Pengguna:Afif Brika1/sandbox: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Afif Brika1 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Afif Brika1 (bicara | kontrib) |
||
Baris 23:
=== Industri ===
Papua Barat Daya memiliki banyak potensi pertambangan seperti [[minyak bumi]], [[gas]], dan [[nikel]]. PT [[Pertamina EP Cepu]] melakukan pengeboran migas di berbagai wilayah di Kabupaten Sorong seperti Salawati, Sele Linda dan Klamono. Pertamina melalui PT [[Kilang Pertamina Internasional]] Unit VII Kasim membangun [[kilang minyak]] untuk mengolah minyak dari Salawati dan Sele Linda.<ref>{{Cite web|url=https://pertamina.com/id/refinery-unit-vii-kasim|title=Refinery Unit VII Kasim|publisher=Pertamina}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.radarsorong.id/pertamina-ep-eksplorasi-3-sumur-baru/|title=Pertamina EP Eksplorasi 3 Sumur Baru|date=2022-12-01|access-date=2023-05-16|website=radarsorong.id}}</ref> Perusahaan lain yang beroperasi di sini antara lain Petrogas (Basin) Ltd. dari Singapura yang memiliki fasilitas di Kasim dan Arar. Petrogas mengebor minyak mentah dari lapangan Walio, Matoa, dll. untuk dikirim ke Kilang Pertamina di Kasim, sedangkan fasilitas di Arar memproduksi gas sebagai bahan bakar pembangkit listrik di Sorong.<ref>{{Cite web|url=https://katadata.co.id/sortatobing/berita/5f87cdf07a7fb/petrogas-resmi-kelola-kembali-blok-kepala-burung|title=Petrogas Resmi Kelola Kembali Blok Kepala Burung|date=2020-10-15|access-date=2023-05-16|website=katadata.co.id|last=Setiawan|first=Verda Nano}}</ref>
[[Pulau Gag]] adalah pulau kecil di Raja Ampat yang memiliki potensi nikel. Tambang nikel di pulau ini dikelola oleh PT Gag Nikel yang merupakan anak perusahaan PT [[Antam]].<ref>{{Cite web|url=https://ekonomi.republika.co.id/berita/rgudhm457/gag-nikel-berencana-tambah-kapasitas-produksi-jadi-4-juta-wmt|title=Gag Nikel Berencana Tambah Kapasitas Produksi Jadi 4 Juta Wmt|date=2022-08-19|access-date=2023-05-16|website=republika.co.id|last=Pratiwi|first=Fuji|publisher=Republika}}</ref>
Kabupaten Sorong memiliki perkebunan [[sawit]] seluas 34.400 yang dikelola empat perusahaan di Salawati, Klamono, dan Segun. Namun lahannya dikembalikan ke masyarakat adat Suku Moi karena izin perusahaan dicabut akibat pelanggaran perizinan.<ref>{{Cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220112193236-12-745852/ptun-tolak-perusahaan-sawit-sorong-tanah-kembali-ke-masyarakat-adat|title=PTUN Tolak Perusahaan Sawit Sorong, Tanah Kembali ke Masyarakat Adat|date=2022-01-12|access-date=2023-05-16|publisher=CNN Indonesia}}</ref>.
Karena Sorong memiliki potensi yang besar dan lokasinya yang strategis di jalur perdagangan Asia Pasifik dan Australia, pemerintah pusat melalui peraturan pemerintah tahun 2016 membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong seluas 523,7 ha. Namun karena kurangnya minat dari investor, statusnya sebagai KEK berpotensi dicabut.<ref>{{Cite web|url=https://regional.kompas.com/read/2023/05/09/190003678/kek-sorong-tak-optimal-tarik-investor-ini-langkah-pemprov-papua-barat-daya|title=KEK Sorong Tak Optimal Tarik Investor, Ini Langkah Pemprov Papua Barat Daya|date=2023-05-09|website=kompas.com|last=Maichel}}</ref>
|