Suku Kurudu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 24:
==Populasi==
Suku Kurudu merupakan penduduk asli di wilayah [[Kabupaten Kepulauan Yapen|Kepulauan Yapen]] dan pesisir utara [[Kabupaten Mamberamo Raya|Mamberamo Raya]], provinsi Papua. Mereka terutama mendiami wilayah distrik Yapen Timur (saat ini dimekarkan menjadi beberapa distrik, salah satunya distrik [[Pulau Kurudu, Kepulauan Yapen|Pulau Kurudu]]) dan distrik Waropen Atas (saat ini dimekarkan menjadi beberapa distrik, salah satunya distrik [[Sawai, Mamberamo Raya|Sawai]]). Pada tahun 1988, penduduk distrik Yapen Timur berjumlah 7.397 jiwa dan Waropen Atas 4.580 jiwa. Diantara jumlah itulah termasuk 2.180 orang Kurudu.<ref name="Melalatoa">Melalatoa, J. (1995). ''Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia''. Jilid A-K. [[Jakarta]]: [[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]].</ref>
==Budaya==
===Tradisi war wen===
Pada masa pandemi [[COVID-19]] melanda dunia, masyarakat suku Kurudu meyakini khasiat tiga jenis tumbuhan yang mampu menangkal penyakit virus corona. Ketiga tumbuhan dalam tradisi war wen tersebut yaitu, ''nianggotr'' (sirih hutan), ''nianggoi tu'' (sirih domestik), dan ''manemyo'' (sirih lele).<ref>{{cite web|url=https://bbksda-papuabarat.com/3039-2/|title=Masyarakat Arfak, Membangun Kehidupan Di Tengah Pandemi, Tak Abai Lingkungan Alami|website=bbksda-papuabarat.com|access-date=19 Mei 2023|language=id}}</ref>
== Referensi ==
|