Nitroselulosa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: referensi YouTube VisualEditor |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 74:
Pada Agustus 1889, [[Eastman Kodak]] memperkenalkan bahan dasar film fleksibel pertama yang terbuat dari nitroselulosa. Jenis film ini, umumnya dikenal sebagai film nitrat, dengan penggunaan kapur barus sebagai pemlastis. Paten Hannibal Goodwin untuk pelikel fotografi kemudian diakuisisi oleh Ansco, yang mengajukan gugatan yang berhasil terhadap Eastman Kodak atas pelanggaran paten. Pada 1914, Goodwin Film diberi ganti rugi sebesar $5.000.000 sebagai akibat dari gugatan tersebut.<ref>{{Cite news|date=March 27, 1914|title=Kodak Concern to Make Big Payment to Goodwin Company|url=https://www.nytimes.com/1914/03/27/archives/eastman-co-settles-case-kodak-concern-to-make-big-payment-to.html|work=[[The New York Times]]|access-date=2010-09-18|quote=A settlement has been reached between the Goodwin Film and Camera Company and the Eastman Kodak Company concerning the suit brought in the Federal District Court by the former for an accounting of the profits derived from the sale of photographic films prepared according to the patent taken out by the late Rev. Hannibal Goodwin of Newark in 1898. The details of it have not been announced, but it is understood to provide for tile payment of a large sum of money by ...}}</ref>
=== Tekstil ===
Kelarutan nitroselulosa menjadi dasar penciptaan "sutra buatan" pertama oleh Georges Audemars pada 1855, yang ia beri nama "[[Rayon]]". Namun, Hilaire de Chardonnet-lah yang mematenkan serat nitroselulosa yang dipasarkan sebagai "sutra buatan" pada [[Exposition Universelle (1889)|Pameran Paris 1889]].<ref>{{Cite book|last=Garrett|first=Alfred|year=1963|url=https://archive.org/details/flashofgenius00garr|title=The Flash of Genius|location=Princeton, New Jersey|publisher=D. Van Nostrand Company, Inc.|pages=[https://archive.org/details/flashofgenius00garr/page/48 48]–49|url-access=registration}}</ref> Meskipun produksi komersial dimulai pada 1891, bahan yang dihasilkan sangat mudah terbakar dan lebih mahal daripada selulosa asetat atau rayon cuprammonium. Akibatnya, produksi dihentikan pada awal 1900-an. Nitroselulosa sempat mendapat julukan "sutra ibu mertua" selama masa ini.<ref>{{Cite book|last=Editors|first=Time-Life|year=1991|url=https://archive.org/details/inventivegenius00time/page/52|title=Inventive Genius|location=New York|publisher=Time-Life Books|isbn=978-0-8094-7699-2|page=[https://archive.org/details/inventivegenius00time/page/52 52]|url-access=registration}}</ref>
Frank Hastings Griffin dikreditkan dengan penemuan ''double-godet'', sebuah proses pemintalan peregangan yang mengubah sutra buatan menjadi rayon, sehingga cocok untuk berbagai aplikasi industri seperti tali ban dan pakaian.<ref>{{Cite web|last=Cook|first=Bonnie L.|title=F. Hastings Griffin Jr., 95, lawyer and star athlete|url=http://www.philly.com/philly/obituaries/20160925_F__Hastings_Griffin_Jr___95__lawyer_and_star_athlete.html|website=www.philly.com|access-date=4 August 2018}}</ref> Selain itu, Nathan Rosenstein menemukan "proses pemintalan", yang mengubah rayon dari serat kaku menjadi kain. Perkembangan ini memainkan peran penting dalam menetapkan rayon sebagai bahan yang banyak digunakan dalam industri tekstil.
=== Pelapis ===
Pernis nitroselulosa, yang diproduksi oleh berbagai produsen termasuk [[DuPont]], secara luas digunakan sebagai bahan utama untuk mengecat mobil dalam waktu yang lama. Daya tahannya, serta dengan kerumitan hasil akhir modern dan peraturan lingkungan, pada akhirnya mendorong produsen untuk mengeksplorasi teknologi yang lebih baru. Namun, pernis nitroselulosa tetap populer di kalangan penghobi karena nilai historisnya dan kemudahan untuk mendapatkan hasil akhir yang profesional. Banyak cat ''touch-up'' otomotif terus dibuat dari pernis karena sifatnya yang cepat kering, mudah diaplikasikan, dan sifat rekat yang sangat baik, terlepas dari bahan pernis aslinya.
Hal yang menarik, gitar terkadang memiliki kode warna yang sama dengan mobil kontemporer. Meskipun pernis nitroselulosa tidak lagi digunakan untuk produksi massal karena peraturan lingkungan dan biaya pengaplikasiannya dibandingkan dengan politur poli, Gibson tetap menggunakannya pada semua gitar mereka, dan Fender menggunakannya ketika mereproduksi model yang akurat secara historis. Seiring waktu, pernis nitroselulosa mengembangkan karakteristik menguning dan retak, yang sering dibuat ulang oleh toko-toko khusus untuk memberikan tampilan vintage pada instrumen. Bengkel gitar yang lebih kecil (luthier) juga sering menggunakan "nitro" karena memiliki status yang hampir mistis di kalangan gitaris.
== Bahaya ==
|