Daftar gubernur Irak Umayyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
A154 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
A154 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 4:
Pada [[Abad Pertengahan]], Irak ({{Lang-ar|<big>العراق</big>}} ''{{transl|ar|DIN|al-ʿIrāq}}'') merupakan bagian dari [[Mesopotamia Bawah|Mesopotamia]], secara kasar berbentuk dan sebesar wilayah [[Babilonia]].<ref>Le Strange, p. 24</ref> Wilayahnya berbatasan dengan [[Al-Jazira (provinsi kekhalifahan)|al-Jazira]] di sebelah barat laut, [[Adharbayjan]] ([[Kekaisaran Sassaniyah]]) di utara, [[Jibal|al-Jibal]] di timur laut, [[Provinsi Khuzestan|al-Ahwaz]] di timur, [[Teluk Persia|Laut Fars]] (Teluk Persia) di tenggara, dan [[Semenanjung Arab|Arab]] di barat daya.<ref>Le Strange, Map 1</ref>
 
Dalam struktur administrasi Kekhalifahan Umayyah, Irak awalnya bukan suatu provinsi yang bersatu; melainkan terdiri dari kegubernuran dengan kota garnisu penting seperti [[Basra]] dan [[Kufa]]. Dua kota tersebut bersatu dalam satu kepemimpinan pertama kali pada tahun 670 M, ketika kalifah [[Muawiyah I|Mu'awiyah bin Abi Sufyan]] memberikan kontrol wilayah kepada [[Ziyad bin Abi Sufyan|Ziyan bin Abihi]].<ref>Shaban, p. 87; Morony, pp. 72-73</ref> Setelah Ziyad meninggal dunia, dua kota tersebut terpisah kembali secara administrasi, namun khalifah menunjuk kembali gubernur dan sejak kepemimpinan [[Abdul Malik bin Marwan]], pemimpin wilayah Irak yang terpecah dipimpin oleh satu gubernur.
 
Gubernur Irak adalah salah satu individu yang sangat kuat pada hirarki pemerintahan Umayyah. Gubernur Irak sendiri biasanya diberikan kekuasaan pada provinsi-provinsi lain di Kekhalifahan yang sebelumnya pernah ditaklukan oleh gubernur Basra atau Kufa, seperti al-Ahwaz, al-Jibal, [[Provinsi Fars|Fars]], [[Provinsi Kerman|Kerman]], [[Khurasan Raya|Khurasan]], [[Sistan|Sijistan]], [[Makran]], [[Sindh|al-Sind]], dan [[Provinsi Golestan|Jurjan]]. Dia biasanya juga diberi kekuasaan atas wilayah Arab bagian timur, seperti [[Bahrain|al-Bahrain]], [[al-Yamama|al-Yamamah]]<ref>Al-Askar, pp. 133-36</ref> dan [[Oman]].<ref>Al-Rawas, pp. 62 ff.</ref> Ini berarti hampir setengah bagian Kekhalifahan dipimpin oleh gubernur Irak yang biasanya berpusat di [[Damaskus]]. Gubernur memiliki kekuatan untuk menunjuk dan melengserkan gubernur di bawahnya pada tiap provinsi, dan tiap-tiap gubernurnya wajib melaporkan kepada dirinya, alih-alih ke khalifah.<ref>Blankinship, pp. 57, 60-63</ref>
 
Gubernur yang ditunjuk untuk Irak memiliki berhak memilih wilayah sebagai pusat provinsi pada masa jabatannya; bahkan kerap berganti-ganti. Di bawah Ziyad bin Abihi, Basra dan Kufa menjadi dua ibu kota dan dia tinggal di dua kota tersebut pada masa jabatan kegubernurannya.<ref>Morony, p. 73</ref> Basra sering menjadi ibu kota dibandingkan Kufa dan menjadi ibu kota selama tujuh abad. Gubernur terkenal, [[Al-Hajjaj bin Yusuf|al-Hajjaj bin Yusuf al-Thaqafi]] memerintahkan untuk membangun tiga kota garnisun, yang mana Wasit[[Wasith]] menjadi kediamannya selama masa hidupnya. Setelah itu, Wasit sering digunakan oleh gubernur-gubernur sebagai kediaman utama, meskipun juga sering pindah dari kota ke kota lainnya, seperti Kufa dan [[al-Hijrah]].<ref>Morony, p. 158; Djaït, p. 271</ref>
 
Irak tetap menjadi provinsi Kekhalifahan Umayyah hingga tahun 749/750 ketika tentara [[Kekhalifahan Abbasiyah]] [[Pengepungan WasitWasith|mengepung Wasit]] dan memaksa gubernur terakhir Irak, [[Yazid bin Umar bin Hubairah|Yazid bin Umar al-Fazari]] untuk menyerah.<ref>Kennedy, pp. 49 ff.</ref> Setelah kemenangan atas Umayyah, Abbasiyah menghapus kegubernuran Irak dan menunjuk gubernur untuk tiap-tiap distrik di wilayah ini.<ref>Morony, p. 163; Crone, p. 61</ref>
 
== Daftar gubernur ==