Suku Kamoro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.4
Baris 27:
Orang Kamoro dikenal sebagai masyarakat yang memiliki keterampilan dalam membuat seni ukir atau patung, seperti yang pernah dikemukakan oleh J.Teurupun dalam ''Seni Ukir Suku Kamoro'' (1990). Hasil karya mereka terkesan lebih abstrak dibandingkan dengan karya-karya orang Asmat. Ekspresi seni dituangkan pada tongkat ''(ote-kapa)'' dengan motif sirip ikan (eraka waiti) dan latau tulang sayap kelelawar (tako-ema). Ini berarti bahwa pemilik tongkat yang membuat motif itu mempercayai bahwa mereka berasal dari ikan atau kelelawar. Orang yang tidak bisa mengukir dapat memesan motif tertentu sesuai dengan asal usulnya kepada seorang pengukir. Motif lain adalah "ruas tulang belakang" ''(uema)'' yang bisa diartikan tulang belakang manusia, ikan, atau unggas. Orang Kamoro berpendapat bahwa ruas tulang belakag itu merupakan lambang kehidupan. Motif awan putih berarak ''(uturu tani)'' yang dapat menimbulkan macam-macam imajinasi, baik pada diri pengukir, pemilik atau siapa pun yang melihatnya. Imajinasi tersebut bisa menyangkut kerinduan pada kampung halaman, kekasih yang sudah tiada, ingatan terhadap peristiwa gempa bumi, dan lain-lain.
== Dalam budaya populer ==
Pada tahun 2010 program [[Lost in the tribal]] di saluran [[Cuatro (saluran televisi)|Cuatro España]], memilih suku ini untuk melaksanakan musim ke-2.<ref>[{{Cite web |url=http://www.cuatro.com/perdidos-en-la-tribu/ |title=Perdidos en la tribu] |access-date=2023-03-26 |archive-date=2017-02-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170211104159/http://www.cuatro.com/perdidos-en-la-tribu// |dead-url=yes }}</ref>
 
== Referensi ==