Nitroselulosa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kscentro (bicara | kontrib)
Kscentro (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 57:
John Hall & Son memperoleh hak paten untuk produksi ''guncotton'' pada 1846 dan mendirikan pabrik khusus di Marsh Works di Faversham, Kent, pada 1847. Namun, pada saat itu, proses pembuatannya belum dipahami dengan baik, dan tindakan pencegahan keselamatan yang diterapkan masih sangat minim. Tragisnya, pada Juli 1847, sebuah ledakan besar terjadi di pabrik tersebut, merenggut nyawa sekitar 20 orang pekerja. Sebagai akibat dari insiden ini, pabrik segera ditutup. Produksi ''guncotton'' terhenti selama lebih dari 15 tahun sampai dapat dikembangkan prosedur manufaktur yang lebih aman.<ref>{{cite book|last=Ponting|first=Clive|year=2011|url=https://books.google.com/books?id=vGEGzWqfAtgC|title=Gunpowder: An Explosive History&nbsp;– from the Alchemists of China to the Battlefields of Europe|publisher=Random House|isbn=9781448128112}}</ref>
 
Frederick Augustus Abel, seorang ahli kimia Inggris, mengembangkan proses manufaktur pertama yang aman untuk guncotton, yang dipatenkan pada 1865. Dia membuat beberapa modifikasi utama pada proses tersebut. Waktu pencucian dan pengeringan nitroselulosa diperpanjang secara signifikan hingga 48 jam, dan prosesnya diulang delapan kali. Komposisi campuran asam juga diubah dengan rasio antara asam sulfat dengan asam nitrat (2 bagian : 1 bagian). Dengan menyesuaikan konsentrasi asam dan mengontrol suhu reaksi, proses nitrasi dapat dilakukan secara efektif. Nitroselulosa tetap larut dalam campuran etanol dan eter sampai konsentrasi nitrogen melebihi 12%. Ketika nitroselulosa dalam bentuk larutan, kadang-kadang disebut sebagai collodionkolodion.<ref name="brown">{{Cite book|last=Brown|first=G.&nbsp;I.|date=1998|url=https://archive.org/details/bigbanghistoryof00brow/page/132|title=The Big Bang: A History of Explosives|publisher=Sutton Publishing|isbn=978-0-7509-1878-7|page=[https://archive.org/details/bigbanghistoryof00brow/page/132 132]|url-access=registration}}</ref>
 
Guncotton dengan kandungan nitrogen melebihi 13%, yang juga (dikenal sebagai nitroselulosa yang tidak larut), diproduksi dengan cara memaparkannya pada paparan yang terlalu lama pada asam yang panas dan pekat. Jenis guncotton khusus ini terutama digunakan sebagai bahan peledak peledakan atau untuk [[hulu ledak]] senjata bawah air, seperti [[ranjau laut]] dan [[torpedo]].<ref name="naval">{{Cite book|last=Fairfield|first=A.&nbsp;P.|last2=CDR&nbsp;USN|date=1921|title=Naval Ordnance|publisher=Lord Baltimore Press|pages=28–31}}</ref> Pabrik mesiu Kerajaan Waltham Abbey Royal Gunpowder Mills berhasil membuat proses produksi yang aman dan berkelanjutan untuk guncotton pada 1860-an, yang mengarah pada pengadopsiannya secara luas sebagai bahan peledak utama untuk hulu ledak militer. Namun, potensinya membuatnya tidak cocok untuk digunakan sebagai propelan. Untuk mengatasi keterbatasan ini, maka dikembangkan campuran kolodion yang lebih stabil dan lebih lambat terbakar dikembangkan dengan menggunakan asam yang lebih pekat dan suhu yang lebih rendah. Formulasi yang dimodifikasi ini berfungsi sebagai [[Bubuk tak berasap|bubuk tanpa asap]] untuk senjata api. Bubuk tanpa asap praktis pertama yang terbuat dari nitroselulosa, yang dirancang untuk [[senjata api]] dan amunisi artileri, ditemukan oleh ahli kimia Prancis Paul Vieille pada 1884.
 
[[Jules Verne]] mengungkapkan pandangan positif tentang kemajuan guncotton dan membuat referensi tentang hal itu dalam novelnya. Dia menggambarkan karakternya menggunakan senjata api yang memanfaatkan bahan peledak ini, menunjukkan kehadirannya dalam petualangan mereka. Dalam karyanya "From the Earth to the Moon", Verne menggambarkan guncotton digunakan untuk mendorong proyektil ke luar angkasa.
 
Karena penampilannya yang ringan dan pucat, produk yang terbuat dari nitroselulosa umumnya dikenal sebagai kapas, seperti kapas pernis, kapas seluloid, dan kapas pistol.