultan [[Kesultanan Demak|Demak]] pertama yang memerintah tahun 1500-1518.
 
Menurut [[kronik Tiongkok]] dari [[Kuil Sam Po Kong]] [[Semarang]], ia adalah keturunan Tionghoa dan memiliki nama kecil Jin Bun tanpa nama marga di depannya, karena hanya ibunya saja yang berdarah Tionghoa. Jin Bun memiliki arti orang yang kuat.<ref name="Muljana">{{id}} {{cite book|last=Muljana|first=Slamet|year=2005|url=http://books.google.co.id/books?id=j9ZOKjMxVdIC&lpg=PA78&dq=suma%20oriental&hl=id&pg=PA89#v=onepage&q=suma%20oriental&f=false|title=Runtuhnya kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya negara-negara Islam di Nusantara|last=Muljana|first=Slamet|publisher=PT LKiS Pelangi Aksara|year=2005|isbn=9798451163|pages=89}}ISBN 978-979-8451-16-4</ref>
 
Menurut sejarawan [[Belanda]] yaitu [[Pigeaud]] dan [[De Graaf]], sejarahwan Australia [[M. C. Ricklefs]] menulis bahwa pendiri Demak adalah seorang Tionghoa Muslim bernama [[Cek Ko-po]] (Pate Rodin senior). Ricklefs memperkirakan bahwa anaknya adalah orang yang oleh [[Tomé Pires]] dalam ''[[Suma Oriental]]'' dijuluki Pate Rodin, mungkin maksudnya "Badruddin" atau "Kamaruddin" (meninggal sekitar tahun 1504). Putra atau adik Rodim dikenal dengan nama [[Trenggana]] (bertahta 1505-1518 dan 1521-1546), membangun keunggulan Demak atas [[Jawa]].
Baris 32 ⟶ 45:
=== Gelar ===
Menurut ''[[Babad Tanah Jawi]]'', ia bergelar '''Senapati Jimbun Ningrat Ngabdurahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama''', sedangkan menurut ''Serat Pranitiradya'', bergelar '''Sultan Syah Alam Akbar''', dan dalam [[Hikayat Banjar]] disebut '''Sultan Surya Alam'''.
 
== Asal usul ==
Terdapat berbagai versi tentang asal usul pendiri Kerajaan Demak.
 
Menurut ''[[Babad Tanah Jawi]]'', Raden Patah diduga adalah putra [[Brawijaya V]] raja terakhir [[Majapahit]] (versi ''babad'') dari seorang selir [[Tionghoa]]. Selir Tionghoa ini putri dari Kyai Batong (alias Tan Go Hwat). Karena [[Ratu Dwarawati]] sang permaisuri yang berasal dari [[Campa]] merasa cemburu, [[Bhre Kertabhumi]] terpaksa memberikan [[selir]] Tiongkok kepada adipatinya di [[Palembang]], yaitu [[Arya Damar]]. Setelah melahirkan Raden Patah, putri Tionghoa dinikahi [[Arya Damar]] (alias Swan Liong), melahirkan [[Raden Kusen]] (alias Kin San).
 
Menurut ''Purwaka Caruban Nagari'', nama asli selir Tionghoa adalah [[Siu Ban Ci]], putri Tan Go Hwat dan Siu Te Yo dari [[Gresik]]. Tan Go Hwat merupakan seorang saudagar dan juga ulama bergelar Syaikh Bantong (alias Kyai Batong).
 
Menurut ''Suma Oriental'' karya [[Tome Pires]], pendiri [[Demak]] bernama Pate Rodin, cucu seorang masyarakat kelas rendah di [[Gresik]].
 
Menurut [[kronik Tiongkok]] dari [[kuil Sam Po Kong]], nama panggilan waktu Raden Patah masih muda adalah Jin Bun, putra Kung-ta-bu-mi (alias [[Bhre Kertabhumi]] alias [[Brawijaya V]]) raja [[Majapahit]] (versi ''[[Pararaton]]'') dari selir [[Tiongkok]]. Kemudian selir Tionghoa diberikan kepada seorang berdarah setengah [[Tionghoa]] bernama Swan Liong di [[Palembang]]. Swan Liong merupakan putra [[Wikramawardhana|Yang-wi-si-sa]] (alias [[Hyang Purwawisesa]]) dari seorang selir Tiongkok. Dari perkawinan kedua itu lahir Kin San (alias Raden Kusen). [[Kronik Tiongkok]] ini memberitakan tahun kelahiran Jin Bun adalah 1455. Mungkin Raden Patah lahir saat [[Bhre Kertabhumi]] belum menjadi raja (memerintah tahun 1474-1478). Menurut Slamet Muljana (2005), Babad Tanah Jawi teledor dalam mengidentifikasi Brawijaya V sebagai ayah Raden Patah sekaligus ayah Arya Damar, yang lebih tepat isi naskah kronik Tiongkok Sam Po Kong terkesan lebih masuk akal bahwa ayah Swan Liong (alias Arya Damar) adalah [[Wikramawardhana|Yang-wi-si-sa]], berbeda dengan ayah Jin Bun (alias Raden Patah) yaitu Kung-ta-bu-mi atau Kertabhumi alias [[Brawijaya V]].<ref name="Muljana"/>
 
Menurut ''Sejarah Banten'', Pendiri [[Demak]] bernama Cu Cu (Gan Eng Wan?), putra (atau bawahan) mantan perdana menteri [[Tiongkok]] (Haji Gan Eng Cu?) yang pindah ke [[Jawa Timur]]. Cu Cu mengabdi ke [[Majapahit]] dan berjasa menumpas pemberontakan Arya Dilah bupati [[Palembang]]. Berita ini cukup aneh karena dalam ''[[Babad Tanah Jawi]]'', Arya Dilah adalah nama lain [[Arya Damar]], ayah angkat Raden Patah sendiri. Selanjutnya, atas jasa-jasanya, Cu Cu menjadi menantu raja [[Majapahit]] dan dijadikan bupati [[Demak]] bergelar Arya Sumangsang (Aria Suganda?).
Baris 67 ⟶ 91:
 
== Keluarga Raden Fatah ==
* '''Silsilah dari Ibu ([[Siu Ban Ci]]):''' Raden Fatah anak [[Siu Ban Ci]] bin [[Tan Go Wat|Syekh Bentong]] bin [[Qurotul Ain|Syarif Hasanuddin Quro]] bin Syekh Muhammad Yusuf As-Sidiq bin [[Jamaluddin Akbar al-Husaini|Syekh Jamaluddin Akbar al-Husain]].
 
Menurut naskah ''babad'' dan ''serat'', Raden Patah memiliki tiga orang istri. Yang pertama adalah Syarifah Asyiqah yang merupakan putri bungsu [[Sunan Ampel]] melahirkan [[Pati Unus]] dan [[Sultan Trenggana]].