Pengguna:Afif Brika1/sandbox: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 19:
Berkas:Lambang Kabupaten Pegaf.jpg|<center>[[Kabupaten Pegunungan Arfak]]</center>
</gallery>
 
<ref name="mediaBPP">{{Cite journal|title=SWASEMBADA PANGAN DI MERAUKE|journal=mediaBPP : Jendela Informasi Kelitbangan|url=http://litbang.kemendagri.go.id/website/data/media/2016-01.pdf|issue=1|volume=15|pages=25|publisher=Kementerian Dalam Negeri|year=2016|access-date=2022-07-30|archive-date=2022-07-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20220701210319/http://litbang.kemendagri.go.id/website/data/media/2016-01.pdf|dead-url=no}}</ref><ref name="journal IPB">{{Cite journal|title=Percepatan Pengembangan Food Estate untuk Meningkatkan Ketahanan dan Kemandirian Pangan Nasional|journal=Jurnal Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan|url=https://journal.ipb.ac.id/index.php/jkebijakan/article/view/10290|last=Santosa|first=Edi|issue=2|volume=1|publisher=IPB University|year=2014|access-date=2022-07-30|archive-date=2022-08-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220809082320/https://journal.ipb.ac.id/index.php/jkebijakan/article/view/10290|dead-url=no}}</ref><ref name="mongabay">{{Cite web|url=https://www.mongabay.co.id/2017/08/10/cerita-warga-minta-plasma-kala-korindo-moratorium-buka-lahan-sawit-di-papua/|title=Cerita Warga Minta Plasma Kala Korindo Moratorium Buka Lahan Sawit di Papua|date=2017-08-10|access-date=2022-07-30|website=mongabay.co.id|last=Sapariah|first=Saturi|last2=Paino|first2=Christopel|last3=Batbual|first3=Agapitus|archive-date=2022-08-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220809074945/https://www.mongabay.co.id/2017/08/10/cerita-warga-minta-plasma-kala-korindo-moratorium-buka-lahan-sawit-di-papua/|dead-url=no}}</ref>
 
== Perekonomian ==
=== IndustriPertanian dan Perkebunan ===
Papua Selatan memiliki potensi pertanian yang melimpah karena geografinya berupa dataran rendah yang sangat luas dan subur. Oleh karena itu pemerintah mencanangkan program [[MIFEE|Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE)]] di tahun 2010 untuk menjadikan Kabupaten Merauke sebagai salah satu lumbung pangan Indonesia. Tanaman dalam program ini antara lain padi, jagung, dan kelapa sawit. Proyek ini mengalami kegagalan karena tekanan dari masyarakat adat dan LSM mengenai adanya kerusakan lingkungan dan pelanggaran HAM terhadap suku asli sehingga tidak ada lahan baru yang dibuka.<ref name="mediaBPP"></ref><ref name="journal IPB"></ref><ref name="mongabay"></ref>
Papua Barat Daya memiliki banyak potensi pertambangan seperti [[minyak bumi]], [[gas]], dan [[nikel]]. PT [[Pertamina EP Cepu]] melakukan pengeboran migas di berbagai wilayah di Kabupaten Sorong seperti Salawati, Sele Linda dan Klamono. Pertamina melalui PT [[Kilang Pertamina Internasional]] Unit VII Kasim membangun [[kilang minyak]] untuk mengolah minyak dari Salawati dan Sele Linda.<ref>{{Cite web|url=https://pertamina.com/id/refinery-unit-vii-kasim|title=Refinery Unit VII Kasim|publisher=Pertamina}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.radarsorong.id/pertamina-ep-eksplorasi-3-sumur-baru/|title=Pertamina EP Eksplorasi 3 Sumur Baru|date=2022-12-01|access-date=2023-05-16|website=radarsorong.id}}</ref> Perusahaan lain yang beroperasi di sini antara lain Petrogas (Basin) Ltd. dari Singapura yang memiliki fasilitas di Kasim dan Arar. Petrogas mengebor minyak mentah dari lapangan Walio, Matoa, dll. untuk dikirim ke Kilang Pertamina di Kasim, sedangkan fasilitas di Arar memproduksi gas sebagai bahan bakar pembangkit listrik di Sorong.<ref>{{Cite web|url=https://katadata.co.id/sortatobing/berita/5f87cdf07a7fb/petrogas-resmi-kelola-kembali-blok-kepala-burung|title=Petrogas Resmi Kelola Kembali Blok Kepala Burung|date=2020-10-15|access-date=2023-05-16|website=katadata.co.id|last=Setiawan|first=Verda Nano}}</ref>
 
[[Pulau Gag]] adalah pulau kecil di Raja Ampat yang memiliki potensi nikel. Tambang nikel di pulau ini dikelola oleh PT Gag Nikel yang merupakan anak perusahaan PT [[Antam]].<ref>{{Cite web|url=https://ekonomi.republika.co.id/berita/rgudhm457/gag-nikel-berencana-tambah-kapasitas-produksi-jadi-4-juta-wmt|title=Gag Nikel Berencana Tambah Kapasitas Produksi Jadi 4 Juta Wmt|date=2022-08-19|access-date=2023-05-16|website=republika.co.id|last=Pratiwi|first=Fuji|publisher=Republika}}</ref>
 
Kabupaten Sorong memiliki perkebunan [[sawit]] seluas 34.400 yang dikelola empat perusahaan di Salawati, Klamono, dan Segun. Namun lahannya dikembalikan ke masyarakat adat Suku Moi karena izin perusahaan dicabut akibat pelanggaran perizinan.<ref>{{Cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220112193236-12-745852/ptun-tolak-perusahaan-sawit-sorong-tanah-kembali-ke-masyarakat-adat|title=PTUN Tolak Perusahaan Sawit Sorong, Tanah Kembali ke Masyarakat Adat|date=2022-01-12|access-date=2023-05-16|publisher=CNN Indonesia}}</ref>.
 
