Olympe de Gouges: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: ( → (, removed stub tag
Rudi Kussoy (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
Baris 32:
Tulisan sastra Gouges dimulai dengan menulis naskah drama. Semua drama dan novel yang ditulis Gouges mengangkat tema ketidakadilan pada perempuan. Gouges menulis sebanyak 40 drama, seperti yang diinventarisasi pada penangkapannya. Dua belas dari drama itu bertahan, dan empat menemukan dukungan dan dipentaskan dengan banyak pemain laki-laki, sepuluh diterbitkan, sementara lainnya dipentaskan di Comédie Française dan diterbitkan secara anonim atau dengan nama samaran laki-laki. Gouges memutuskan tradisi penerbitan sastra dengan nama samaran laki-laki dan menerbitkan atas namanya sendiri serta mendorong batas-batas yang dianggap sebagai subjek bagi penulis drama wanita. Ulasan tentang produksi dramanya awalnya beragam dan beberapa cukup menguntungkan, tetapi yang lain menggurui dan merendahkan atau skeptis terhadap karyanya. Drama-dramanya yang dibacakan oleh Comédie Française sering diejek oleh aktor itu sendiri. Drama-dramanya yang belakangan, lebih bernuansa politis dan kontroversial sehingga mendapat tanggap sarkasme dan permusuhan langsung oleh beberapa pengulas.<ref name=":0" />
 
Drama pertamanya yang berjudul ''L'Homme Généreux'' [Pria Murah Hati] ditulis pada 1785, tidak pernah dipentaskan tetapi diterbitkan pada tahun berikutnya. Naskah drama tersebut menceritakan tentang eksplorasi ketidakberdayaan politik wanita melalui representasi perjuangan pria yang memiliki hak istimewa secara sosial dengan hasrat seksual. Drama itu juga menyoroti ketidakadilan pemenjaraan karena utang. ''Le Mariage Inattendu de Chérubin'' [Perkawinan Tak Terduga Cherubin] (1786), yang memiliki tema mirip ''L'Homme Généreux'' yaitu nafsu suami yang salah tempat membawa kerusakan pada keluarga, sementara penderitaan korban diberikan perhatian yang signifikan. Pementasan pertama Gouges awalnya berjudul ''Zamore et Mirza; ou L'Heureux Naufrage'' [Zamore dan Mirza; Bangkai Kapal yang Bahagia] (1788). Ditulis tahun 1784 dan kemudian direvisi, akhirnya dipentaskan tahun 1789 dengan judul ''L'Esclavage de Nègres, ou l'Heureux naufrage'' [Perbudakan Hitam; Bangkai Kapal yang Bahagia]. Diterima oleh Comédie Française ketika diserahkan secara anonim pada tahun 1785, kemudian disimpan selama empat tahun setelah identitas (dan jenis kelamin) [[penulis naskah]] dikonfirmasi. Memenangkan pujian dari kelompok abolisionis dan merupakan drama Prancis pertama yang berfokus pada perbudakan yang tidak manusiawi dan juga drama yang pertama menampilkan sudut pandang orang pertama dari budak.<ref name=":0" />
 
=== Politik ===
De Gouges menjadi satu-satunya wanita Prancis dalam daftar revolusioner dan abolisionis Abbé Henri Grégoire (1750-1831) sebagai bentuk apresiasi aktivitas politinya. Meskipun dia bukan seorang immediatis seperti beberapa generasi abolisionis seperti William Lloyd Garrison (1805-1879) di [[Amerika Serikat]], namun pemikiran abolisionis turut membangun pemahamannya tentang dunia dan tentang dirinya sebagai seorang penulis, dan segera membumikan pemikirannya pada wanita. Revolusi Prancis sendiri mengubah pemikiran Gouges lebih jauh ketika hak-hak warga negara tidak diterapkan pada warga negara perempuan. Faktanya, semua jenis partisipasi politik perempuan secara resmi dilarang oleh Majelis Nasional Prancis pada tahun 1793, setelah salah satu dari beberapa pemberontakan yang dipimpin oleh perempuan. Kegigihan politik Gouges menunjukkan dirinya paling ganas dalam penjara di mana dia “memasang mimbar” setidaknya dua kali terakhir, menyelundupkan pamflet yang mengutuk kondisi penjara, dan yang menerima bahkan menuntut secara sembrono tanggung jawab atas ide-idenya, serta menantang bagaimana hak kebebasan berbicara diwujudkan dalam UUD baru.<ref name=":0" />
 
