Prosopon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 40:
Nestorius lebih lanjut lagi menjabarkan pandangan-pandangan kemanunggalan prosopis Teodorus dengan menandaskan bahwa prosopon adalah "tampilan" dari ''[[ousia]]'' (zat), dan menyatakan bahwa "''prosopon'' membuat ''ousia'' dikenal".{{sfn|Grillmeier|1975|p=510}} Pada beberapa kesempatan ia menitikberatkan hubungan tiap kodrat dengan tampilannya masing-masing, menggunakan istilah prosopon dalam bentuk jamak (''prosopa''), dan juga sebagai sebutan tunggal bagi kemanunggalan prosopis.{{sfn|Grillmeier|1975|p=463}} Keruwetan dan ketidakkonsistenan peristilahan tersebut menjadikan pandangannya menantang, bukan hanya bagi pihak pengecam maupun para pengikut sezamannya, melainkan juga bagi para pengulas maupun sarjana-sarjana kemudian hari.{{sfn|Chesnut|1978|p=392–409}}
 
Gagasan dualitas prosopis itu sendiri sudah cukup menantang, sehingga memicu debat sengit antarteolog Kristen pada paro-pertama abad ke-5, yang bermuara pada pengutukan resmi terhadap pandangan-pandangan sejenisnya. [[Konsili Efesus|Konsili Oikumene III]] tahun 431 mengukuhkan ajaran "Satu Pribadi" Yesus Kristus sebagai ajaran yang benar, dan mengutuk semua ajaran lain. [[Konsili Kalsedon|Konsili Oikumene IV]] tahun 451 meneguhkan kembali gagasan Satu Pribadi Yesus Kristus, dengan merumuskan [[Pengakuan Iman Kalsedon|Takrif Kalsedon]] dengan klausa-klausa "[[Kristen Kalsedon#Rumusan kristologi Kalsedon|monoprosopis]]"-nya (berpribadi satu), sekaligus terang-terangansecara gamblang menyangkali keabsahan pandangan-pandangan "dioprosopis" (berpribadi dua).{{sfn|Meyendorff|1989|p=177-178}}
 
== Baca juga ==