Abdullah bin Umar bin Abdul Aziz: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1:
'''Abdullah bin Umar bin Abdul Aziz''' ({{lang-ar|عبد الله بن عمر بن عبد العزيز}}; meninggal 750) adalah seorang pangeran [[Umayyah]], putra Khalifah [[Umar bin Abdul Aziz]] (berkuasa 717–720), dan menjabat sebagai gubernur [[Irak]] dalam waktu yang singkat di bawah [[Yazid bin Walid|Yazid bin Al-Walid]] pada tahun 744–745. Sebagai gubernur ia menumpas pemberontakan [[Abdullah bin Muawiyah al-Ja'fari|Abdullah bin Muawiyah]] di [[Kufah]], meskipun Ibnu Muawiyah berhasil melarikan diri ke [[Estakhr|Istakhr]] di [[Persia]].{{sfn|Hawting|2000|p=99}}
 
Setelah kematian Yazid, saudaranya [[Ibrahim bin Walid|Ibrahim bin Al-Walid]] menggantikannya sebagai khalifah dalam waktu yang singkat dan tetap mengukuhkan Abdullah sebagai gubernur Irak.<ref>[[ath-Thabari]], volume 27 (XXVII), hal. 13</ref> [[Marwan bin Muhammad]] (berkuasa 744–750), yang kemudian berhasil mengambil alih kekhalifahan, menunjuk seorang pendukungnya sendiri dari anggota [[Qais]] yang bernama [[An-Nadhr bin Sa'id al-Harasyi]], sebagai gubernur Irak, tetapi Abdullah bin Umar tetap mempertahankan dukungan mayoritas suku [[Banu Kalb]] dari garnisun Suriah di Irak. Ibnu Umar tetap di [[Al-Hirah]], sementara Nadhr dan para pendukungnya menempatkan diri mereka di pinggiran kota Dair Hind, dan selama beberapa bulan kedua gubernur yang saling bersaing dan pasukan mereka saling berhadapan dan bertempur di sekitar Al-Hirah.{{sfn|Hawting|2000|pp=99–100}}
 
Konflik antara Ibnu Umar dan an-Nadhr tiba-tiba berakhir dengan munculnya pemberontakan [[Khawarij]] yang dimulai di antara suku [[Rabi'ah bin Nizar|Bani Rabi'ah]] di [[al-Jazirah|Mesopotamia Atas]]. Kelompok Khawarij menentang kekhalifahan Marwan dan pendukungnya yang berasal dari suku [[Bani Mudar|Mudhar]] dan Qais, dan mereka memilih [[Dahhak bin Qais Asy-Syaibani|Adh-Dhahhak bin Qais Asy-Syaibani]] sebagai khalifah mereka. Pada awal 745 mereka menginvasi Irak dan mengalahkan kedua gubernur Umayyah yang bersaing.{{sfn|Hawting|2000|p=100}} Nadhr melarikan diri kembali ke Suriah untuk bergabung dengan Marwan, tetapi Ibnu Umar dan para pendukungnya mundur ke [[Wasith, Irak|Wasith]]. Namun pada musim panas 745 Ibnu Umar dan para pendukungnya menyerah dan mendukung Khawarij dan Dhahhak—yang bahkan bukan berasal dari suku [[Quraisy]], suku Nabi [[Muhammad]]— sebagai khalifah mereka. Ibnu Umar diangkat sebagai gubernur Dhahhak untuk Wasith, Irak timur, dan Persia barat, sedangkan Dhahhak memerintah Irak barat dari Kufah.{{sfn|Hawting|2000|p=100}} Setelah Dhahhak dibunuh oleh tentara Marwan di Kafartuta, [[Yazid bin Umar bin Hubairah|Yazid bin Hubairah]] dikirim untuk menegakkan kekuasaan Umayyah di Irak. Ibnu Hubairah mengalahkan Khawarij di Kufah dan kemudian pergi ke Wasith dengan Ibnu Umar berhasil ditangkap.{{sfn|Hawting|2000|pp=100–101}} Ibnu Umar kemudian meninggal di penjara Marwan di [[Harran]] bersama kerabatnya [[Al-Abbas bin Al-Walid]] dan seorang anggota Abbasiyah [[Ibrahim al-Imam|Ibrahim bin Muhammad]] karena wabah di kota.{{sfn|Williams|1985|p=167}}