Dia sering disebut sebagai pendiri feminisme modern karena pembelaannya yang tak henti-henti untuk hak-hak perempuan dalam tulisan dan tindakannya. Sementara catatan sejarah dalam akuntansi sejarawan John R. Cole (2011), ia menerbitkan permasalah terkini dan kebijakan publik lebih sering dan lebih berani daripada wanita lain dan membuat tuntutan yang lebih formal dan menyeluruh untuk perluasan hak sipil dan politik penuh kepada perempuan. Seruannya kepada perempuan untuk mengidentifikasi diri sebagai perempuan dan bersatu untuk mendukung satu sama lain juga dapat dianggap sebagai kontribusi bagi revolusioner dan konsep kewarganegaraan, dan tetap menjadi fokus penting bagi feminisme modern saat ini.<ref name=":0" />
Baris 49:
Pada tahun 1791, Gouges berpendapat bahwa kesetaraan itu wajar, dan itu hanya harus diakui. Tampaknya Gouges tidak melihat kontradiksi dalam kecenderungan royalisnya namun demikian, dia mungkin tidak lagi menjadi seorang monarki pada titik ini. Dia berpendapat bahwa pikiran manusia tidak memiliki jenis kelamin, sebuah ide yang dapat dilacak di era modern sejauh Poulain de la Barre (1673), laki-laki dan perempuan sama-sama manusia, oleh karena itu mampu berpikir sama. Sementara kurangnya pendidikan menghalangi penggunaan metodologi sistematis apa pun, konsistensi advokasinya untuk yang tidak berdaya, pasifisme, dan akhirnya untuk penerapan secara umum hak-hak moral dan hukum sangat bermanfaat dan tetap, jika tidak didasarkan pada analisis filosofis yang ketat namun secara filosofis cerdik. Tulisan-tulisannya, baik sastra maupun politik, menunjukkan arah yang dilalui filsafat feminis kontemporer selama abad kedua puluh dan seterusnya. Dia dengan cermat meramalkan "''masculine universal''" dari demokrasi liberal yang diidentifikasi oleh banyak pemikiran feminis kontemporer. Dia menolak persepsi perbedaan seksual yang digunakan untuk mendorong perempuan keluar dari arena politik, sementara dia mengadvokasi kepentingan khusus perempuan. Menggemakan perhatian Platon pada gender di Republik, dia melihat perbedaan alami antar gender tetapi tidak relevan dengan tugas warga negara. Meskipun muncul setelah konstitusi Prancis ditetapkan dan dibekukan secara konstitusional, ''The Rights of Woman'' karya Gouges ditujukan untuk memperluas bahkan menggantikan Deklarasi resmi Prancis. Berfokus pada wanita sebagai manusia dan dengan demikian setara tetapi dengan kehamilan dan keibuan sebagai perbedaan khusus, Gouges tampak nyaman dengan disonansi konseptual yang dihasilkan.<ref name=":0" />
 
Setelah ''The Rights of Woman'', ia menerbitkan ''The Philosopher Prince'' (1792), sebuah novel di mana ide-ide di bidang [[filsafat politik]] paling banyak dipamerkan. Dengan ''The Rights of Woman'' sebagai acuan, ia membongkar alasan kurangnya solidaritas antara jenis kelamin. Dia menggambarkan wanita yang hidup dalam masyarakat mitos di mana pendidikan menjadi persyaratan untuk kebajikan sipil; akses ke akal diperlukan agar perempuan tumbuh setara dengan laki-laki dan terlibat dalam kehidupan publik. Sebelumnya, pada tahun 1789, pamflet ''Le Bonheur primitif de l’homme [The Original Happiness of Man]'' juga memberikan petunjuk tentang filsafat politik. Gouges membayangkan sebuah masyarakat di mana perempuan diberikan pendidikan dan didorong dalam pengembangan agensi mereka. Sebagai seorang ateis, ia mengkritik agama khususnya Katolik dengan berfokus pada penindasannya terutama terhadap perempuan. Agama seharusnya tidak melarang seseorang untuk mendengarkan alasan atau mendorong seseorang untuk tuli terhadap alam. Sepanjang tulisannya, rasa hormat terhadap individu tampak lebih jelas daripada yang bisa dibayangkan oleh para filsuf Pencerahan, mendasari pasifismenya, mengilhami perhatiannya pada anak-anak, dan menggarisbawahi visi politiknya.<ref name=":0" />
 
== Referensi ==