Karena Sorong memiliki potensi yang besar dan lokasinya yang strategis di jalur perdagangan Asia Pasifik dan Australia, pemerintah pusat melalui peraturan pemerintah tahun 2016 membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong seluas 523,7 ha. Namun karena kurangnya minat dari investor, statusnya sebagai KEK berpotensi dicabut.<ref>{{Cite web|url=https://regional.kompas.com/read/2023/05/09/190003678/kek-sorong-tak-optimal-tarik-investor-ini-langkah-pemprov-papua-barat-daya|title=KEK Sorong Tak Optimal Tarik Investor, Ini Langkah Pemprov Papua Barat Daya|date=2023-05-09|website=kompas.com|last=Maichel}}</ref>
 
=== Pertambangan ===
 
Wilayah Papua Tengah seperti Ertsberg, [[tambang Grasberg|Grasberg]] dan Blok Wabu memiliki bahan tambang yang melimpah. Grasberg adalah salah satu tambang emas terbesar di dunia yang terletak di kawasan pegunungan Kabupaten Mimika. Tambang ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) yang merupakan anak perusahaan [[Freeport-McMoRan]] dari Amerika Serikat. Tidak hanya emas, Grasberg juga menghasilkan tembaga dan perak.<ref>{{Cite web|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20230327182028-4-424911/freeport-terima-izin-ekspor-tembaga-23-juta-ton-sampai-juni|title=Freeport Terima Izin Ekspor Tembaga 2,3 Juta Ton Sampai Juni|date=2023-03-27|last=Dwi Muliawati|first=Firda|publisher=CNBC Indonesia}}</ref><ref>{{Cite web|url=ptfi.co.id|title=PT Freeport Indonesia}}</ref> Untuk mendukung penambangan tersebut, PTFI juga membangun pemukiman Kuala Kencana, [[Tembagapura]], dan [[pelabuhan Amamapare]]. Menurut Badan Pusat Statistik, pada tahun 2021 ekspor terbesar Pulau Papua berada di pelabuhan ini.<ref>{{Cite web|url=https://www.antaranews.com/berita/2000349/bps-ekspor-papua-terbesar-dari-pelabuhan-amamapare|title=BPS: ekspor Papua terbesar dari Pelabuhan Amamapare|date=2021-02-15|website=antaranews.com|last=Kandipi|first=Hendrina Dian}}</ref> Blok Wabu adalah kawasan di Kabupaten Intan Jaya yang juga memiliki kandungan emas yang banyak. Wilayah ini dilepas oleh Freeport kepada negara dan sekarang banyak perusahaan yang berencana melakukan eksplorasi di sana.<ref>{{Cite web|url=https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/38294/t/Komisi%20VII%20DPR%20Terima%20Audiensi%20Masyarakat%20Adat%20Intan%20Jaya%20Papua%20Terkait%20Rencana%20Penambangan%20Blok%20Wabu|title=Komisi VII DPR Terima Audiensi Masyarakat Adat Intan Jaya Papua Terkait Rencana Penambangan Blok Wabu|date=2022-03-28|website=dpr.go.id|publisher=Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia}}</ref>
 
== Ref ==
Melimpahnya kekayaan alam di wilayah ini juga menarik perhatian warga untuk mengais rezeki dengan melakukan penambangan secara ilegal. Salah satu lokasinya adalah Sungai Otomona di Mimika yang merupakan tempat pembuangan limbah ''[[tailing]]'' atau lumpur sisa penambangan PT Freeport Indonesia. Pendulang emas memakai alat sederhana seperti wajan dan ayakan. Saat terjadi hujan deras di wilayah tambang, ribuan pendulang berdatangan untuk mendulang emas walaupun resikonya tinggi karena banjir.<ref>{{Cite web|url=https://www.kompas.id/baca/foto-cerita/2022/04/28/mengais-sisa-limbah-emas-freeport|title=Mengais Sisa Limbah Emas Freeport|date=2022-04-30|website=kompas.id|last=Wijayanto|first=Totok}}</ref>. Penambangan emas juga terjadi di wilayah lain seperti [[Topo, Uwapa, Nabire|Topo]], Kabupaten Nabire dan [[Baya Biru, Paniai|Baya Biru]], Kabupaten Paniai. Penambang mendirikan perkampungan sederhana untuk tinggal sementara dan mendulang emas di sungai. Transportasi dan distribusi kebutuhan ke wilayah ini cukup mahal menggunakan helikopter atau pesawat kecil. Penambangan disini juga penuh resiko karena aktivitas [[Organisasi Papua Merdeka|Kelompok Kriminal Bersenjata]] (KKB).<ref>{{Cite web|url=https://papua.tribunnews.com/2022/03/22/terungkap-adanya-tambang-emas-di-lokasi-gangguan-kkb-paniai-kadis-esdm-papua-itu-ilegal|title=Terungkap Adanya Tambang Emas di Lokasi Gangguan KKB Paniai, Kadis ESDM Papua: Itu Ilegal|date=2022-03-22|website=papua.tribunnews.com|last=Tambunan|first=Paul Manahara}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://jelajah.kompas.id/ekspedisi-tanah-papua-2007/baca/sumber-daya-alam-bomomani-bukan-timika/|title=Sumber Daya Alam: Bomomani “Bukan” Timika|date=2007-08-30|website=kompas.id|publisher=KOMPAS}}</ref>
{{reflist}}